Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

6 Alasan Kenapa IPK Tinggi Aja Gak Cukup di Dunia Kerja

ilustrasi seseorang memegang gulir putih saat wisuda (pexels.com/Gul Isik)
Intinya sih...
  • Soft skill seperti komunikasi, kerja sama tim, dan kepemimpinan kunci dalam dunia kerja.
  • Pengalaman organisasi dan magang menunjukkan kesiapan terjun ke dunia kerja.
  • Sikap, tanggung jawab, dan kemampuan belajar hal baru juga penting selain IPK tinggi.

Memiliki IPK tinggi memang membanggakan dan bisa jadi nilai plus saat melamar kerja. Namun faktanya, dunia kerja gak hanya menilai angka di transkrip. Banyak perusahaan justru mencari kandidat yang punya kemampuan lebih dari sekadar pintar secara akademis.

IPK itu penting, tapi bukan segalanya. Ada banyak aspek lain yang jadi pertimbangan utama dalam dunia profesional. Nah, berikut ini enam alasan kenapa IPK tinggi aja gak cukup buat bersaing di dunia kerja.

1. Dunia kerja menuntut soft skill, bukan cuma hafalan

ilustrasi bekerja dalam tim (pexels.com/fauxels)

Kemampuan komunikasi, kerja sama tim, manajemen waktu, hingga kepemimpinan adalah skill yang gak diajarkan di soal ujian. Perusahaan mencari orang yang bisa beradaptasi dan bekerja efektif dalam tim.

Kamu bisa punya IPK 4.00, tapi kalau gak bisa kerja bareng orang lain, itu jadi nilai minus. Dunia kerja lebih kompleks dan dinamis dibanding dunia kuliah. Di sinilah soft skill jadi pembeda utama.

2. Pengalaman organisasi dan magang lebih dilirik recruiter

ilustrasi mahasiswa magang (pexels.com/fauxels)

Pengalaman praktis menunjukkan kalau kamu sudah terbiasa menghadapi tantangan di luar kelas. Aktif di organisasi atau pernah magang bisa jadi bukti kalau kamu siap terjun ke dunia kerja.

Recruiter biasanya lebih tertarik sama kandidat yang sudah ‘merasakan’ dunia profesional. Itu karena mereka dianggap lebih siap, adaptif, dan gak perlu banyak penyesuaian. Jadi, jangan cuma fokus ngejar nilai, ya!

3. Dunia kerja penuh dengan tekanan dan masalah nyata

ilustrasi toxic pekerjaan (freepik.com/wayhomestudio)

Saat kerja, kamu akan dihadapkan pada deadline ketat, atasan yang demanding, dan masalah yang gak ada di buku teks. Di sinilah mental tangguh dan kemampuan problem solving diuji.

IPK gak selalu mencerminkan kemampuanmu menghadapi tekanan. Justru pengalaman mengatasi masalah nyata lebih relevan. Dunia kerja butuh orang yang bisa cari solusi, bukan hanya mengulang teori.

4. Attitude dan etika kerja lebih diingat daripada nilai

ilustrasi seseorang sedang bekerja (pexels.com/Ron Lach)

Sopan santun, kejujuran, tanggung jawab, dan inisiatif adalah hal-hal yang gak bisa dinilai lewat IPK. Karakter seperti ini punya pengaruh besar dalam penilaian jangka panjang di tempat kerja.

Banyak orang yang secara akademis unggul, tapi gagal di dunia kerja karena attitude-nya kurang baik. Lingkungan kerja lebih menghargai orang yang bisa diandalkan dan punya etika kerja yang bagus. Makanya, jaga sikap sama pentingnya dengan jaga nilai.

5. Dunia kerja butuh orang yang bisa belajar cepat dan terus berkembang

ilustrasi wanita fokus menyelesaikan pekerjaan (pexels.com/

Ilmu di kampus kadang cepat berubah dan gak selalu sesuai dengan kebutuhan industri. Karena itu, kemampuan untuk belajar hal baru dengan cepat sangat dibutuhkan.

IPK tinggi belum tentu menunjukkan kamu cepat belajar hal baru. Dunia kerja menuntut kamu untuk terus adaptif dan upgrade skill. Jadi, jangan berhenti belajar setelah lulus kuliah.

6. Personal branding dan networking juga punya peran besar

ilustrasi memberikan pengakuan pada orang lain (pexels.com/cottonbro studio)

Siapa yang kamu kenal dan bagaimana kamu dikenal bisa membuka banyak peluang. Personal branding yang kuat bisa bikin kamu menonjol dibanding pelamar lain, bahkan dengan IPK lebih tinggi.

Aktif di LinkedIn, ikut webinar, atau terlibat di komunitas profesional bisa bantu bangun reputasi positif. Networking juga sering jadi jalan rezeki yang gak terduga. Dunia kerja itu bukan cuma soal siapa yang pintar, tapi juga siapa yang terlihat dan dikenal.

IPK tinggi memang membanggakan, tapi bukan satu-satunya kunci sukses di dunia kerja. Perusahaan mencari pribadi yang seimbang, punya kemampuan akademis, pengalaman, etika kerja, dan kepribadian yang baik. Jadi, selama kuliah jangan cuma kejar nilai, tapi juga bangun skill, jaringan, dan mental kerja yang kuat. Persiapkan dirimu jadi lulusan yang siap kerja, bukan cuma siap wisuda!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us