Piala Dunia U-20 Ditunda, Pemkot Solo Tambah Anggaran Rawat Lapangan

Terdampak pandemi COVID-19.

Solo, IDN Times - FIFA secara resmi menunda pergelaran Piala Dunia U-20 yang rencananya digelar pada 20 Mei-12 Juni 2021 dengan Indonesia sebagai tuan rumahnya terpaksa ditunda hingga tahun 2023.

Sejumlah kota yang ditunjuk sebagai penyelenggara ajang Internasional tersebut terpaksa menerima keputusan dengan tangan terbuka, salah satunya Kota Solo.

1. Siapkan APBD Untuk anggaran pemeliharaan

Piala Dunia U-20 Ditunda, Pemkot Solo Tambah Anggaran Rawat LapanganLatihan Timnas Indonesia U-19 di bawah asuhan Shin Tae-yong (IDN Times/Herka Yanis)

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan penundaan Piala Dunia U-20 tersebut berdampak pada biaya perawatan lapangan pendamping yang dijatuhkan kepada Pemkot Solo, sehingga Pemkot harus menyiapkan anggaran khusus untuk perawatan 5 lapangan pendamping Stadion Manahan, yang saat ini sedang dalam proses renovasi. Yakni stadion Sriwedari, Kotta Barat, Banyuanyar, Sriwaru dan Sumber. 

"APBD harus bisa menopang perawatan 5 stadion besok. Sampai dengan 2023 itu supaya terjaga kondisi lapangannya, kebersihannya dan keamanannya," ujar pria yang akrab disapa Rudy tersebut, Senin (28/12/20).

 

2. Renovasi 5 lapangan pendamping tetap dilakukan

Piala Dunia U-20 Ditunda, Pemkot Solo Tambah Anggaran Rawat LapanganANTARA FOTO/Maulana Surya

Lebih lanjut, Rudy mengatakan saat ini kelima lapangan pendamping tersebut sedang dalam tahap renovasi. Kendati ditunda, namun Rudy menjamin fasilitas lapangan pendukung yang sudah direnovasi tetap dilanjutkan.

“Kalau fasilitas tetap dilanjutkan. Tidak mungkin akan diberhentikan,” ungkapnya.

Rudy juga meminta kepada warga Solo, untuk berkerja sama memelihara dan merawat lima lapangan pendamping Piala Dunia U-20 tersebut.

"Kelima lapangan pendamping tersebut masih bisa digunakan untuk masyarakat. Namun, sepanjang dilakukan perawatan yang benar, tidak akan ada kerusakan," jelasnya.

3. Minta warga Solo tak kecewa

Piala Dunia U-20 Ditunda, Pemkot Solo Tambah Anggaran Rawat Lapangantwitter.com/pdipsurakarta

Lebih lanjut, Rudy memaklumi penundaan ajang internasional di Indonesia tersebut. Menurutnya hal tersebut merupakan keputusan yang tepat mengingat kasus positif COVID-19 masih terus bertambah di Indonesia, khususnya di Kota Solo.

Ia menghimbau kepada masyarakat agar tidak kecewa dengan penundaan piala dunia tersebut. Jangan sampai kekecewaan tersebut justru membuat FIFA mempertimbangkan ulang posisi Indonesia selaku tuan rumah.

"Besok pasti ada penontonnya. Kalau tahun 2021 saya yakin belum ada penonton yang akan datang ke Indonesia. Karena masih dalam suasana pandemi Covid-19, dan varian-varian baru yang muncul," pungkasnya.

Baca Juga: Piala Dunia U-20 Ditunda, Venue Jadi Tanggung Jawab Kementerian PUPR

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya