Tri Atmojo mengatakan kekeringan yang terjadi tak hanya berdampak pada daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo yang ada di Jawa Tengah, namun juga berdampak pada pencemaran air di DAS Bengawan Solo yang ada di Jawa Timur. Salah satunya pencemaran limbah alkohol dari kawasan industri Etanol di Sukoharjo.
“Kami meminta ke Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah untuk menangani persoalan air sungai yang tercemar limbah dari para pelaku usaha Etanol di Sukoharjo,”ucapnya.
Saat ini PDAM mengandalkan pasokan air baku dari daerah Cokro, Tulung, dan Klaten dengan debit 387 liter/detik. Selain itu ada 23 sumur dalam yang menjadi pemasok air di PDAM Solo yang memasok 337 liter per detik. Ditambah lagi PDAM memiliki Instalasi Pengolahan Air (IPA) di tiga titik, yaitu Semanggi, Jurug dan Jebres dengan kapasitas 210 liter per detik.
“Saat ini kami memiliki sebanyak 58 ribu pelanggan. Sejauh ini pasokan air pada pelanggan masih mencukupi. Tapi memang untuk pasokan air permukaan di tiga IPA, saat ini hanya bisa melayani 60 persen saja,” jelasnya.