Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi santri. Instagram.com/nikisantri_

Pati, IDN Times - Sebanyak 26 santri salah satu pondok pesantren (ponpes) di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, terkonfimasi positif virus corona, Minggu (9/8/2020). Jumlah tersebut menambah jumlah santri yang terinfeksi yang saat ini total sudah berjumlah 35 santri yang positif COVID-19 di ponpes tersebut.

1. Pemprov Jateng melakukan pendampingan untuk santri yang positif COVID-19

Ilustrasi santri Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2 Ponorogo sedang mengikuti senam di tempat isolasi RSDL Indrapura, Surabaya. Dok. Pondok Gontor

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menuturkan pihaknya telah mengambil tindakan dengan mendampingi kasus puluhan santri di Pati yang terkena COVID-19, termasuk meminta korwilnya mendampinginya secara intens.

“Itu sudah kita coba dampingi, sudah kita cek. Maka tadi, ya Pati, ya Jepara atau ada yang masih kosong. Kosong itu dalam arti tesnya tidak optimal kayak Brebes, kita minta korwilnya mendampingi. Kita pantau terus dari kemarin,” kata Ganjar usai rapat evaluasi penanganan COVID-19 di kantor Gubernur Jawa Tengah di Kota Semarang, Senin (10/8/2020) dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times.

Pihaknya juga memantau daerah lain seperti di Kota Tegal yang terjadi penambahan kasus positif COVID-19. Yakni ada 26 tenaga kesehatan (nakes) di Kota Tegal diketahui terkonfirmasi positif virus corona.

Ganjar meminta pemerintah kota setempat memperbaiki regulasi, menghindari kerumunan, izin keramaian dikurangi, dan sejenisnya.

2. MUI Jateng akui kesulitan jika santri jika harus physical distancing

Sejumlah santri Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2 sedang melakukan aktivitas. Dok. IDN Times/bt

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menambahkan untuk pondok pesantren di Pati tersebut, info yang ia terima, pihak pengelola telah menutup akses masuk. Bahkan jadwal kedatangan santri ke ponpes juga telah diundur.

“Kita pantau terus. Kita imbau terus. Setiap pesantren yang sudah masuk penuh, kita ingatkan terus,” tutupnya.

Menanggapi adanya puluhan santri di pondok pesantren di Pati yang terinfeksi virus corona, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah, Ahmad Darodji menuturkan sejauh ini sejumlah pihak tak henti-hentinya melakukan pembahasan penanganan COVID-19 di lembaga pengajaran ilmu agama tersebut.

Sepengetahuannya, seluruh pondok pesantren di Jawa Tengah juga telah berupaya memberlakukan protokol kesehatan virus corona untuk santrinya. Namun yang agak sulit yaitu persoalan menjaga jarak satu sama lain.

3. Santri yang tertular virus corona tertular dari pergaulan dengan orang luar

Ilustrasi. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

Bila ada kasus Covid-19 di pondok pesantren dan menjadi klaster baru, menurut Darodji, hal itu terjadi karena mereka bergaul dengan orang luar. Mungkin ada orang tua santri, pengantar makanan, penjual obat-obatan, dan lainnya.

“Karena mereka berkumpul, ya kena,” jelasnya.

Termasuk kasus Covid-19 di pondok pesantren di Kabupaten Pati, terjadinya karena santri bertemu dengan pihak luar. Begitu seorang santri terpapar COVID-19, maka menular ke teman santri lainnya.

“Ini sesuatu yang luar biasa. Dulunya kita kira hanya droplet, sekarang lewat airborne (udara) bisa (menular),” kata Darodji.

Editorial Team