Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bisa Hamil 5 Kali Setahun? Ini 6 Fakta Menarik Reproduksi Kucing

ilustrasi induk kucing sedang menyusui anaknya (pexels.com/Reynaldo Yodia)
Intinya sih...
  • Kucing betina bisa hamil saat usia 4 bulan, masuk fase matang seksual
  • Kemampuan ovulasi terpicu membuat kucing bisa hamil dari beberapa pejantan dalam satu siklus birahi
  • Dalam satu tahun, seekor kucing betina bisa melahirkan hingga lima kali jika tidak disterilkan

Kucing memang sering bikin gemas dengan tingkah lakunya. Tapi, di balik wajah lucu dan tubuh mungilnya, ada fakta mengejutkan tentang cara mereka berkembang biak. Banyak orang tidak menyadari bahwa proses reproduksi kucing sangat berbeda dari manusia atau hewan peliharaan lainnya.

Kapan kucing bisa hamil, bagaimana cara mereka kawin, hingga berapa banyak anak yang bisa lahir dalam sekali kelahiran—semuanya menyimpan keunikan tersendiri. Yuk, cari tahu fakta-fakta menarik dan mengejutkan soal reproduksi kucing berikut ini!

1. Kucing bisa hamil sejak usia 4 bulan

ilustrasi kucing sedang hamil (pexels.com/Dhaya Eddine Bentaleb)

Meski masih imut-imut dan tampak seperti bayi, kucing betina ternyata bisa hamil saat baru berusia 4 bulan. Pada usia ini, tubuh mereka sudah masuk fase matang seksual dan mulai mengalami siklus birahi pertama. Jika kebetulan bertemu pejantan saat masa itu, peluang hamil langsung terbuka lebar.

Menariknya, kucing termasuk hewan ovulasi terpicu, alias hanya melepaskan sel telur saat kawin. Mekanisme ini membuat kemungkinan pembuahan jadi jauh lebih tinggi, apalagi kalau si betina sedang dalam masa subur. Karena itu, jangan heran kalau satu ekor kucing bisa punya banyak anak dalam setahun kalau tidak disterilkan.

2. Satu kelahiran bisa hasilkan anak dari banyak ayah

ilustrasi anak kucing (pexels.com/Pixabay)

Kucing betina punya kemampuan luar biasa yang disebut superfekundasi, yakni bisa hamil dari beberapa pejantan dalam satu siklus birahi. Saat masa estrus atau birahi, mereka bisa kawin berkali-kali dengan pasangan berbeda, lalu menyimpan sperma dari semuanya. Alhasil, tiap anak yang lahir bisa punya genetik dari ayah yang berbeda-beda.

Inilah alasan satu indukan bisa melahirkan anak dengan warna bulu, bentuk wajah, hingga tipe rambut yang tidak seragam. Fenomena ini cukup umum terjadi, terutama pada kucing liar atau yang bebas berkeliaran di luar rumah. Buat yang belum tahu, ini jadi bukti betapa rumit dan ajaibnya sistem reproduksi si meong.

3. Masa kehamilan kucing cukup singkat, hanya 2 bulan

ilustrasi kucing sedang hamil (pixabay.com/abubibolabu)

Berbeda dari manusia yang butuh sembilan bulan, kucing cuma perlu sekitar dua bulan untuk melahirkan. Durasi kehamilan ini rata-rata berlangsung 63 sampai 65 hari sejak proses kawin terjadi. Karena waktunya singkat, tidak butuh waktu lama bagi induk kucing untuk kembali hamil setelah melahirkan.

Makin menarik, panjang kehamilan bisa berubah tergantung ras dan jumlah janin di dalam kandungan. Kucing Siam, misalnya, cenderung punya masa kehamilan sedikit lebih lama dibanding ras lain. Kalau jumlah anak yang dikandung banyak, prosesnya pun bisa molor beberapa hari.

Dalam satu tahun, seekor kucing betina bisa melahirkan hingga lima kali jika tidak disterilkan. Fenomena ini jadi salah satu penyebab utama ledakan populasi kucing liar di banyak daerah. Itulah kenapa memahami siklus reproduksi kucing sangat penting, terutama bagi pemilik yang ingin mencegah kehamilan tak terencana.

4. Kucing bisa birahi lagi hanya dua minggu setelah melahirkan

kucing (pexels.com/Roktim Razee 🇧🇩)

Jangan heran kalau kucing betina sudah mulai cari pasangan lagi padahal anak-anaknya belum lepas susu. Dalam waktu dua minggu setelah melahirkan, ia bisa kembali memasuki fase birahi. Bahkan saat masih menyusui pun, tubuhnya tetap siap untuk kawin lagi.

Fase birahi yang datang cepat ini bikin kucing bisa hamil berkali-kali dalam satu tahun. Sayangnya, jarak antar kehamilan yang terlalu dekat bisa bikin tubuh si induk gampang drop. Kalau tidak ingin kucing kelelahan karena terus melahirkan, sterilisasi bisa jadi solusi yang bijak.

5. Kucing bisa melahirkan hingga 9 anak dalam satu kali kehamilan

ilustrasi anak kucing (unsplash.com/The Lucky Neko)

Rata-rata kucing melahirkan tiga sampai enam anak dalam satu kali beranak. Tapi dalam kondisi tertentu, jumlah itu bisa melonjak hingga sembilan ekor atau bahkan lebih. Biasanya ini terjadi pada ras kucing tertentu seperti Siam, Burma, atau Abyssinian.

Faktor genetik, usia, dan asupan gizi sangat berpengaruh terhadap banyaknya anak yang lahir. Kucing muda yang baru pertama kali melahirkan biasanya punya jumlah anak lebih sedikit. Tapi seiring usia dan pengalaman beranak, potensi melahirkan banyak anak pun ikut meningkat.

Jumlah anak yang banyak memang menggemaskan, tapi juga butuh perhatian ekstra. Anak kucing yang lahir dalam jumlah besar berisiko tidak semua bisa menyusu dengan cukup. Maka dari itu, penting buat memastikan induk dalam kondisi prima dan lingkungan cukup mendukung untuk membesarkan semuanya.

6. Induk kucing sangat protektif terhadap anak-anaknya

ilustrasi induk kucing sedang menyusui anaknya (pexels.com/Reynaldo Yodia)

Begitu lahir, anak-anak kucing langsung jadi prioritas utama sang induk. Ia akan siaga menjaga mereka dari suara asing, aroma mencurigakan, atau gerakan tiba-tiba di sekitarnya. Bahkan, tidak jarang ia memindahkan seluruh anaknya ke tempat baru yang lebih terasa aman.

Bukan cuma melindungi secara fisik, induk kucing juga akan mengeluarkan desisan tajam jika merasa ada ancaman. Tubuhnya dibuat menggembung, punggung melengkung, siap pasang badan. Reaksi itu bukan tanpa alasan, itu cara alam melatih naluri bertahan hidup bagi generasi baru.

Proses reproduksi kucing memang sangat unik dan penuh kejutan. Mulai dari usia kematangan seksual yang cepat, kemampuan ovulasi saat kawin, hingga kemungkinan memiliki anak dari ayah yang berbeda. Mengetahui fakta-fakta ini bukan cuma bikin kamu makin kagum, tapi juga membantumu jadi pemilik kucing yang lebih bertanggung jawab. Jadi, kalau kamu punya kucing di rumah, yuk rawat mereka dengan pengetahuan yang cukup!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us