Pencarian Longsor Banjarnegara Dihentikan, 11 Korban Tidak Ditemukan

- Pencarian korban longsor di Banjarnegara dihentikan setelah 10 hari
- Tim SAR berhasil menemukan lima korban pada hari terakhir pencarian
- 11 korban lainnya tidak berhasil ditemukan karena kendala medan yang ekstrem
Banjarnegara, IDN Times – Operasi pencarian korban tanah longsor di Desa Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara dihentikan pada Selasa (25/11/2025) setelah memasuki hari kesepuluh. Pada hari terakhir pencarian, tim SAR berhasil menemukan lima korban. Namun, 11 korban lainnya tidak berhasil ditemukan.
1. Satu keluarga berhasil ditemukan

Kelima korban yang ditemukan pada hari terakhir berasal dari sektor A2 (sektor A Worksite 2). Mereka dievakuasi pukul 13.20 WIB hingga 14.36 WIB di lokasi yang berdekatan.
Kepala Kantor Basarnas Semarang selaku SAR Mission Coordinator (SMC) sektor SAR penanganan korban tanah longsor, Budiono, mengungkapkan momen emosional saat penemuan kelima korban tersebut.
"Alhamdulillah di hari terakhir waktu perpanjangan masa pencarian ini tim SAR Gabungan kembali berhasil menemukan 5 korban di sektor A.2 antara pukul 13.20 WIB hingga 14.36 WIB di lokasi yang berdekatan. Bahkan ada jasad yang bertumpuk jadi satu dalam kondisi memeluk anak," katanya.
Berdasarkan kesaksian kerabat korban, kelima orang yang merupakan satu keluarga tersebut terlihat berlari untuk menyelamatkan diri namun tidak berhasil dan terjatuh di sisi kanan jalan setapak depan rumah.
2. Kendala medan ekstrem

Dengan ditemukannya lima korban tersebut, jumlah total korban longsor yang dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia mencapai 17 orang, sementara 11 orang tidak berhasil ditemukan.
Budiono menjelaskan, kesebelas korban lainnya berada pada titik yang berbeda dan hingga Selasa (25/11/2025) sore, keberadaan mereka masih belum bisa terdeteksi.
"Untuk pencarian di sektor A telah rampung dan tidak ada lagi korban yang ditemukan, sedangkan 11 lainnya ada kemungkinan terseret longsor ke arah sektor C. Namun karena area sektor C sangat luas dan juga kedalaman sektor C ada yang mencapai 20 meter lebih, kami kesulitan untuk mendeteksi keberadaan korban. Karena hal tersebut, kami dengan terpaksa menghentikan pencarian," akunya.
Untuk diketahui, proses pencarian yang dimulai sejak awal kejadian pada Minggu (16/11/2025) harus dihentikan pada hari kesepuluh dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya adalah perlunya Satuan Tugas Penanganan Tanah Longsor Pemda Banjarnegara untuk fokus pada penanganan para pengungsi, seperti penyediaan hunian sementara akibat tempat tinggal mereka sudah tidak layak huni dan berbahaya.
"Masih ada 11 dari 28 korban yang belum berhasil ditemukan. Namun dengan berbagai pertimbangan dan juga setelah melalui pembahasan di tingkat pengampu kepentingan dan juga musyawarah dengan pihak keluarga yang anggota keluarganya belum ditemukan, akhirnya pada hari ini secara resmi operasi SAR pencarian korban tertimbun longsor di Desa Pandanarum Banjarnegara kami hentikan," ujar Budiono.
3. Total korban meninggal sebanyak 17 orang

Budiono menyampaikan penghargaan kepada semua pihak yang terlibat dalam operasi pencarian selama sepuluh hari.
"Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat di cluster SAR selama proses pencarian seperti dari TNI, Polri, BPBD, PMI, Tagana serta kawan-kawan Potensi SAR lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu, terima kasih atas kerja samanya selama sepuluh hari ini. Kita sudah berusaha semaksimal mungkin, namun Tuhanlah yang menentukan," ucapnya.
Seperti diketahui, bencana tanah longsor di Dukuh Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, terjadi pada Minggu (16/11/2025).
Akibat longsor tersebut, sebanyak 1.019 warga harus mengungsi, 17 orang meninggal dunia dan mereka berhasil dievakuasi. Sisanya, 11 orang lainnya tidak berhasil ditemukan.

















