Kenapa Cuaca Kota Semarang Panas Terik? Simak Penjelasan BMKG  

Kata orang Jawa cuacanya mengalami tekset

Semarang, IDN Times - Cuaca yang cukup terik dirasakan warga Kota Semarang belakangan ini. Bahkan, warga yang berada di rumah mengaku berasa sangat gerah. Sedangkan yang lagi beraktivitas di luar rumah memilih menepi untuk mencari tempat yang teduh. 

1. Warga Jangli pilih ngadem di bawah beringin

Kenapa Cuaca Kota Semarang Panas Terik? Simak Penjelasan BMKG  pixabay

Salah satu warga yang memilih ngadem di bawah pohon adalah Anindya Putri. Warga Jangli ini kerap memanfaatkan warung di bawah pohon beringin Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) sebagai tempat rehat agar tidak kepanasan di jalanan. 

"Kalau siang rasanya panas banget. Ini kerasanya sumuk (gerah) kayak gak ada angin yang lewat," kata Anin sambil mengibas-ngibaskan tangannya. 

Bagi Nur, suhu udara yang panas di siang hari juga ia rasakan belakangan ini. "Kalau siang panas banget. Pas malam malah mesti hujan atau mendung. Padahal infonya kalau kemarau, tapi kok cuacanya bisa kayak gini," ujar ibu satu anak tersebut kepada IDN Times. 

Baca Juga: Penyebab Suhu Muka Laut di Jawa Tengah Tembus 30 Derajat Versi BMKG

2. Perubahan cuaca yang sangat cepat kata orang Jawa disebut tekset

Kenapa Cuaca Kota Semarang Panas Terik? Simak Penjelasan BMKG  potret Kota Lama Semarang (instagram.com/louisfernaldy)

Abdul, seorang warga Tlogosari Gayamsari kerap mengenal perubahan cuaca yang sangat cepat ini dengan ungkapan tekset. Tekset menurutnya merupakan ungkapan dalam bahasa Jawa untuk menggambarkan udara yang panas kemudian mendadak gerah atau dingin hanya kurun waktu beberapa jam. 

"Bentar-bentar panas. Bentar-bentar hujan. Kalau kata orangtua dulu nyebutnya howone tekset," akunya kepada IDN Times. 

3. Jateng dihantam siklon Karim

Kenapa Cuaca Kota Semarang Panas Terik? Simak Penjelasan BMKG  Petugas BMKG memeriksa alat pengukur intensitas penyinaran matahari atau Campbell Stokes (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Ketika dikonfirmasi terkait perubahan cuaca yang kelewat ekstrem ini, BMKG Klimatologi Kelas I Semarang menyebutkan Jawa Tengah sedang menghadapi gangguan cuaca akibat dihantam badai tropis Karim. Badai ini menerjang Samudera Hindia bagian selatan Pulau Sumatera sehinga secara meteorologis cukup mempengaruhi kondisi cuaca di Jawa Tengah.

Akibat badai tropis Karim, katanya selama awal Mei 2022 suhu muka air laut di Pulau Jawa jadi menghangat. Sehingga membentuk awan-awan konvektif yang berpotensi untuk terbentuknya hujan. Dan suhu yang menghangat ini muncul sampai Oktober 2022. 

"Maka kemarau tahun ini cederung basah tapi tidak lebih basah ketimbang tahun 2021," kata Sukasno, Kepala BMKG Klimatologi Kelas I Semarang, Sabtu (14/5/2022). 

4. Wilayah Jateng terima banyak radiasi matahari

Kenapa Cuaca Kota Semarang Panas Terik? Simak Penjelasan BMKG  ilustrasi terpapar sinar matahari (pexels.com/Maggie Zhan)

Kondisi seperti ini menjadi gejala anomali Outgoing Long Wave Radiation atau perubahan yang menunjukkan banyak dan sedikitnya jumlah radiasi sinar matahari. Menurutnya untuk Jawa Tengah sudah banyak menerima radiasi matahari dan tutupan awan menunjukkan berkurang. 

Namun, untuk La Nina akan berlangsung hingga September-Oktober-November 2022 dimana secara klimatologis membantu menambah curah hujan. Adapun prediksi Dipole Mode cenderung negatif dan menambah curah hujan di Indonesia bagian barat terutama Jawa Tengah. 

5. Suhu paling panas di Semarang mencapai 34,6 derajat celcius

Kenapa Cuaca Kota Semarang Panas Terik? Simak Penjelasan BMKG  akolodnerphotography.com

Terpisah, Menurut Kepala Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Sutikno saat berbincang dengan IDN Times, untuk bulan Mei suhu maksimumnya kisaran 32 derajat dan suhu tertingginya mencapai 34,6 derajat celcius atau per tanggal 3 Mei. 

Khusus hari ini tercatat 32,1 derajat. "Suhu maksimum tercatat 34,6 derajat di wilayah pusat Kota Semarang. Cuman untuk area dalam kota dengan gedung-gedung, perumahan padat penduduk dan kendaraan justru suhunya bisa dirasakan lebih panas," ungkapnya. 

Ia menjelaskan dengan adanya siklon tropis mampu menjadi penyebab terjadinya perubahan dan pembelokan atau penumpukan arah angin yang membawa uap air.

"Secara spesifik untuk jenis tanaman tertentu mungkin berpengaruh, tapi kami tidak tahu pasti karena jadi kewenangannya dinas pertanian atau dinas perkebunan. Kemudian munculnya siklon tropis akan mempengaruhi kondisi Jawa Tengah walaupun tidak secara langsung. Ketika masuk kemarau tentunya radiasi identik dengan panas yang lebih tinggi dari biasanya. Sehingga perlu antisipasi untuk perlindungan diri dari kondisi panas," tambahnya. 

6. Warga Semarang perlu waspadai perubahan cuaca pas sore dan malam hari

Kenapa Cuaca Kota Semarang Panas Terik? Simak Penjelasan BMKG  Ilustrasi cuaca ekstrem. IDN Times/Mardya Shakti

Ia mengimbau kepada masyarakat Semarang sebaiknya selalu waspada ketika melakukan perjalanan maupun yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor.

"Tentunya dengan perubahan cuaca yang terjadi secara mendadak, warga harus mewaspadai terutama pada sore dan malam hari untuk perlindungan diri. Saat ini kita di musim pancaroba dengan tren cuaca pagi hingga siang dengan panas yang terik dan sore berpeluang hujan lebat disertai angin kencang dan kilat atau petir. Meskipun dengan waktu cukup pendek namun sangat mengganggu aktifitas," terangnya.

Baca Juga: 4 Hewan Ternak di Semarang Suspek Terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya