Surakarta, IDN Times - Kontingen Indonesia meraih satu medali perak dan tiga medali perunggu dalam kejuaraan para panahan Asia di Beijing, China, 1-6 Juli 2025. Medali perak dipersembahkan Ken Swagumilang pada nomor tunggal putra divisi compound.
4 Medali di Kejuaraan Para Panahan Asia 2025, Indonesia Salip Korsel

Intinya sih...
Indonesia meraih satu medali perak dan tiga medali perunggu dalam kejuaraan para panahan Asia di Beijing, China, 1-6 Juli 2025.
Ken Swagumilang, Teodora Audi Ayudia Ferelly, Kholidin, dan Noviera Ross berhasil meraih medali untuk Indonesia di kejuaraan tersebut.
Rameez Ali Surya Negara optimistis tim panahan Indonesia bisa merealisasikan target jangka panjang untuk meraih medali di Paralimpiade Los Angeles 2028.
1. Daftar perolehan mendali
Selain mempersembahkan medali perak, Ken juga meraih dua medali perunggu yakni dari nomor ganda putra divisi compound bersama Arif Firmansyah serta nomor ganda campuran divisi compound bersama Teodora Audi Ayudia Ferelly.
Satu medali perunggu lainnya didapatkan dari nomor ganda campuran divisi recurve melalui pasangan anyar, Kholidin dan Noviera Ross.
Pelatih para panahan Indonesia, Rameez Ali Surya Negara, mengapresiasi raihan enam atlet yang diberangkatkan ke China. Seperti dugaan awal, China dan India masih menjadi pesaing terberat di Asia.
"Tuan rumah tampil sangat enjoy karena venue ini merupakan arena latihannya. Mereka sudah familiar dengan suasana venue, terutama angin dan cuaca," kata Rameez Ali, Senin (7/7/2025).
Rameez Ali menilai, atlet para panahan Indonesia sudah menunjukkan progres yang sesuai yang diharapkan tim pelatih. Ken Swagumilang, Teodora Audi dan Kholidin yang berlaga di Paralimpiade Paris 2024 makin percaya diri.
2. Optimis menuju Los Angeles 2028
Sementara dua debutan yang dibawa ke Beijing, yakni Arif Firmansyah dan Noviera Ross, juga sukses meraih medali. Arif baru masuk Pelatnas bulan November 2024. Lalu, Noviera Ross merupakan jebolan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII 2024.
"Progres Arif sangat positif. Dia bisa menikmati perlombaan meski baru kita pindah dari pemain Recurve ke Compound. Terutama ketika Arif bisa mengimbangi Ken di nomor ganda yang mendapatkan perunggu," tutur Rameez Ali.
"Noviera Ross baru masuk Pelatnas bulan Mei kemarin. Dia sudah tampil maksimal dan bisa mendapatkan medali perunggu bersama Kholidin," imbuhnya.
Setelah ini, tim panahan Indonesia masih akan mengikuti kejuaraan dunia di Korea Selatan pada 21-28 September 2025 dan di Uni Emirat Arab pada 1-6 November 2025. Rameez optimistis tim para panahan bisa merealisasikan target jangka panjang untuk meraih medali di Paralimpiade Los Angeles 2028.
"Kita sangat optimis menuju Los Angeles karena masih memiliki waktu empat tahun. Ini waktu yang cukup panjang dan kita bisa mengevaluasi penampilan para atlet, termasuk membentuk mental yang kuat dari sistem kompetisi internal," ucapnya.
3. Tabel Medali Asian Para Archery Championship 2025 Beijing
Terpisah, Ken Swagumilang menilai kejuaraan Asia di Beijing ini memberikan banyak pembelajaran karena banyak titel juara dunia yang diraih para pemanah dari wilayah Asia. Ia menjadi lebih termotivasi untuk mengejar kualitas para pemanah dunia, terutama wakil China yang tampil konsisten.
China memiliki Ai Xinliang yang berada di peringkat dua dunia divisi compound. Ai mengalahkan Ken pada partai final nomor tunggal putra divisi Compound dengan skor 143-149, Minggu (6/7/2025).
"Bagi saya pribadi, kejuaraan ini menjadi benchmarking untuk melihat kualitas mereka seperti apa, karena saya belum pernah berhadapan dengan China. Saya akan berupaya mengejar mereka secepat mungkin dan sebaik mungkin," jelas Ken Swagumilang.
Hal yang sama turut diungkapkan Noviera Ross. Ia mendapatkan pembelajaran penting dalam event internasional pertamanya.
"Sebenarnya tidak ada kendala berarti dalam debut ini. Mungkin hanya pengendalian diri saya saja yang masih sedikit nervous. Saya akan terus meningkatkan kualitas latihan agar lebih siap di event selanjutnya," ucap Noviera Ross.
Tabel Medali Asian Para Archery Championship 2025 Beijing
China (10 emas, 4 perak, 3 perunggu)
India (3 emas, 3 perak, 3 perunggu)
Singapura (1 emas)
Thailand (5 perak, 1 perunggu)
Indonesia (1 perak, 3 perunggu)
Korea Selatan (1 perak, 1 perunggu)
Kazakhstan (1 perunggu)
Chinese Taipei (1 perunggu)
Bhutan (0 medali)
Hong Kong (0 medali)
Malaysia (0 medali)
Mongolia (0 medali)
Uzbekistan (0 medali).