Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Tanaman Hias yang Justru Bahaya Kalau Ditaruh di Kamar Anak

ilustrasi kamar anak (unsplash.com/Huy Nguyen)

Banyak orang tua berusaha mendekorasi kamar anak agar tetap menarik tapi tetap mendukung aktivitas si kecil sehari-hari.

Tanaman hias pun sering dijadikan elemen pelengkap karena bisa memberi sentuhan alami dan estetik. Tapi, masalahnya gak semua tanaman cocok ditaruh di kamar anak, lho.

Beberapa tanaman justru bisa mengganggu fungsi ruangan, menurunkan kualitas istirahat anak, bahkan merusak tatanan interior kalau salah penempatan.

Sebagai orang tua kamu perlu banget untuk tahu mana tanaman yang sebaiknya dihindari supaya kamar anak tetap rapi dan nyaman. Yuk, simak deretan tanaman hias yang perlu kamu pertimbangkan ulang sebelum masuk ke kamar si kecil!

1. Lidah mertua bisa merusak keseimbangan visual di ruang kecil

ilustrasi lidah mertua (pexels.com/Fabian Stroobants)

Lidah mertua banyak dipilih karena tampilannya tegas dan pas untuk kamar tidur dengan desain minimalis.

Tapi ketika diletakkan di kamar anak yang luasnya terbatas, bentuknya yang runcing dan kaku bisa menciptakan kesan penuh dan kaku. Aura kamar jadi terasa berat dan kurang nyaman untuk tempat beristirahat.

Ukuran daun yang tinggi dan kaku bisa menciptakan ilusi ruang sempit saat ditempatkan di sudut ruangan.

Ditambah lagi, pot besar yang biasanya digunakan juga makan tempat dan sulit digeser. Ketimbang mempercantik, lidah mertua justru bisa mengganggu proporsi ruang kalau gak ditata secara cermat.

2. Monstera menciptakan kesan sumpek dan berantakan

ilustrasi monstera (pexels.com/Huy Phan)

Monstera punya bentuk daun lebar dan bolong-bolong yang mencolok secara visual. Tapi ketika diletakkan di kamar anak yang serba aktif, tanaman ini bisa mengganggu flow ruang dan bikin suasana terasa ramai. Apalagi kalau kamu menaruhnya di rak terbuka atau pojok kamar yang sempit.

Daunnya yang besar cenderung menjuntai ke mana-mana dan bisa mudah tersenggol saat anak bermain.

Selain bikin lantai jadi sering kotor karena daun rontok, tampilan kamar juga jadi berantakan kalau tanaman tumbuh terlalu liar. Memilih tanaman seperti monstera sebaiknya dipikirkan dua kali sebelum masuk ke area privat anak.

3. Pothos bisa merusak estetika kalau tak dirawat rutin

ilustrasi pothos (pexels.com/ehsan ahmadnejad)

Pothos memang populer karena bisa merambat dan tumbuh menjuntai, cocok buat gaya boho atau natural.

Tapi di kamar anak, pertumbuhan pothos yang tidak terkendali justru bisa mengganggu harmoni desain. Tanaman ini cenderung menjulur ke mana-mana kalau gak dipangkas secara berkala.

Posisi gantung juga kurang ideal karena rawan tersangkut saat anak beraktivitas. Gak cuma itu, pot gantung yang kurang kuat bisa jatuh dan merusak dekorasi lain di sekitarnya.

Untuk ruang anak yang dinamis dan sering berubah, pothos cenderung menyulitkan dari sisi penataan.

4. Peace lily bikin atmosfer kamar anak terasa terlalu dewasa

ilustrasi peace lily (unsplash.com/Lan Gao)

Peace lily punya aura tenang dan cocok buat ruangan bergaya elegan atau monokrom. Tapi ketika ditempatkan di kamar anak, tampilannya yang terlalu formal bisa memutus kesan playful dalam ruangan.

Warna putih dan bentuk daunnya juga kurang selaras dengan karakter ceria yang dibutuhkan anak.

Daripada menciptakan kesan segar, tanaman ini malah membuat kamar terasa kaku dan “dewasa banget”.

Anak-anak juga butuh lingkungan yang hangat dan mendukung fase eksplorasi mereka. Peace lily bisa terasa out of place di tengah warna-warni mainan dan furnitur yang fun.

5. Dieffenbachia menciptakan potensi kerusakan interior

ilustrasi dieffenbachia (pexels.com/Alexey Demidov)

Dieffenbachia juga memiliki bentuk daun yang eksotis dan cantik, tapi karena tumbuhnya yang cepat itulah yang bisa jadi masalah.

Dieffenbachia cenderung akan tumbuh besar dalam waktu singkat dan membutuhkan pot besar untuk menopangnya. Saat ditaruh di kamar anak, ukurannya bisa mengganggu alur aktivitas dan bahkan menutupi pencahayaan alami dari jendela.

Selain itu, pot besar juga sulit dipindah saat kamu ingin menata ulang kamar. Kalau anak aktif bermain, daun atau batang dieffenbachia rawan rusak dan mengotori lantai. Menaruh dieffenbachia di kamar anak sama aja seperti meletakkan ‘penghalang’ yang bisa menghambat gerak anak saat berada di kamar.

Kamar anak bukan sekadar tempat tidur, tapi juga area bermain, belajar, bahkan tempat mereka mengenal dunia pertama kali. 

Tanaman yang tepat bisa mempercantik tanpa mengganggu aktivitas si kecil. Pilih tanaman yang ukurannya proporsional, tidak tumbuh agresif, dan mudah dipindah saat dibutuhkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us