Lapuk Terkikis Hujan, Atap Gedung Lawang Sewu Disangga Pakai Bambu

Dua gedung di Lawang Sewu mengalami kerusakan

Gedung Lawang Sewu Semarang bakal menjalani proses renovasi pada awal musim kemarau 2022 mendatang. Menurut KAI Wisata selaku pihak pengelola Lawang Sewu, seluruh atap pada gedung A dan gedung B saat ini mengalami korosi sehingga membuat pondasinya menjadi lapuk. 

1. Atap Gedung B Lawang Sewu terpaksa disangga memakai bambu

Lapuk Terkikis Hujan, Atap Gedung Lawang Sewu Disangga Pakai BambuAtap Gedung B Lawang Sewu. Dok. IDN Times

Manajer Historical Building and Museum, PT KA Wisata, Trisna Cahyati, mengungkapkan pada atap lantai tiga gedung B, pihaknya menemukan pondasi yang terbuat kayu sudah lapuk dan mengalami penurunan drastis. 

 

"Di Gedung B Lawang Sewu, kita harus menyangga atap di lantai tiga dengan bambu-bambu berukuran besar. Bambunya juga dipilih yang benar-benar kuat menahan beban atap yang berusia ratusan tahun," kata Trisna kepada IDN Times, Selasa (26/10/2021). 

Baca Juga: 10 Potret Cegah COVID-19 di Lawang Sewu Semarang, Biar Wisatawan Aman

2. Atap lantai 3 Gedung A juga sudah keropos dan membahayakan wisatawan

Lapuk Terkikis Hujan, Atap Gedung Lawang Sewu Disangga Pakai BambuUnsplash/Khofifahmi Annisa

Ia menyatakan atap gedung B Lawang Sewu butuh perbaikan secepatnya supaya tidak mengalami kerusakan yang lebih parah. 


Selain itu, ia juga menemukan kerusakan pada atap lantai tiga di Gedung A Lawang Sewu. Gedung A merupakan bagian paling ikonik di gedung perekeretaapian peninggalan kolonial Belanda tersebut karena menyimpan keindahan kaca patri yang dapat dilihat hingga sekarang. 


"Untuk yang Gedung A, atap lantai tiganya terbuat dari kayu jati peninggalan Belanda. Tapi kayu atapnya juga sudah terkikis air hujan. Jadinya kondisinya keropos. Kalau dinaiki wisatawan ya bahaya sekali. Makanya kita tutup untuk pengunjung, nantinya Gedung A dan Gedung B akan diperbaiki saat awal kemarau 2022 nanti," akunya.

3. Renovasi Lawang Sewu akan libatkan ahli cagar budaya dan akademisi

Lapuk Terkikis Hujan, Atap Gedung Lawang Sewu Disangga Pakai BambuBangunanw gedung B di Lawang Sewu Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto

Trisna mengaku telah mengusulkan renovasi dua gedung di Lawang Sewu tersebut kepada jajaran direksi KA Wisata. Ia bilang nantinya akan meminta pertimbangan teknis kepada para pakar cagar budaya, arsitek dan akademisi kampus di Semarang untuk menentukan metode yang tepat dalam proses renovasi dua gedung di Lawang Sewu.


Dilihat dari kajian tingkat kerusakan atap Gedung A dan Gedung B, katanya renovasi Lawang Sewu nantinya membutuhkan dana segar kurang lebih Rp4 miliar.


Untuk memperbaiki atap Gedung B saja, pihaknya memperkirakan butuh biaya Rp1 miliar. Sebab, pihaknya harus membongkar semua genteng dan pondasi kayunya. 


"Yang jelas, kita akan mencari kontraktor yang tepat untuk memperbaiki kerusakan atap di Gedung A dan Gedung B. Lalu kita minta kajian teknisnya ke ahli cagar budaya, pakar arsitektur dan pihak akademisi. Karena bagaimanapun kita gak bisa asal-asalan memperbaiki Lawang Sewu. Butuh pekerjaan yang cermat dan teliti mengingat gedungnya termasuk ikon Kota Semarang," bebernya.

4. Kerusakan Lawang Sewu dipicu cuaca ekstrem dan hujan lebat

Lapuk Terkikis Hujan, Atap Gedung Lawang Sewu Disangga Pakai BambuIlustrasi Suasana Hujan. IDN Times/Sukma Shakti

Dengan kondisi yang ada saat ini, pihaknya menjelaskan kerusakan yang dialami Gedung Lawang Sewu disebabkan perubahan cuaca yang sangat ekstrem sehingga menyebabkan pondasi atapnya menjadi korosi, berkarat dan sebagian besar telah lapuk.


"Ya karena perubahan cuaca dari panas terus tiba-tiba sorenya hujan deras itu kan lama kelamaan mempengaruhi kekuatan kayu penyangga atapnya. Kalau dibiarkan akan roboh. Maka kita berharap ini sangat urgent untuk segera direnovasi," pungkasnya. 

Baca Juga: Semarang Level 3, Lawang Sewu Dibuka, Pengunjung Wajib Bawa Kartu Vaksin

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya