5 Jajanan Khas Ramadan di Semarang, Santapan Lezat Buka Puasa

Kue Coro Santan adalah salah satu jajanan legendaris yang hanya muncul saat bulan Ramadan. Kue berbentuk bulat dengan warna kecoklatan yang terbuat dari tepung gandum, tepung beras, telur, gula dan ragi ini memiliki tekstur serta rasa seperti kue pukis atau kue samir yang kental dengan budaya Arab.

Kue ini biasa dinikmati dengan kuah santan kental. Sehingga ketika kue itu dicocolkan ke santan akan tercipta perpaduan rasa manis dan gurih. Kue Coro Santan ini dari dulu selalu dicari oleh warga Kota Semarang pada setiap acara Dugderan atau Ramadan.

Ada berbagai macam kudapan dari nasi ketan yang bisa ditemui di berbagai daerah. Namun, Kota Semarang punya kudapan khas berbahan nasi ketan yang bisa ditemui saat bulan Ramadan, yakni Ketan Biru.

Nasi ketan yang umumnya disajikan berwarna putih dengan berbagai pelengkap seperti serundeng, bubuk kedelai, atau kering tempe, kali ini tampil dengan lebih berwarna. Nasi ketan diberi pewarna biru dari bunga telang atau pewarna makanan. Kemudian, dalam penyajiannya di atas ketan biru diberikan pelengkap, yakni unti atau enten-enten yang terbuat dari kelapa parut yang dimasak dengan gula merah.

Makanan yang lahir dari warga peranakan Tionghoa ini masih bisa dicari di penjual jajan pasar baik di pasar tradisional atau toko kue. Akan tetapi, pada momen bulan puasa ini ketan biru mudah ditemui di Pasar Ramadan Kauman. Jajanan ini cocok sebagai takjil berbuka puasa.

Pis Kopyor adalah salah satu kudapan legenda. Orang Jawa Semarang kerap membuat kudapan dengan rasa manis gurih ini pada momen-momen tertentu, salah satunya saat bulan Ramadan. Pis Kopyor dijadikan sebagai takjil berbuka puasa.

Pis Kopyor sendiri merupakan panganan yang berisi irisan pisang, daging kelapa muda, roti tawar, nangka, kemudian disiram santan encer kemudian dibungkus dengan daun pisang lalu dikukus. Panganan ini cocok dinikmati saat hangat maupun dingin setelah disimpan di kulkas terlebih dahulu.

Kuliner yang selalu ditunggu kehadirannya saat bulan Ramadan di Kota ATLAS ini adalah Petis Bumbon. Makanan yang masuk dalam kelompok menu sambal goreng ini sangat legendaris dan langka. Sebab, tidak semua warga Kota Semarang tahu dan bisa memasak Petis Bumbon.

Warisan kuliner khas masyarakat pesisir ini masih dilestarikan dan bisa ditemui Pasar Kuliner Ramadan Kauman. Kuliner berbahan dasar telur bebek yang dimasak dengan irisan cabai merah dengan beragam bumbu, rempah, serta ditambahkan petis ikan dari sari kaldu ikan banyar ini sangat lezat dinikmati dengan lontong. Kuliner Petis Bumbon ini selalu diburu oleh penggemarnya untuk disantap saat berbuka puasa

Roti Gandjelrel tentu tidak asing bagi warga Kota Semarang. Panganan yang terbuat dari tepung terigu, gula merah, telur, aneka rempah, dan ditaburi wijen di permukaannya itu selalu disajikan saat puncak pesta Dugderan untuk menyambut bulan puasa.

Terciptanya Roti Gandjelrel ini juga melalui perjalanan yang cukup panjang. Awalnya, roti ini banyak diproduksi warga Kauman yang beretnis Arab. Namun, seiring waktu Roti Gandjelrel juga dibuat oleh masyarakat keturunan Tionghoa.

Apakah rekomendasi jajanan ini sudah membuat kalian menelan ludah? Jajanan mana nih yang bikin kalian penasaran untuk mencicipinya? Yuukkk, gas aja lur untuk berburu kuliner tersebut.