4.000 Perusahaan Logistik Butuh Lulusan Politeknik Siap Kerja

Kampus harus punya laboratorium kerja

Semarang, IDN Times - Industri logistik dewasa ini semakin hari semakin berkembang. Sebanyak 4.000-an perusahaan logistik di Indonesia membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu menjawab peluang tersebut. 

1. Pengetahuan teknologi dan keahlian di bidang logistik dibutuhkan untuk calon lulusan politeknik

4.000 Perusahaan Logistik Butuh Lulusan Politeknik Siap KerjaTerminal Peti Kemas (TPK) Belawan yang di dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 (Dok. IDN Times)

Wakil Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Soeprapto Suwaji SE MM CPSCM, mengatakan saat ini secara nasional 4.000-an perusahaan logistik betul-betul membutuhkan lulusan, terutama dari politeknik yang siap kerja. 

‘’Melihat peluang ini maka yang kami butuhkan adalah lulusan yang paham mengenai pengetahuan dan keahlian di bidang logistik, termasuk soal teknologi yang mendukung. Maka, yang perlu diketahui calon lulusan harus betul-betul paham tentang semua teknologi yang dipakai di sektor logistik,’’ ungkapnya dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Minggu (11/10/2020). 

Teknologi ini untuk mendukung kerja perusahaan logistik di pelabuhan, perkapalan, pergudangan hingga distribusi. Apalagi, saat ini operasional di bidang logistik sudah menerapkan sistem online, sehingga calon lulusan dituntut harus paham bukan hanya pekerjaan logistiknya tapi juga teknologi.

Baca Juga: Kejurnas Pencak Silat Virtual 14 Perguruan Tinggi, UNS Sabet 7 Medali

2. Kampus harus memiliki laboratorium kerja untuk menunjang pembelajaran

4.000 Perusahaan Logistik Butuh Lulusan Politeknik Siap KerjaIlustrasi laboratorium. (Dok. Humas Jabar)

Pada kegiatan webinar yang digelar Politeknik Negeri Maritim Indonesia (Polimarin) untuk para peserta didiknya ini, Prapto juga menuturkan, untuk menghasilkan profil lulusan yang sesuai dengan permintaan dunia industri ini, politeknik diminta untuk punya laboratorium kerja di bidang kemaritiman yang mencakup lab logistik, pergudangan, hingga distribusi.

‘’Melalui laboratorium kerja ini sistem-sistem informasi yang dipakai untuk ekspor-impor di pelabuhan dan kepabeanan bisa diajarkan kepada peserta didik. Sebab, menurut saya ini penting, supaya saat praktik atau siap kerja para lulusan politeknik tahu  IT yang dipakai di dunia kerja selain tahu jenis pekerjaanya. Sehingga, nyambung saat belajar di lab-lab industri yang ada di kampus dan ketika para lulusan menggunakan aplikasi-aplikasi yang ada saat bekerja nanti,’’ jelasnya. 

3. Soft skill dan karakter taruna juga modal untuk menghasilkan lulusan yang baik

4.000 Perusahaan Logistik Butuh Lulusan Politeknik Siap KerjaPara pembicara webinar kemitraan dengan industri. Dok. Polimarin Semarang

Untuk menunjang pembelajaran peserta didik, Polimarin sudah memiliki fasilitas yang relatif ada dan juga menggandeng industri. Laboratorium di Polimarin tersedia lab ekspor-impor yang dapat mendukung bidang logistik dan pergudangan.

''Di samping semua itu soft skill dan karakter taruna Polimarin juga perlu dididik untuk disiplin, dapat bekerja dengan baik, dan bisa hidup di asrama sebagai modal menghasilkan lulusan yang baik,'' imbuhnya. 

Sementara, pada webinar yang mengangkat tema ‘’Menyiapkan SDM yang Kompeten dan Unggul untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Penyedia Jasa Logistik dan Keagenan’’ ini, Direktur Polimarin, Dr Sri Tutie Rahayu mengungkapkan bahwa dalam kurikulum pembelajaran pihaknya sudah menyiapkan lulusan yang diinginkan industri 4.0. 

''Kami juga selalu mengajak industri untuk mengembangkan kurikulum dan mengajar bersama. Upaya ini agar ke depan menghasilkan capaian pembelajaran atau profil lulusan yang diinginkan industri. Kami harus punya keunikan juga, dengan memperkuat karakter kewirausahaan,'' kata Tutie.

Baca Juga: Lulus Seleksi, 30 Calon Taruna Akmil Magelang Positif Virus Corona

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya