BKIPM Bidik Peluang Ekspor Bahan Baku Makanan Halal ke Timur Tengah

Volume ekspor selama ini terus meningkat

Semarang, IDN Times - Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Semarang saat ini sedang menjajaki peluang untuk memasok bahan baku perikanan untuk produk makanan halal di kawasan Timur Tengah.

1. BKIPM siap melayani kebutuhan bahan baku makanan halal di katering dan restoran

BKIPM Bidik Peluang Ekspor Bahan Baku Makanan Halal ke Timur TengahIDN Times/Fariz Fardianto

Kepala Seksi Pengawasan Pengendalian dan Informasi (Wasdalin) BKIPM Semarang, Ely Musyarofah mengatakan, peluang tersebut cukup terbuka lebar mengingat selama ini negara-negara Arab dengan penduduk mayoritas Muslim memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap produk makanan halal.

"Kita mulai buka peluang ekspor hasil perikanan dari Jawa Tengah untuk dikirim ke Timur Tengah. Sebab, pengiriman ekspor ke sana sangat potensial, terutama dengan memasok kebutuhan katering dan makanan halal di restoran. Hal ini didukung kemudahan transportasi udara lewat jalur kargo Bandara Adi Soemarmo, Boyolali," kata Ely kepada IDN Times, Rabu (10/7).

Baca Juga: Ribuan Ikan Waduk Kedungombo Mendadak Mati. Apa Penyebabnya?

2. Nelayan Pantura jadi andalan mendapat bahan baku ikan yang melimpah

BKIPM Bidik Peluang Ekspor Bahan Baku Makanan Halal ke Timur TengahANTARA FOTO/Syifa Yulinnnas

Ely menyatakan pasokan utama bahan baku ekspor selama ini mengandalkan hasil tangkapan ikan dari para nelayan yang berada di tepi perairan Pantura mulai Kabupaten Tegal, Pekalongan, Rembang, Jepara dan Pati. 

Pihaknya mempunyai keunggulan pada fasilitas unit pengolahan ikan yang cukup produktif dalam menghasilkan bahan baku untuk diekspor. Menurutnya ketersediaan sumber bahan baku jadi faktor penentu peningkatan ekspor di Jateng. 

"Andalan kita selama ini sangat bergantung pada hasil tangkapan para nelayan Pantura," terangnya.

3. Volume ekspor melonjak selama Januari-Mei

BKIPM Bidik Peluang Ekspor Bahan Baku Makanan Halal ke Timur Tengah

Pihaknya menyebut bahwa selain Timur Tengah, BKIPM selama ini rutin mengekspor hasil perikanan ke sejumlah negara macam Amerika Serikat, Tiongkok, Taiwan, Jepang dan Vietnam.

Ely mencatat selama periode Januari-Mei 2019 kemarin, volume ekspor ikan mencapai 92.389 kilogram dengan jumlah sertifikat ekspor yang terlayani sebanyak 2.313 lembar. Jumlahnya meningkat 24 persen ketimbang periode yang sama pada tahun lalu.

"Ada lima negara yang sangat menggemari hasil tangkapan nelayan berupa filet nila, udang putih, cumi dan rajungan. Transaksi ekspor daging rajungan misalnya, saat ini mencapai 1.442 ton, olahan surimi mencapai 4.109 ton, cumi sebanyak 2.445 ton, udang putih sebanyak 1.016 ton. Jumlah pengirimannya melonjak drastis karena cuacanya cukup mendukung," cetusnya.

4. BKIPM turut awasi sebaran ikan invasif yang mengancam eksistensi biota danau dan sungai

BKIPM Bidik Peluang Ekspor Bahan Baku Makanan Halal ke Timur TengahIDN Times/Fariz Fardianto

BKIPM, katanya saat ini juga gencar mengkampanyekan bulan bakti perikanan selama sebulan penuh. Ely bilang petugasnya punya program mengunjungi sejumlah sekolahan serta memetakan sebaran ikan-ikan invasif di tiap daerah. 

"Untuk memetakan sebaran ikan invasif, kita menerjunkan petugas Pemetaan Sebaran Jenis Ikan Berbahaya dan Bersifat Invasif (JABI) ke Taman Wisata Pendidikan Purbasari Pancuran Mas, Purbalingga. Kita ajak para pembudidaya penjual ikan hias untuk mewaspadai peredaran ikan jenis tersebut. Sebab, jika dilepas di danau, maka bisa menurunkan jumlah keanekaragaman ikan air tawar. Termasuk merusak biota di danau dan sungai," jelasnya.

Baca Juga: Pasokan Seret, Harga Ikan di Tambaklorok Meroket

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya