Surakarta, IDN Times - Jalan-jalan ke Kota Surakarta tidak lengkap tanpa wisata kuliner. Kalau kamu doyan jajan, satu lokasi yang wajib kamu kunjungi adalah Pasar Gede di Jalan Urip Sumoharjo Solo.
Tidak hanya berjualan sayur mayur dan kebutuhan rumah tangga, di pasar yang dibangun Thomas Karsten pada tahun 1930 itu juga menjual berbagai macam jajanan tradisional yang menggoyang lidah. Berikut 6 rekomendasi jajanan khas Solo yang wajib kami cicipi saat berkunjung di Pasar Gede.
Aneka jajan pasar yang mayoritas terbuat dari singkong atau akrab disebut Lenjongan ini menjadi kudapan favorit warga Solo. Banyak penjaja yang menjual penganan tradisional ini di Pasar Gede. Mereka menyediakan berbagai macam menu seperti gendar, klepon, sawut, jongkong, gatot, getuk, tiwul, cenil, klepon, ketan hitam, ketan putih, jagung (grontol).
Harga seporsi jajanan yang disajikan dengan taburan parutan kelapa dan gula pasir atau gula merah cair kemudian dibungkus daun pisang ini sangat terjangkau. Kamu cukup merogoh kocek antara Rp 3 ribu--Rp 5 ribu. Murah kan?
Cabuk Rambak, kuliner legendaris Solo ini dari namanya saja sudah unik. Ternyata, Cabuk adalah wijen yang merupakan bahan utama saus. Sedangkan, Rambak adalah kerupuk yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau, tapi karena harga rambak semakin mahal maka kerupuk kulit ini diganti dengan kerupuk nasi (karak).
Seporsi jajanan langka ini disajikan dengan pincuk daun pisang yang berisi irisan ketupat yang diiris tipis-tipis, lalu disiram dengan saus wijen dan kelapa. Kemudian di atasnya ditambahkan kerupuk karak. Penjaja Cabuk Rambak di Pasar Gede biasanya menjual jajanan ini seharga Rp 5 ribu.
Meski bukan jajanan, tapi membeli sambal pecel bisa jadi rekomendasi wajib saat berkunjung di Pasar Gede. Sambel pecel ini merupakan bumbu makanan yang terbuat dari kacang tanah, gula merah, cabai, bawang putih, daun jeruk, kencur, asam jawa, dan garam. Biasanya sambel pecel digunakan untuk bumbu sayuran yang sudah direbus.
Salah satu penjual sambel pecel khas Solo ini adalah Kareni. Dia punya cara yang berbeda saat menjajakan dagangannya, yakni dengan memajang aneka sambal pecel seperti gunungan di dalam baskom. Selain sambel pecel dia juga menjual sambel gado-gado hingga sambal cabuk rambak. Istimewanya aneka sambal ini dibuat tanpa bahan pengawet.
Mendengar Dawet Selasih tentu tidak asing di telinga, karena minuman ini merupakan jajanan favorit Presiden RI Joko Widodo. Jika biasanya es dawet berisi cendol, kuah santan, sirup gula merah, dan es batu, ini berbeda dengan Dawet Selasih.
Dawet Selasih mempunyai isian cukup komplit, yakni berisi kuah santan, sirup gula merah atau kinca, dawet, ketan hitam, tape ketan, bubur sumsum, dan tak ketinggalan biji selasih. Minuman ini sangat cocok dinikmati saat siang hari di cuaca terik. Seporsi Dawet Selasih dibandrol Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu.
Kota Solo memiliki berbagai macam makanan tradisional, satu diantaranya adalah Brambang Asem. Jajanan lokal satu ini terdiri dari daun ubi jalar atau kerap disebut daun jlegor, lalu ditambah tempe gembus sebagai pelengkapnya dan disiram sambal yang terbuat dari campuran bawang merah, cabai, asem, dan gula jawa. Jajanan ini bisa ditemui di Pasar Gede dan untuk menikmatinya cukup dengan Rp 5 ribu.
Intip goreng merupakan camilan yang tak lekang zaman dan selalu jadi incaran saat berkunjung ke Kota Surakarta. Jajanan yang terbuat dari kerak nasi ini memang banyak dijual di toko oleh-oleh. Namun, jika ingin menikmati intip goreng yang proses pembuatannya masih sangat tradisional bisa datang ke Pasar Gede di kios milik Mbah Boniyem.
Ada dua jenis intip goreng yang dijual oleh Mbah Boniyem, yakni asin dengan taburan garam halus dan manis dengan lelehan gula jawa. Dijamin kamu pasti ketagihan!
Kamu pasti penasaran dan tak sabar berkunjung ke Pasar Gede kan? Dari jajanan khas Surakarta tersebut mana nih yang jadi favoritmu?