RS Kardiologi Emirates Indonesia Diresmikan Prabowo, RS Dengan Teknologi Tercanggih

- Inisiatif Dimulai Saat Era Jokowi Proyek RS Kardiologi Emirates Indonesia bermula dari inisiatif Presiden Joko Widodo. Prabowo meresmikan fasilitas tersebut dan berharap masyarakat tak perlu lagi berobat ke luar negeri.
- Dilengkapi Teknologi Tercanggih RS Kardiologi Emirates Indonesia memiliki teknologi medis paling canggih di Indonesia. Hanya ada empat rumah sakit dengan teknologi sekelas ini, dan di Jawa Tengah fasilitas tersebut menjadi satu-satunya.
- Target Prabowo: 66 RS Baru dan 30 Fakultas Kedokteran Prabowo menyampaikan target pembangunan 66 rumah
Surakarta, IDN Times – Presiden Prabowo Subianto meresmikan Rumah Sakit Kardiologi Emirates Indonesia, fasilitas kesehatan hasil kerja sama Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA), Rabu (19/11/2025).
Rumah sakit hibah dari UEA tersebut digadang-gadang menjadi salah satu rumah sakit jantung tercanggih di Indonesia. Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan komitmennya untuk memperkuat pelayanan kesehatan nasional dalam empat tahun ke depan.
Prabowo mengatakan keberadaan RS Kardiologi Emirates Indonesia menjadi simbol persahabatan Indonesia–UEA. Ia secara khusus menyampaikan penghargaan kepada Presiden UEA, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, yang disebut “selalu memberi perhatian besar kepada Indonesia sejak muda”.
“Ini kebesaran hati dari Presiden Uni Emirat Arab. Kita sangat berterima kasih atas perhatiannya dan komitmennya membantu pembangunan nasional Indonesia,” ujar Prabowo.
1. Inisiatif Dimulai Saat Era Jokowi

Prabowo juga menyinggung bahwa proyek pembangunan rumah sakit ini bermula dari inisiatif Presiden ke-7 RI Joko Widodo. Ia berkelar jika meski bukan perintisnya, justru dirinya yang berkesempatan meresmikan fasilitas tersebut.
“Dimulai atas inisiatif Presiden Joko Widodo. Saya sangat beruntung sudah jadi, saya yang resmikan. Takdir itu tidak bisa ditolak,” katanya disambut tawa hadirin.
Dengan hadirnya RS Kardiologi Emirates Indonesia, Prabowo berharap masyarakat tak perlu lagi jauh-jauh berobat ke luar negeri untuk penanganan penyakit jantung.
“Kita punya fasilitas yang bagus, yang terbaik. Kita akan mengejar pelayanan kesehatan terbaik yang mampu kita berikan,” ucapnya.
2. Dilengkapi Teknologi Tercanggih

Prabowo mengungkapkan bahwa RS Kardiologi Emirates Indonesia memiliki peralatan medis yang tergolong paling canggih di Indonesia. Bahkan, hanya ada empat rumah sakit di tanah air yang memiliki teknologi sekelas ini, dan di Jawa Tengah fasilitas tersebut menjadi satu-satunya.
“Ini menjadi tolok ukur baru. Dengan fasilitas seperti ini, kita bisa mengurangi fatalitas dan mempercepat akses layanan,” ujar Prabowo.
3. Target Prabowo: 66 RS Baru dan 30 Fakultas Kedokteran

Selain itu, Prabowo menyampaikan target ambisius pemerintah dalam pembangunan layanan kesehatan nasional. Ia menyebutkan sudah menginstruksikan pembangunan 66 rumah sakit baru dan meminta seluruhnya memiliki standar setidaknya setara rumah sakit yang ia resmikan tersebut.
Tak hanya infrastruktur, Prabowo juga menyoroti minimnya tenaga medis. Ia mengaku telah menerima masukan dari Menteri Kesehatan bahwa Indonesia membutuhkan penambahan besar-besaran tenaga dokter, perawat, dokter gigi, hingga paramedis.
“Kita perlu tambah 30 fakultas kedokteran baru. Dan yang lama pun kuotanya akan ditambah,” jelas Prabowo.
Ia menyebut pemerintah berencana memberikan beasiswa penuh untuk pendidikan dokter, perawat, dan tenaga paramedis.
Dalam penutupnya, Prabowo menutup pidatonya dengan kembali menyampaikan terima kasih kepada pemerintah UEA dan menyampaikan salam hormat untuk Sheikh Mohammed bin Zayed.
4. Tambah kouta fakultas kedokteran hingga beri beasiswa penuh untuk tenaga medis.

Prabowo membeberkan bahwa pemerintah telah memulai pembangunan 66 rumah sakit baru di berbagai daerah. Ia menekankan bahwa standar setiap rumah sakit baru harus setara dengan RS Kardiologi Emirates–Indonesia.
Tidak berhenti di situ, Prabowo menargetkan setiap kabupaten/kota dapat memiliki rumah sakit modern berteknologi tinggi dalam empat tahun ke depan.
“Dalam empat tahun yang akan datang kita akan berusaha mencapai itu. Saya akan alokasikan biaya yang cukup besar untuk pelayanan kesehatan,” tegasnya.
5. Target tambah fakultas kedokteran

Presiden juga menyoroti kekurangan tenaga medis nasional. Atas rekomendasi Menteri Kesehatan, pemerintah menargetkan penambahan 30 fakultas kedokteran baru di Indonesia. Selain itu, jumlah mahasiswa di fakultas kedokteran yang sudah ada juga akan ditingkatkan.
“Kita kekurangan dokter umum, dokter gigi, perawat, dan paramedis. Saya setuju kita tambah fakultas kedokteran dan mahasiswa kedokterannya,” ujar Prabowo.
Salah satu poin penting yang disoroti Prabowo ialah komitmen pemerintah memberi beasiswa penuh bagi para calon tenaga medis.
“Dan khusus untuk dokter, saya upayakan sebagian besar—kalau bisa semuanya—beasiswa penuh. Termasuk untuk perawat dan paramedis,” ungkapnya.
Menkes Budi Sebut RS Kardiologi Emirates Indonesia Jadi Standar Baru RS di RI

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan laporan pembangunan Rumah Sakit Kardiologi Emirates Indonesia bukan hanya fasilitas kesehatan baru, tetapi juga simbol persahabatan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA).
“Orang bilang denyut jantung pertama adalah awal kehidupan. Tapi denyut jantung yang bersamaan adalah lambang persahabatan antara dua orang. Jadi peresmian rumah sakit ini juga lambang kerja sama kedua bangsa,” ujar Budi dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa rumah sakit jantung tersebut dibangun dalam waktu dua tahun dengan total anggaran Rp400 miliar, terdiri dari Rp250 miliar untuk konstruksi dan Rp 150 miliar untuk peralatan medis. Fasilitas rumah sakit meliputi 100 kamar, tiga kamar operasi, dan ditargetkan menjadi pusat layanan jantung di Jawa Tengah.
“Ini merupakan hibah dari pemerintah UEA,” jelas Budi.
Menkes mengungkapkan bahwa seluruh direktur utama rumah sakit pemerintah hingga beberapa direktur RSUD sudah mengunjungi RS Kardiologi Emirates Indonesia untuk melihat standar fasilitas yang harus dicapai.
Budi mengatakan bahwa Presiden Prabowo telah mengalokasikan anggaran pembangunan untuk 66 rumah sakit di kabupaten/kota. Sebagian pejabat rumah sakit tersebut bahkan dibawa langsung untuk melihat rumah sakit baru ini sebagai contoh.
“Mudah-mudahan nanti jadinya sebagus ini,” kata Budi kepada Presiden.
Budi menambahkan bahwa UEA telah memberikan komitmen kerja sama lebih lanjut melalui pertukaran tenaga medis. Indonesia diperbolehkan mengirim tenaga kesehatan ke UEA, sementara tenaga medis UEA juga dapat datang ke Indonesia untuk berbagi keahlian dan teknologi.
.jpg)


















