TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Datang dari Malaysia 4 Bocah ini Ikuti Audisi Bulu Tangkis 2019 

317 peserta lolos screening

IDN Times/Istimewa

Kudus, IDN Times - Ratusan anak antusias menanti pembukaan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 di GOR Djarum, Jati, Kabupaten Kudus, Minggu (17/11). Uniknya peserta datang tidak hanya dari Indonesia saja. Melainkan, peserta juga datang dari negeri Jiran, Malaysia.

Baca Juga: PB Djarum Pastikan Audisi Bulu Tangkis Tahun 2020 Tetap Berjalan

1. Peserta datang dari Malaysia

IDN Times/Istimewa

Ada sebanyak empat bibit bulu tangkis datang dari Kuala Lumpur, Malaysia. Duo kakak-adik Bryan Utama Rasyad dan Aryan Utama Rasyad serta Octavandiaz Windhito Purnomo berada di kategori U-11 putra. Sementara Mohammad Rinaldi di kategori U-13 putra.

Empat warga negara Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di negeri jiran tersebut, berjuang guna meraih beasiswa bulu tangkis di kota terakhir gelaran Audisi Umum 2019.

Audisi terakhir tahun 2019 itu, dibagi dalam dua kelompok usia, U-11 (di bawah usia 11 tahun) dan U-13 (di bawah usia 13 tahun), baik putra maupun putri. Gelaran itu diikuti 831 atlet muda yang datang dari 27 provinsi di Tanah Air.

2. Ratusan peserta perebutkan tiket beasiswa bulu tangkis PB Djarum

IDN Times/Istimewa

Untuk Kabupaten Kudus tercatat sebagai pemasok peserta terbanyak dengan 121 atlet, disusul Kabupaten Pati (112), Kota Semarang (81), Kabupaten Demak (69), dan Kabupaten Batang (15), yang melengkapi lima teratas. Pasokan peserta terbanyak dari luar Pulau Jawa datang dari Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, dengan 10 atlet muda belia.

Di hari pertama Audisi Umum Kudus digelar Tahap screening dimana sebanyak ratusan peserta bertanding berdasarkan kategori usia masing-masing, dalam durasi sekitar sepuluh menit. Selama waktu pertandingan yang digelar di 12 lapangan tersebut, Tim Pencari Bakat yang dipimpin oleh Christian Hadinata, melakukan seleksi peserta yang berhak melaju ke Tahap Turnamen.

"Di Kudus ini Tim Pencari Bakat lebih banyak lagi menjaring bibit-bibit potensial, terutama di sektor putri. Kita menatap pada jangka panjang agar muncul lagi pebulutangkis-pebulutangkis putri penerus perjuangan para pahlawan putri Indonesia di gelanggang bulutangkis," jelas Christian, satu-satunya pemain bulutangkis kelas dunia yang selama mengikuti Thomas Cup, tidak pernah kalah tersebut.

Baca Juga: Daftar Lengkap Turnamen Bulu Tangkis di Bulan November

Berita Terkini Lainnya