7 Mantan Pemain Bola yang Masuk Dunia Politik, Ada yang Jadi Presiden

Lilian Thuram adalah mantan pemain sepak bola asal Prancis yang pernah meraih juara pada Piala Dunia 1998 Prancis. Setelah kariernya yang cemerlang bersama klub-klub seperti Juventus dan Barcelona, ia bertransisi dari lapangan ke dunia politik. Thuram terjun ke politik untuk memerangi diskrimasi ras dan mendorong pendidikan bagi kaum kulit hitam di Prancis. 

Karier sepak bola Thuram yang diwarnai insiden rasisme mendorongnya untuk berkomitmen untuk memerangi masalah tersebut setelah pensiun. Bahkan ketika ia terjun ke dunia politik, ia mendirikan Lilian Thuram Foundation untuk mengedukasi masyarakat tentang bias rasial. Pada 2018, dia pernah tanpa ragu-ragu mengkritik Donald Trump mengenai ujaran rasial yang sering dilontarkan mantan presiden Amerika Serikat tersebut di berbagai kesempatan.

George Weah adalah mantan pesepak bola yang diakui sebagai salah satu yang terbaik di benua Afrika. Perjalanan sepak bola Weah telah membawanya ke klub-klub besar Eropa, seperti AS Monaco, Paris Saint-Germain, dan AC Milan. Ia mencapai puncak kariernya saat meraih gelar Ballon d’Or pada tahun 1995.

Setelah menjalani kariernya sepak bolanya yang sukses, ia kini juga meraih kesuksesan di dunia politik dengan menjadi presiden Liberia sejak Januari 2018. Karier politiknya dimulai pada tahun 2003 saat menjadi salah satu duta besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Liberia. Sebelum menjadi presiden, Ia juga pernah mencalonkan diri dalam pemilihan umum di Liberia pada tahun 2005 dan 2011.

Legenda sepak bola Ukraina, Andriy Shevchenko beralih ke dunia politik setelah pensiun. Mantan penyerang AC Milan ini mengakhiri karir sepakbolanya selama 17 tahun dan bergabung dengan Partai Sosial-Demokratik. Shevchenko ingin berkontribusi pada pembangunan negaranya dengan berbagi pengalamannya selama melanglang buana di Eropa. 

Dirinya sendiri sudah berkecimpung dalam dunia politik saat masih aktif menjadi pesepak bola dan mendukung Partai Sosial-Demokratik Ukraina. Kemudian pada 2004, ia secara terang-terangan mendukung kandidat Presiden Viktor Yanukovych. Setelah pensiun pada 2012, Shevchenko mencalonkan dirinya sebagai anggota parlemen, tetapi gagal. Ia kemudian kembali ke dunia sepak bola dan melatih Timnas Ukraina pada Euro 2020.

Mantan rekan satu tim Andriy Shevchenko di AC Milan, Kakhaber Kaladze juga bertransisi dari sepak bola menjadi politisi di Georgia. Namun, ia memulai karier politiknya beberapa bulan sebelum memutuskan pensiun pada Mei 2012. Dirinya bergabung dengan Partai Dream-Democratic Georgia di bulan Februari dan kemudian menjadi anggota parlemen pada bulan Oktober.

Hanya dua minggu setelah terpilih sebagai anggota parlemen, ia langsung ditunjuk sebagai Wakil Perdana Menteri dan Menteri Energi. Sontak, ia mendapatkan kritik dari banyak pihak karena terdapat indikasi kepentingan perusahaan miliknya yang bergerak di bidang sumber daya energi. Saat ini, ia menjabat sebagai Wali Kota Tbilisi sejak November 2017.

Legenda sepak bola Turki, Hakan Sukur, telah mengalami perjalanan hidup yang tak terduga sejak pensiun pada tahun 2008. Ia menjadi sosok pahlawan bagi masyarakat Turki setelah mengantarkan negaranya meraih peringkat 3 di Piala Dunia 2002 Korea Selatan dan mencatatkan gol tercepat sepanjang sejarah. Setelah pensiun, ia terjun ke dunia politik dan memenangkan kursi di Parlemen Turki pada tahun 2011. 

Namun, afiliasi politiknya menimbulkan dugaan keterkaitannya dengan Fethullah Gulen, oposisi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, setelah percobaan kudeta tahun 2016. Ia langsung diusir dari Turki, aset-asetnya dilaporkan disita oleh pemerintah, dan menerima berbagai ancaman pembunuhan. Dirinya kini dikabarkan tinggal di Amerika Serikat menjadi supir Uber dan menjual buku untuk menyambung hidup.

Andrey Arshavin adalah mantan penyerang Zenit St. Petersburg dan Arsenal yang juga pernah menjabat sebagai kapten Timnas Rusia. Bagi fans Arsenal, ia menjadi salah satu pemain tak terlupakan saat mencetak 4 gol melawan Liverpool pada April 2009. Ia sendiri telah pensiun dari dunia sepak bola pada 2019.

Pada 2007, Arshavin pernah mencalonkan diri sebagai anggota dewan regional Rusia Bersatu pimpinan Vladimir Putin. Namun, sebelum pemungutan suara selesai, ia memilih mengundurkan diri karena ingin fokus pada karier sepak bolanya. Justru, rekan tim nasionalnya, Roman Pavlyuchenko, berhasil memenangkan kursi anggota dewan di tahun yang sama.

Striker asal Rusia tersebut pernah bermain untuk Tottenham Hotspurs pada tahun 2008 hingga 2012. Selama bersama The Spurs, ia telah mencetak 21 gol dalam 78 penampilannya selama 4 tahun. Namun, tidak banyak pemain bola aktif yang mampu mengimbangi karier di luar sepak bola seperti Roman Pavlyuchenko.

Pada tahun 2007, ia berhasil memperoleh kursi anggota dewan regional Partai Rusia Bersatu setahun sebelum ia bergabung dengan Tottenham Hotspurs. Dirinya menjabat sebagai anggota dewan di kota kelahirannya, Stavropol. Hal tersebut membuatnya mendapatkan komentar negatif karena dianggap hanya mencari pendapatan tambahan di di luar sepak bola saat krisis global melanda pada tahun itu.

Dunia olahraga dan politik memang dua hal yang saling bertolak belakang. Meskipun begitu, perjalanan para mantan pemain sepak bola yang menjadi politisi ini merupakan bukti dari beragamnya jalan yang dapat ditempuh oleh individu setelah berkarier di lapangan.