Ruang Bunyi Indie Fest 2025 Gaungkan Eksistensi Musik Lokal di Jateng

- Ruang Bunyi Indie Fest 2025 diadakan oleh Hetero Space Semarang dan Tembaga Music.
- Gelaran musik lokal ini bertujuan untuk memperkuat eksistensi musik lokal di Jawa Tengah.
- Acara ini menjadi ruang temu bagi musisi, komunitas, serta pelaku industri kreatif lokal.
1. Perkuat ekosistem musik lokal

Sebagai coworking space sekaligus creative hub, Hetero Space Semarang terus mendorong terbukanya ruang baru bagi para pekerja kreatif, termasuk musisi dan talenta muda di Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang.
Kolaborasi dengan Tembaga Music dalam penyelenggaraan Ruang Bunyi Indie Fest 2025 menjadi salah satu bentuk komitmen untuk memperkuat ekosistem musik lokal serta membuka kesempatan bagi karya orisinal agar lebih dikenal oleh publik.
Mengusung tema “Beat Lokal, Suara Global,” festival ini merefleksikan keyakinan bahwa musik lokal memiliki potensi besar untuk menembus panggung yang lebih luas. Kegiatan ini juga menjadi upaya bersama untuk menjaga keberlangsungan karya seni musik lokal serta memunculkan talenta-talenta baru yang sebelumnya belum mendapat cukup ruang untuk tampil.
Rangkaian kegiatan diawali dengan kompetisi band indie yang melalui proses seleksi secara daring. Peserta mengunggah karya orisinal melalui Instagram Reels sebelum dipilih sebagai finalis. Enam finalis yaitu Diapsara, Mama Behind You, Emoria, Loh Jinawi, Sentot Adhya, dan Semaja’s, kemudian tampil di panggung utama pada malam puncak di Hetero Space Semarang.
2. Sharing session bisnis musik indie

Selain kompetisi, acara ini juga menampilkan sharing session berupa talkshow berjudul “Bisnis dan Industri Musik Indie” bersama Fajar (Funbox) dan Fafa (Manywest). Sesi ini memberikan perspektif mendalam soal perjalanan industri musik indie, peluang ekonomi kreatif, hingga strategi bertahan di era digital.
Panggung Ruang Bunyi Indie Fest 2025 semakin hidup dengan penampilan dari musisi-musisi lokal ternama seperti Sepulang Kantor, Zetakai, Mad Elephant, dan Cah-Cah for Konu Beauty & The Beats. Seluruh rangkaian acara membuktikan bahwa kolaborasi antara ruang kreatif seperti Hetero Space dan pelaku industri seperti Tembaga Music dapat menciptakan ekosistem yang inklusif dan produktif bagi musik lokal.
Pada penutupan acara, diumumkan tiga kategori penghargaan, yakni Best Song dari Semaja’s, Best Performer dari Loh Jinawi, dan Rising Star dari Sentot Adhya.
Program Manager Hetero Space Semarang, Brahmastra mengatakan, Ruang Bunyi Indiefest 2025 digelar sebagai ajakan terbuka untuk para musisi indie Semarang bahwa mereka tidak sendirian—masih banyak pihak yang peduli dan siap mendukung karya original mereka. Melalui event ini, Hetero Space dan Tembaga Music ingin menunjukkan bahwa lagu-lagu para musisi lokal punya kualitas yang pantas didengar lebih banyak orang.
3. Wadah bagi karya baru

“Kami berharap, tahun depan akan muncul lebih banyak kolaborator dan ruang-ruang baru untuk merayakan musik original, sekaligus melahirkan talenta-talenta segar dari kota ini,” katanya.
Melalui kolaborasi antara Hetero Space dan Tembaga Music, Ruang Bunyi Indie Fest 2025 diharapkan terus menjadi wadah bagi karya-karya baru, memperluas ruang tumbuh bagi musisi lokal, serta memperkuat peran musik dalam ekosistem ekonomi kreatif di Semarang dan Jawa Tengah.
“Ya harapannya semua musisi indie di semarang bisa saling support satu sama lain meskipun bukan di dalam circle kongkow-nya tidak ada barrier apapun. Terus, semoga musisi indie tidak lagi bingung memasarkan lagunya dengan semua channel supporting yang ada di kota ini diharapkan bisa saling menopang kondisi bisnis dan ekonomi kreatif Kota Semarang,” terang perwakilan Tembaga Music, Azka Syahida.


















