6 Tanda Makanan Kaleng Sudah Tidak Layak Disimpan Lagi

- Makanan kaleng tidak aman jika menggembung karena gas bakteri berbahaya seperti Clostridium botulinum, bisa menyebabkan botulisme.
- Kaleng yang berkarat atau lapisan catnya terkelupas menandakan makanan sudah terkontaminasi dan tidak layak dikonsumsi.
- Bunyi desis saat membuka kaleng, bau tidak sedap, perubahan warna atau tekstur adalah tanda makanan kaleng sudah rusak.
Makanan kaleng memang praktis dan tahan lama, menjadikannya pilihan ideal untuk kebutuhan darurat atau penyimpanan jangka panjang. Namun, meskipun dirancang agar awet, bukan berarti makanan kaleng bisa disimpan tanpa batas waktu. Ada tanda-tanda yang harus diperhatikan untuk mengetahui apakah makanan kaleng tersebut masih aman dikonsumsi atau sudah harus dibuang.
Memperhatikan kualitas makanan kaleng sangat penting agar kita tidak mengonsumsi produk yang sudah terkontaminasi atau berbahaya. Berikut adalah enam tanda yang menunjukkan bahwa makanan kaleng sudah tidak layak disimpan dan harus segera dibuang.
1. Kaleng menggembung atau terlihat tidak normal

Salah satu tanda paling jelas bahwa makanan kaleng tidak lagi aman adalah jika kalengnya menggembung. Ini bisa terjadi karena gas yang dihasilkan oleh bakteri berbahaya seperti Clostridium botulinum. Gas tersebut menyebabkan kaleng membengkak dan bisa menjadi tanda adanya kerusakan mikrobiologis.
Jika kamu menemukan kaleng dengan bentuk yang tidak normal atau menggembung, sebaiknya jangan mengonsumsinya. Kaleng yang tidak dalam kondisi utuh menandakan kemungkinan besar isinya telah terkontaminasi dan bisa menyebabkan penyakit serius seperti botulisme, yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
2. Kaleng berkarat atau terkelupas

Kaleng makanan yang terlihat berkarat atau lapisan catnya mulai terkelupas juga merupakan tanda bahwa produk tersebut tidak lagi aman. Karat pada permukaan kaleng dapat melemahkan integritas kemasan dan memungkinkan udara serta bakteri masuk ke dalam kaleng, yang akan merusak makanan.
Selain itu, jika ada bagian kaleng yang sudah terkikis, makanan di dalamnya bisa terpapar zat berbahaya dari logam tersebut. Ini bisa memicu reaksi kimia yang merusak kualitas makanan. Oleh karena itu, kaleng yang berkarat sebaiknya segera dibuang untuk menghindari risiko kesehatan.
3. Terdengar bunyi desis saat dibuka

Mendengar bunyi desis yang tidak normal ketika membuka kaleng bisa menjadi peringatan lain. Bunyi ini menunjukkan adanya tekanan gas berlebih di dalam kaleng, yang kemungkinan dihasilkan oleh pertumbuhan bakteri atau reaksi kimia dalam makanan. Biasanya, hal ini tidak terjadi pada kaleng yang masih dalam kondisi baik.
Jika mendengar bunyi desis atau semburan gas saat membuka kaleng, jangan lanjutkan untuk mengonsumsi isinya. Ini adalah tanda bahwa makanan tersebut sudah terkontaminasi dan tidak layak dikonsumsi. Sebaiknya buang kaleng tersebut dan cuci tangan setelahnya untuk mencegah paparan bakteri berbahaya.
4. Bau tidak sedap dari makanan

Setelah kaleng dibuka, bau makanan adalah salah satu indikator paling mudah untuk diperhatikan. Jika tercium bau asam, busuk, atau bau tidak sedap lainnya, makanan tersebut kemungkinan besar sudah rusak meskipun tampak normal dari luar. Bau yang tidak enak biasanya dihasilkan oleh pertumbuhan bakteri atau jamur yang berkembang biak di dalam kaleng.
Sebagai langkah pencegahan, jangan pernah mencoba mencicipi makanan yang sudah berbau aneh. Selain itu, pastikan untuk langsung membuang makanan tersebut agar tidak ada risiko kontaminasi lebih lanjut di dapur atau tempat penyimpanan yang ada di rumah.
5. Perubahan warna atau tekstur pada makanan

Makanan kaleng yang sudah tidak layak konsumsi seringkali mengalami perubahan warna atau tekstur. Jika makanan terlihat lebih gelap, lebih pucat, atau memiliki bintik-bintik yang tidak normal, ini adalah tanda bahwa makanan tersebut sudah rusak. Tekstur yang berubah, seperti makanan yang lebih lembek atau keras daripada seharusnya, juga menunjukkan kerusakan.
Meski tidak semua perubahan warna atau tekstur berarti makanan berbahaya, sebaiknya tetap waspada. Makanan yang sudah berubah penampilannya bisa jadi telah kehilangan nilai gizinya atau terkontaminasi oleh mikroba. Lebih baik aman daripada menyesal, buang makanan yang menunjukkan tanda-tanda ini.
6. Tanggal kadaluwarsa yang dudah lewat jauh

Meskipun beberapa makanan kaleng bisa bertahan setelah tanggal kadaluwarsa, penting untuk tetap memeriksa masa pakai yang tertera. Jika kaleng sudah lewat dari tanggal kedaluwarsa dalam waktu yang cukup lama, kualitas dan keamanannya mungkin sudah menurun. Kandungan nutrisi makanan juga bisa berkurang seiring waktu.
Sebagai aturan umum, meskipun makanan kaleng terkadang masih aman dikonsumsi setelah tanggal kedaluwarsa, lebih baik tidak mengambil risiko. Cek tanggal kedaluwarsa secara rutin dan keluarkan kaleng yang sudah tidak layak simpan agar dapur tetap teratur dan aman.
Menyimpan makanan kaleng di rumah memang memberikan kenyamanan, namun penting untuk selalu waspada terhadap kondisi makanan tersebut. Pastikan untuk selalu memeriksa stok makanan kaleng secara berkala dan membuang produk yang menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Dengan begitu, kamu bisa menjaga dapur tetap aman dan makanan yang disimpan tetap sehat serta layak untuk dikonsumsi.