Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Tips Jitu Lolos Wawancara Kerja, Biar Kamu Gak Menyesal Kemudian

ilustrasi interview kerja (pexels.com/Alex Green)

Tidak jarang wawancara kerja menjadi momen yang cukup menegangkan. Pasalnya, lulus tidaknya kamu ditentukan dari bagaimana mempresentasikan kemampuanmu agar diterima di sebuah lembaga atau perusahaan tersebut.

Sebenarnya wawancara bisa dibilang sebagai bagian dari negosiasi ketika kamu menjadi calon pegawai di perusahaan. Tahap inilah waktu bertemunya calon pegawai atau karyawan dengan interviewer perusahaan untuk saling tawar-menawar.

Wawancara kerja adalah salah satu bagian dari negosiasi. Sehingga dari wawancara ini akan menentukan apakah kamu layak direkrut atau tidak. Jangan sampai tahap ini membuat HRD illfeel atau bahkan langsung mencoret namamu dari daftar kandidat terbaik, sobat! Untuk mengantisipasi kesalahan tersebut, ada baiknya kamu mempelajari 5 tips di bawah ini agar proses wawancaramu berjalan baik.

1. Mencari informasi seputar perusahaan

ilustrasi seseorang sedang duduk (pexels.com/Vlada Karpovich)

Tentu sebelum kamu menentukan ingin dimana bekerja, pasti sudah tahu letak dan posisi apa yang kamu inginkan. Namun, sebenarnya alih-alih hanya mencari secara spesifik posisi kerja tersebut, ada baiknya juga melihat gambaran umum dari perusahaan.

Misalnya, setiap perusahaan memiliki tipikal lingkungan kerja berbeda-beda, termasuk juga budaya yang sudah menjadi kebiasaan warga kantor. Maka dari itu, cobalah menggunakan sumber yang valid untuk menggali informasi perusahaan yang akan kamu lamar. Adapun yang bisa dilakukan adalah searching besaran gaji pegawai, target yang hendak dicapai perusahaan, lingkungan kerja, fasilitas kantor dan lainnya. Dengan begitu, hal-hal kecil yang kamu anggap remeh ini bisa membantumu dalam memahami setiap arah pertanyaan interviewer.

2. Disiplin dan bersikap sopan

ilustrasi seseorang melihat jam tangan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Setiap perusahaan pasti berlomba-lomba untuk memiliki integritas dan citra pegawai yang baik. Sebagai tahap awal menjadi calon pegawai baru, maka hal yang patut dilakukan adalah dengan datang interview tepat waktu. Bahkan akan lebih baik jika datang lebih awal dari jadwal yang sudah ditentukan.

Selain menghindari sifat tergesa-gesa kamu juga punya lebih banyak waktu untuk mempersiapkan diri. Interviewer secara tidak langsung melihat kamu sebagai calon pegawai yang disiplin dan menghargai waktu. Kamu akan mendapatkan nilai plus, bukan?

3. Punya kontribusi target ke depan

ilustrasi berjabat tangan (pexels.com/Gustavo Fring)

Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu alasan interviewer tertarik dengan calon pegawai adalah dari cara menyampaikan gagasan dan target yang akan dilakukan jika bisa berkolaborasi dengan perusahaan. Ini bukan persoalan pencapaian yang sudah kamu lakukan, tetapi lebih ke misi yang akan diraih.

Tidak salah menceritakan prestasimu, namun tetap harus diimbangi dengan kemampuanmu. Sebab, jika hanya bercerita tentang pencapaian, tentu sudah kamu tuliskan secara detail di CV. Istilahnya, fokus berpikir masa depan, daripada harus terikat oleh masa lalu.

4. Fokus pada peluang bukan uang

ilustrasi seseorang sedang menulis (pexels.com/Sora Shimazaki)

Zaman sekarang gengsi anak muda cukup tinggi. Jika sudah berkaitan dengan pekerjaan hal utama yang dipikirkan adalah uang atau gaji. Tidak salah, namun tidak sepenuhnya juga benar. Sebaiknya jangan terlalu berorientasi pada besaran gaji. Supaya kamu tidak terhempas oleh kandidat lain yang juga mencalonkan diri sebagai pegawai.

Akan lebih baik jika bekerja untuk menambah pengalaman dan belajar untuk meningkatkan skill diri di era hidup yang semakin keras. Memang benar tujuan kerja adalah untuk mendapatkan uang, tetapi jika selama wawancara tersebut hanya stuck pada pembahasan negosiasi gaji dan menimbang-nimbang antara jobdesk dengan uang akan sangat disayangkan.

Di luar sana banyak sekali orang yang mencari kerja dengan susah, jika kamu pilih-pilih maka ini akan menambah jumlah pengangguran di luar sana. Coba tanyakan apakah akan ada peningkatan kesejahteraan kerja, pelatihan diri, mentoring dan lainnya. Jika beberapa hal tersebut bisa kamu dapatkan, maka lebih baik diambil saja. Sembari berjalan kamu bisa menyusun rencana agar jumlah nominal gajimu bisa bertambah dengan melakukan peningkatan kinerja dan target perusahaan.

5. Jawab pertanyaan sesuai posisi yang dilamar

ilustrasi interview kerja (pexels.com/Alex Green)

Perhatikan arah pertanyaan dari pewawancara agar kamu tidak melenceng menjawab pertanyaan tersebut. Pastikan juga kamu bisa menghubungkan pengalaman kerja, keterampilan, dan juga pendidikan yang relevan dengan yang kamu miliki. Hal itu bisa menambah poin plus terhadap posisi yang kamu lamar, lho.

Misalnya, kamu adalah alumni mahasiswa dengan jurusan ilmu sistem informasi. Kamu bisa menjelaskan bagaimana cara kerja media, melakukan coding, dan banyak hal lain lagi. Semakin detail yang kamu jelaskan maka ini akan membuka peluang besar diterima oleh interviewer.

Memang sekilas tidak begitu mudah diterapkan. Namun, jika kamu pelajari perlahan sebelum melakukan wawancara kerja pasti akan membawa dampak baik kedepannya. Selalu belajar dan berlatih berkomunikasi baik itu mandiri maupun bersama teman. Dengan demikian, kamu lebih mudah menjawab pertanyaan dari interviewer. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Qoniah Musallamah
EditorQoniah Musallamah
Follow Us