Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Songsong Piala Dunia U-20, Anak-anak di Semarang Pamer Atraksi Juggling

ilustrasi Sepak Bola (IDN Times/Mardya Shakti)

Semarang, IDN Times - Guna menyongsong ajang Piala Dunia U-20, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), menggelar berbagai rangkaian acara untuk memeriahkan pesta olahraga sejagad tersebut. Di Semarang, Kemenpora menggelar kontes juggling yang diikuti puluhan anak-anak. 

1. Terdapat 30 anak yang ikut kontes juggling dengan memakai protokol kesehatan

Warga melakukan aksi menyambut Piala Dunia U-20 saat pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day (CFD) di Solo, Jawa Tengah, Minggu (26/1/2020). Aksi tersebut untuk mengajak warga gemar berolahraga sekaligus sebagai euforia menyambut terpilihnya Stadion Manahan Solo sebagai salah satu stadion yang direkomendasikan untuk menjadi lokasi pertandingan Piala Dunia U-20 pada tahun 2021 mendatang. ANTARA FOTO/Maulana Surya/wsj.NTARA FOTO/Maulana Surya

Suryo Agung Wibowo, Kasubdit Pengembangan Olahraga Prestasi Daerah Deputy Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora mengaku kontes juggling diselenggakan dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat mengingat saat ini masih pandemik COVID-19. 

"Kita sudah mengonsep lomba juggling yang menampilkan peseta tanpa kontak fisik sama sekaligus. Dengan kondisi masih pandemik, dari total 310 peserta, yang datang offline di Hotel Patra Jasa ada sebanyak 30 orang," ujar mantan pelari nasional tersebut, Minggu (6/12/2020). 

Para peserta mayoritas masih berusia kisaran 11-15 tahun. Mereka datang dari berbagai wilayah di Ibukota Jateng. 

Menurutnya setiap peserta yang ikut lomba juggling telah diminta memakai protokol kesehatan mulai berjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun serta memakai masker selepas tampil di depan para juri.

"Saat kita menyosialisasikan Piala Dunia U-20 di 36 titik yang tersebar di enam wilayah calon tuan rumah, kita bisa melihat talenta masing-masing anak-anak yang tampil. Di Jawa Tengah kita mendatangi Kabupaten Boyolali, Purwodadi, Semarang, Solo dan Magelang. Dan talenta anak-anak Semarang tergolong cukup bagus," ujarnya. 

2. Mantan punggawa PSIS anggap kontes juggling bisa mengasah bakat anak-anak

Dok.IDN Times/istimewa

Sementara, eks pemain PSIS, M Irfan memuji kepiawaian anak-anak yang lihai mengolah si kulit bundar. "Bagi saya, kemampuan juggling yang mereka tunjukan cukup spesial. Nah, ajang seperti ini bisa dijadikan tolak ukur untuk mencari bibit unggul sebagai pembinaan atlet buat liga profesional. Mereka harus punya kemampuan dasarnya dulu sebelum mentalnya digembleng oleh para pelatih," jelasnya.

3. Peserta kontes juggling dipilih dari setiap SSB

SSB Satria Porta juara turnamen Askot PSSI Medan Piala Plt Wali Kota Medan (Dok.IDN Times/istimewa)

Ketua Harian Askot PSSI Kota Semarang, Alil Rinenggo mengaku anak-anak yang tampil merupakan bibit muda yang terpilih melalui seleksi dari setiap Sekolah Sepakbola (SSB) yang ada di Semarang.

Dari 80 SSB yang berpartisipasi, katanya akhirnya dipilih belasan SSB guna mengikuti rangkaian kontes juggling.

"Sebenarnya waktu persiapannya sangat mepet. Tapi penyelenggaraan acaranya cukup bagus untuk menyambut Piala Dunia U-20. Saat tampil, para peserta dibebaskan menunjukan kemampuan mengolah bola selama beberapa menit. Yang bisa juggling paling lama, dia yang juara," bebernya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Bandot Arywono
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us