Cerita Atlet Para Renang Perempuan, Bermimpi Besar di Tengah Keterbatasan

Nor Aimah dan Meliana Ratih raih emas ASEAN Para Games 2022

Semarang, IDN Times -  Keterbatasan fisik tidak selalu menjadi halangan untuk meraih mimpi. Para atlet difabel cabang olahraga renang di ajang ASEAN Para Games 2022 membuktikan bahwa kekurangan yang mereka miliki bukan penghambat untuk berprestasi.

1. Meliana didampingi sang ibu meraih emas

Cerita Atlet Para Renang Perempuan, Bermimpi Besar di Tengah KeterbatasanPertandingan cabang olahraga renang di ajang ASEAN Para Games 2022 di Stadion Jatidiri, Senin (1/8/2022). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Meliana Ratih Pratama memeluk sang ibu dengan erat usai pertandingan para renang ASEAN Para Games 2022 di Kolam Renang Jatidiri Semarang, Senin (1/8/2022). Ia menunjukkan medali emas yang habis diperolehnya kepada Yulidarti dari kompetisi renang di nomor 50 meter gaya punggung S14. 

Gadis difabel grahita itu masih tak menyangka debutnya di pesta olahraga tingkat negara ASEAN ini membuahkan hasil yang membanggakan. Meliana mencatat waktu tercepat 36,190 detik, diikuti rekan senegaranya Marlanda Oropa dengan waktu 36,530 detik.

Pencapaian itu juga tidak lepas dari doa sang ibu yang khusus datang dari Padang, Sumatra Barat dan turut menyaksikan langsung saat Meliana berlaga. 

"Senang dan bangga akhirnya bisa meraih medali emas. Ini event internasional ketiga saya. Kalau ASEAN Para Games, ini pertama," ungkapnya didampingi sang ibu usai pengalungan medali.

Baca Juga: Positif COVID-19, 10 Atlet Renang ASEAN Para Games 2022 Gagal Tanding

2. Ingin menambah medali untuk Indonesia

Cerita Atlet Para Renang Perempuan, Bermimpi Besar di Tengah KeterbatasanSejumlah atlet renang Indonesia berpose di sela pertandingan pada ajang ASEAN Para Games 2022 di Stadion Jatidiri Semarang, Jawa Tengah, Senin (1/8/2022). Pada hari pertama pertandingan para-renang, tim renang Indonesia berhasil meraih total 23 medali dengan rincian 7 emas, 9 perak, dan 7 perunggu. (ANTARA/Aji Styawan)

Meraih medali emas dalam pertandingan sudah menjadi cita-cita Meliana dari kecil. Sejak menggeluti olahraga renang di usia SD ia ingin menjadi juara dan mendapatkan medali emas.

Kini cita-cita anak pertama dari tiga bersaudara itu sudah tercapai. Namun, hal itu tidak membuat cepat puas. Meliana masih punya mimpi di bidang olahraga air di ajang-ajang lainnya yang lebih besar.

“Harapannya bertambah lagi waktunya, pecah lagi best time-nya dan bisa menambah medali emas lagi untuk Indonesia,” tutur perempuan kelahiran 26 Maret 1999 itu.

Selain meraih medali emas di nomor 50 meter gaya punggung S14. Pada hari berikutnya, Selasa (2/8/2022), Meliana kembali merebut medali perak nomor 50 meter gaya kupu-kupu S14 dengan torehan waktu 36,41 detik.

3. Tidak ada halangan bagi atlet perempuan untuk berkarya

Cerita Atlet Para Renang Perempuan, Bermimpi Besar di Tengah KeterbatasanPerenang difabel Nor Aimah meraih medali perak dalam ajang ASEAN Para Games 2022 di Stadion Jatidiri Semarang, Senin (1/8/2022). (Antara/Aji Styawan)

Sebagai atlet difabel perempuan ia tidak mengalami hambatan untuk berkarya dan berprestasi, bahkan bertemu dengan orang-orang dengan fisik sehari-hari. Ia pun memiliki mimpi bisa mengikuti ajang olahraga Olimpiade 2024.

"Tidak ada halangan bagi perempuan untuk berkarya. Bahkan, perempuan harus dan lebih kuat. Harapan saya, 2024 bisa ikut Olimpiade," tandas Meliana.

Setali tiga uang dengan Meliana, perenang difabel perempuan di ajang ASEAN Para Games 2022, Nor Aimah juga memiliki semangat untuk meraih mimpi dan cita-citanya. Gadis tuna daksa itu telah meraih medali perak dari nomor 100 meter gaya dada putri SB8 dan medali perak nomor 100 meter gaya bebas 100 meter putri S7.

4. Aimah hobi renang karena rumah dekat sungai

Cerita Atlet Para Renang Perempuan, Bermimpi Besar di Tengah KeterbatasanPerenang difabel Nor Aimah meraih medali perak dalam ajang ASEAN Para Games 2022 di Stadion Jatidiri Semarang, Senin (1/8/2022). (Antara/Aji Styawan)

Perempuan berusia 22 tahun asal Kalimantan Barat itu sudah menampilkan kolam renang sejak kecil. Renang dekat akrab dan menjadi rutinitas kesehariannya karena tempat tinggal Aimah dengan sungai.

“Di Kalimantan kan banyak sungai. Jadi hobi banget berenang di sana hingga sampai akhirnya saya diarahkan mengikuti latihan dan menjadi atlet renang di usia 15 tahun,” ungkapnya.

Ketekunannya itu membuahkan hasil dengan meraih tiga medali emas di Pekan Paralimpiade Nasional (Papernas) 2016 di Bandung. Kini ia kembali meraih prestasi di ASEAN Para Games 2022 dengan merebut dua medali perak.

“Alhamdulillah, best time saya pecah di nomor 100 meter gaya dada putri SB8. Sebelumnya di ajang berbeda di nomor yang sama saya mencatat waktu 1 menit 53 detik, pada ASEAN Para Games 2022 ini bisa mencapai 1 menit 50 detik,” ujarnya.

5. Penghargaan untuk diri sendiri

Cerita Atlet Para Renang Perempuan, Bermimpi Besar di Tengah KeterbatasanPerenang difabel Nor Aimah meraih medali perak dalam ajang ASEAN Para Games 2022 di Stadion Jatidiri Semarang, Senin (1/8/2022). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Selain memecahkan waktu terbaik, pencapaian itu juga membuat Aimah bangga karena ia berkompetisi lawan yang kemampuannya di atasnya.

“Tadi lawannya di level S8 sedangkan saya S7. Artinya dilihat dari kecacatannya mereka lebih baik daripada saya. Mereka masih punya dua kaki, sedangkan saya cuma punya satu kaki,” katanya.

Adapun, prestasi yang diraih Aimah ini dipersembahkan untuk dirinya sendiri. Sebab, ia telah berjuang untuk mencapai cita-citanya.

“Prestasi ini penghargaan untuk saya sendiri dulu  karena pandemik COVID-19 dua tahun terakhir membuat saya vakum gak ada pertandingan. Sehingga, sampai di titik ini adalah perjuangan,” tandasnya.

Baca Juga: Kalahkan Musuh Baru, Aris Wibawa Raih Emas Renang Pertama di APG 2022 

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya