Waspada, Modus Penipuan via WA Pakai Foto Wali Kota Semarang Agustina

- Pemerintah Kota Semarang menghimbau masyarakat waspada terhadap modus penipuan via WhatsApp.
- Modus penipuan tersebut mencatut nama dan foto Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng.
- Masyarakat diharapkan untuk lebih berhati-hati dalam menerima pesan WhatsApp yang mencurigakan.
Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang menghimbau agar masyarakat waspada terhadap modus penipuan melalui pesan WhatsApp (WA) yang mencatut nama dan foto Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng.
1. Sudah ada warga yang jadi korban penipuan

Untuk diketahui, sudah ada warga yang menjadi korban penipuan. Adapun, pelaku melancarkan aksi penipuan untuk kepentingan pribadi.
"Kami tegaskan bahwa nomor yang digunakan pelaku adalah registrasi palsu dan hanya digunakan untuk WA. Menurut Wakasatintel, nomor tersebut tidak akan muncul di kontak telepon biasa (contact person) jika diblokir, sehingga masyarakat harus berhati-hati," terang Asisten Pemerintah Sekda Kota Semarang, Mukhamad Khadik, Kamis (4/12/2025).
2. Wali kota tidak pernah hubungi masyarakat secara pribadi

Lebih lanjut, Khadik menjelaskan, bahwa Wali Kota Agustina tidak pernah menghubungi masyarakat secara pribadi untuk meminta transfer dana dalam bentuk apapun melalui nomor WA pribadi.
Mengingat sifat registrasi palsu nomor pelaku yang menyulitkan proses pemblokiran total dari kepolisian, masyarakat diimbau untuk mengambil langkah-langkah mandiri di antaranya jangan merespons.
‘’Segera abaikan dan jangan pernah menanggapi permintaan apa pun dari nomor tersebut, terutama yang berkaitan dengan uang atau data pribadi. Lalu, lakukan blokir mandiri nomor telepon yang mencurigakan tersebut pada aplikasi WhatsApp dan perangkat seluler,’’ jelas Khadik.
3. Laporkan ke pihak berwajib

Selanjutnya, kata dia, catat nomor tersebut dan segera laporkan ke pihak berwajib, baik ke polres maupun polsek terdekat untuk ditindaklanjuti. Kemudian, selalu verifikasi setiap informasi penting atau permintaan yang mengatasnamakan Wali Kota atau Pemkot Semarang melalui saluran komunikasi resmi Pemkot.
‘’Agar tidak menambah korban, kami minta masyarakat segera menyebarkan informasi ini kepada keluarga, kerabat, dan rekan kerja agar tidak ada lagi yang menjadi korban penipuan,’’ tandasnya.


















