Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Tips Memulai Side Hustle Tanpa Mengganggu Karier Utama, Terapkan!

ilustrasi pria berangkat kerja (unsplash.com/Marten Bjork)
Intinya sih...
  • Memilih bidang yang sesuai dengan keahlian, minat, dan jadwal yang dimiliki
  • Mengelola waktu dengan teknik manajemen waktu seperti metode Pomodoro
  • Memanfaatkan alat dan platform digital untuk menjalankan side hustle lebih efisien

Di era digital yang makin berkembang, memiliki sumber penghasilan tambahan menjadi pilihan banyak orang, terutama bagi pekerja kantoran. Side hustle atau pekerjaan sampingan dapat memberikan peluang untuk menambah penghasilan, mengeksplorasi passion, dan bahkan membuka jalan menuju kemandirian finansial.

Memulai side hustle tanpa mengganggu karier utama bukan hanya tentang membagi waktu, tetapi juga tentang mengelola energi, menentukan prioritas, dan bekerja secara efisien. Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah terlalu fokus pada pekerjaan sampingan hingga mengabaikan tanggung jawab utama.

Supaya segala urusanmu berjalan lancar, langsung saja simak kelima tips memulai side hustle tanpa mengganggu karier utama. Let's scrolling!

1. Menentukan side hustle yang sesuai dengan keahlian dan jadwal

ilustrasi diskusi kerja (unsplash.com/John Schnobrich)

Salah satu langkah pertama dalam memulai side hustle adalah memilih bidang yang sesuai dengan keahlian, minat, dan jadwal yang dimiliki. Side hustle yang memerlukan terlalu banyak waktu atau usaha tambahan dapat meningkatkan risiko kelelahan dan menurunkan produktivitas dalam pekerjaan utama.

Sebagai contoh, seseorang yang memiliki keahlian dalam menulis bisa memanfaatkan waktu luang untuk menjadi penulis lepas. Begitu juga dengan pekerja kantoran yang memiliki keterampilan desain grafis dapat menawarkan jasa desain di platform freelance. Side hustle yang tidak membutuhkan terlalu banyak peralatan atau modal besar juga lebih mudah untuk dijalankan tanpa mengganggu pekerjaan utama.

2. Mengatur waktu dengan cermat dan efisien

ilustrasi pria yang memiliki side hustle (unsplash.com/Simon Abrams)

Mengelola waktu dengan baik menjadi faktor kunci dalam menjalankan side hustle tanpa mengganggu pekerjaan utama. Tanpa perencanaan waktu yang tepat, side hustle dapat menguras energi dan menyebabkan kelelahan, yang pada akhirnya akan berdampak pada performa kerja di kantor.

Salah satu cara untuk mengatur waktu dengan lebih efektif adalah dengan menerapkan teknik manajemen waktu seperti metode Pomodoro, di mana pekerjaan dilakukan dalam interval waktu tertentu dengan istirahat singkat di antaranya. Selain itu, membuat daftar tugas harian atau mingguan dapat membantu untuk menentukan prioritas dan menghindari pemborosan waktu.

3. Memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi

ilustrasi pria yang memiliki side hustle (unsplash.com/Bench Accounting)

Di era digital saat ini, banyak alat dan platform yang dapat digunakan untuk membantu menjalankan side hustle dengan lebih efisien. Teknologi dapat menjadi solusi untuk mengotomatisasi beberapa tugas, sehingga pekerjaan sampingan dapat berjalan lebih lancar tanpa menyita terlalu banyak waktu.

Sebagai contoh, bagi seseorang yang menjalankan bisnis online, menggunakan platform e-commerce yang memiliki fitur otomatisasi pesanan dan pembayaran dapat menghemat banyak waktu. Begitu juga dengan penggunaan alat pemasaran digital seperti Hootsuite atau Buffer untuk menjadwalkan unggahan di media sosial.

4. Menjaga batasan yang jelas antara pekerjaan utama dan side hustle

ilustrasi pria yang memiliki side hustle (unsplash.com/Avi Richards)

Menjaga keseimbangan antara pekerjaan utama dan side hustle sangat penting agar keduanya tidak saling mengganggu. Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah membawa pekerjaan sampingan ke dalam jam kerja utama atau sebaliknya, sehingga batasan antara keduanya menjadi kabur.

Untuk menghindari masalah ini, penting untuk menetapkan batasan yang jelas sejak awal. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memiliki jadwal kerja yang terpisah dan tidak mencampuradukkan waktu antara pekerjaan utama dan side hustle. Jika bekerja dari kantor, sebaiknya tidak menggunakan sumber daya perusahaan untuk mengelola bisnis sampingan.

5. Memulai dengan skala kecil dan berkembang secara bertahap

ilustrasi pria yang memiliki side hustle (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Memulai side hustle tidak harus langsung dalam skala besar. Sebaliknya, memulai secara kecil-kecilan dapat membantu dalam menyesuaikan ritme kerja tanpa terlalu membebani diri sendiri. Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah terlalu ambisius di awal, sehingga pekerjaan sampingan menjadi terlalu menguras energi dan waktu.

Langkah terbaik adalah memulai dengan proyek-proyek kecil yang bisa dikerjakan dalam waktu luang. Misalnya, seseorang yang ingin memulai bisnis di bidang fashion bisa memulainya dengan menjual beberapa produk secara online sebelum akhirnya memperluas skala bisnisnya. Begitu juga dengan seseorang yang ingin menjadi penulis lepas, bisa memulai dengan menulis beberapa artikel sebelum mengambil proyek yang lebih besar.

Keberhasilan dalam menjalankan side hustle bergantung pada bagaimana mengelola waktu, energi, dan prioritas dengan bijak. Siapa nih yang tertarik untuk memiliki side hustle nantinya?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rifai
EditorRifai
Follow Us