Wayang Wisanggeni Kridha di HUT NasDem Jateng: 2 Dalang dalam Satu Panggung

- Pertunjukan wayang Wisanggeni Kridha mempertemukan dua dalang dari dua gagrak berbeda, yakni Ki Amar Pradopo dari Surakarta dan Ki Eko Suwaryo dari Kebumen.
 - Wisanggeni melambangkan semangat muda, keteguhan nurani, dan keberanian melawan ketidakadilan, sejalan dengan visi NasDem menuju politik yang bersih, berdaulat, dan berkeadilan.
 - Kolaborasi budaya antara dua dalang yang menggabungkan dua karakteristik pedalangan: gagrak Surakarta dan Kebumen menjadi daya tarik utama dalam pementasan tersebut.
 
Kebumen, IDN Times - Puncak peringatan Hari Ulang Tahun ke-14 Partai NasDem di Jawa Tengah sarat makna budaya. Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem Jawa Tengah menggelar pergelaran wayang kulit semalam suntuk dengan lakon “Wisanggeni Kridha” di Alun-Alun Manunggal, Gombong, Kebumen, Sabtu (1/11/2025) malam.
1. Simbol kesatuan dalam keberagaman

Pertunjukan tersebut mempertemukan dua dalang dari dua gagrak berbeda. Yakni Ki Amar Pradopo dari Surakarta dan Ki Eko Suwaryo dari Kebumen dalam satu layar. Kolaborasi keduanya jarang terjadi dalam tradisi pedalangan Jawa. Meski sempat diguyur hujan, masyarakat Gombong dan sekitarnya antusias.
Mereka memadati alun-alun untuk menyaksikan pementasan budaya yang menggabungkan dua aliran pakeliran tersebut.
Ketua DPW NasDem Jateng Lestari Moerdijat menyebut, gelaran budaya ini bukan hanya hiburan, tetapi cerminan spirit kebangsaan dan semangat perubahan yang diusung NasDem.
“Bagaimana perbedaan langgam dan gaya dapat berpadu dalam harmoni untuk membangun arah perubahan, sebagaimana semangat Partai NasDem sejak berdiri,” ujarnya perempuan yang juga akrab disapa atau Rerie itu.
2. Filosofi dari Wisanggeni

Sebagai Wakil Ketua MPR, ia menegaskan bahwa politik harus berakar pada nilai budaya.
“NasDem memandang politik bukan hanya soal kekuasaan, tetapi tentang kebudayaan dan peradaban. Perubahan sejati lahir dari penghargaan terhadap akar budaya kita sendiri,” katanya.
Menurutnya, pemilihan lakon Wisanggeni Kridha mengandung pesan mendalam bagi kader NasDem dan masyarakat.
“Wisanggeni melambangkan semangat muda, keteguhan nurani, dan keberanian melawan ketidakadilan. Nilai ini sejalan dengan visi NasDem menuju politik yang bersih, berdaulat, dan berkeadilan,” tambahnya.
Koordinator Pemenangan Pemilu NasDem Jawa Tengah, sekaligus anggota DPR RI, Sugeng Suparwoto, menilai Wisanggeni adalah simbol keteguhan perjuangan.
“Wisanggeni adalah api perubahan yang tidak padam. Itulah semangat NasDem dari pusat hingga daerah — konsisten menyalakan cahaya perubahan untuk Indonesia yang lebih adil dan berkemajuan,” tegasnya.
Sugeng menambahkan, NasDem terus memperkuat diri sebagai partai gerakan perubahan berbasis nilai kebangsaan dan budaya.
3. Dua dalang, dua gaya, satu panggung

Penampilan Ki Amar dan Ki Eko menjadi daya tarik utama karena keduanya menggabungkan dua karakteristik pedalangan: gagrak Surakarta dan Kebumen.
Ki Amar mengapresiasi langkah NasDem Jateng menghadirkan kolaborasi budaya yang mendidik dan menghibur masyarakat.
“Kami berharap kolaborasi seperti ini tidak hanya sekali ini, tetapi bisa terus berlangsung ke depan,” tutur putra almarhum dalang legendaris Ki Warsena Slenk itu.

















