Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Wilayah Jateng Masuk Musim Hujan, Waspadai Kiriman Banjir dari Hulu

IMG_20251104_142227.jpg
Wilayah Kecamatan Gunungpati Semarang diguyur hujan deras Selasa (4/11/2025). (IDN Times/Fariz Fardianto)

Semarang, IDN Times - Sebagian besar wilayah Jawa Tengah memasuki musim penghujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada November 2025.

Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang menyatakan intensitas curah hujan yang tinggi akan terjadi di Pantura bagian barat, kabupaten/kota wilayah pegunungan tengah dan Pantai Selatan (Pansela) Jawa Tengah. 

Koordinator Observasi dan Prakirawan, Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Giyarto menuturkan peningkatan curah hujan umumnya terjadi lantaran dipengaruhi La Nina yang sedikit meningkat serta bersamaan dengan perubahan gelombang siklonik atmosfer yang bergerak di area Jawa Tengah. 

"Secara keseluruhan 35 kabupaten/kota sudah masuk musim penghujan. Dan ada banyak faktor yang menyebabkan curah hujan di periode bulan ini lebih tinggi. Mulai dari La Nina yang agak meningkat. Ada juga pengaruh gelombang siklonik. Terus juga dipengaruhi terjadinya air pasang di pesisir pantai," kata Giyarto kepada IDN Times, Selasa (4/11/2025). 

Berdasarkan data peta curah hujan, katanya intensitas curah hujan yang tinggi berpeluang muncul di wilayah pegunungan tengah, Pantura bagian barat dan Pansela sekitar 151-500 milimeter per bulan. 

Sementara kondisi berbeda terjadi di Soloraya dengan intensitas curah hujan yang sedang. 

Untuk wilayah kabupaten/kota Pantura Jawa Tengah, pihaknya memprediksi intensitas curah hujan berkisar 150-300 milimeter per bulan. 

Ia mengingatkan kepada masyarakat Pantura untuk ekstra waspada karena curah hujan di bulan ini semakin meningkat dan hampir bersamaan dengan naiknya air pasang yang berpotensi menjadi banjir rob. 

"Untuk Pantura imbauan kami sebaiknya warga pesisir terutama untuk kegiatan transportasi darat lebih berhati-hati karena ada curah hujan yang tergolong tinggi. Bagi wilayah pegunungan juga waspadai siklus kejenuhan tanah di tebing-tebing atau pereng-pereng saat hujan," paparnya. 

Kewaspadaan lainnya berada di wilayah hulu sampai hilir sungai. Terutama kawasan bantaran sungai. Pihaknya menyebut ada potensi banjir kiriman dari hulu apabila curah hujan meningkat secara mendadak. 

"Yang di hulu saat hujan berpotensi ada banjir kiriman menuju ke hilir yang menjadi akses arus sungai ke laut. Maka dari itu, untuk permukaan sungai yang lebih rendah kemungkinan terjadi luapan banjir. Kami sarankan masyarakat bersiap-siap mengantisipasi potensi bencana saat musim hujan," ujarnya. 

Secara umum pihaknya mendeteksi puncak musim penghujan terjadi pada periode Januari-Februari 2026 mendatang. Sedangkan curah hujan mulai menurun alias melandai di bulan Maret 2026.

"Puncak penghujan kami perkirakan terjadi antara Januari dan Februari tahun depan. Lalu kondisinya berangsur normal pas masuk Maret," tutur Giyarto. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Dhana Kencana
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us

Latest News Jawa Tengah

See More

Melayat ke Keraton Solo, Sultan HB X Berharap Regenerasi Berjalan Baik

04 Nov 2025, 19:19 WIBNews