Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Aksi Nyata Emak-emak Giatkan Konsumsi Ikan Demi Generasi Sehat

IMG-20251111-WA0038.jpg
Nur Hidayah seorang pelaku UKM olahan rengginang ikan menunjukkan manfaat mengedukasi anak-anak agar doyan mengonsumsi ikan. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Semarang, IDN Times - Mengonsumsi makanan olahan ikan rupanya terus digencarkan di wilayah pesisir utara Jawa Tengah. Sejumlah warga berinovasi meracik bahan baku olahan ikan menjadi cemilan yang lezat. 

Seperti yang dilakukan Nur Hidayah, seorang ibu dari Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus. Ia mengaku terbesit membuat rengginang yang diolah dengan daging ikan baracuda untuk meningkatkan konsumsi ikan bagi anak-anak di kampungnya. 

"Kan anak-anak sukanya jajan kriuk-kriuk, makanya saya bikin rengginang dari olahan ikan biar jadi jajanan alternatif yang lebih sehat," kata Nur kepada IDN Times di stand pameran produk olahan ikan, di halaman Gubernuran Semarang, Selasa (11/11/2025). 

Nur mengaku caranya berinovasi mengolah rengginang berbahan baku ikan cukup efektif meningkatkan minat anak-anak untuk mengonsumsi jajanan olahan ikan. 

Apalagi rengginan buatannya mengandung kadar protein ikan 9,19 persen sehingga menjadi kaya gizi. Saban hari menghabiskan 400 gram daging ikan baracuda sebagai bahan campuran membuat rengginang. 

"Ini efektif karena anak yang tadinya suka kerupuk bisa kita alihkan ke rengginang. Setiap hari saya jual ke toko-toko. Terus ke tempat jajanan terdekat," bebernya. 

Selain memanfaatkan ikan baracuda, ia juga memakai bahan ikan lainnya untuk memproduksi olahan makanan beku. 

Aktivitasnya mengajak anak-anak mengonsumsi ikan memang tak main-main. Ia bahkan membuat lokasi edu wisata omah iwak demi menyosialisasikan manfaat mengonsumsi ikan sekaligus cara merawat ekosistem biota laut tersebut. 

"Ya pokoknya saya usahakan kampanyekan gemar makan ikan terus. Mulai bikin rengginang, bikin nugget ikan sampai buka edu wisata omah iwak. Biar anak-anak di kampung cinta ikan," cetusnya. 

Isti, seorang warga Desa Pangkalan RT 02/RW III Kecamatan Sluke Rembang juga tak mau kalah mengolah bahan baku ikan. 

Sedari dulu ia rutin membuat aneka keripik dari daging maupun kulit cumi. "Sehari-harinya bisa habis 30 kilo. Soalnya banyak yang doyan. Cumi punya kandungan protein yang bagus," akunya. 

Mengonsumsi ikan untuk berikan dampak ekonomi bagi nelayan

IMG-20251111-WA0039.jpg
Nur Hidayah menunjukkan ragam camilan dari olahan ikan. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, mengajak masyarakat menjadikan ikan sebagai salah satu sumber pangan utama. Ini sejalan dengan visi misinya untuk meningkatkan produksi perikanan wilayah Jawa Tengah. 

“Mengonsumsi ikan bukan hanya menciptakan generasi sehat dan cerdas, tetapi juga memberi dampak ekonomi bagi nelayan dan pelaku usaha perikanan Jawa Tengah,” ujarnya. 

Produksi ikan di Jawa Tengah pun terbilang melimpah. Pada 2024, produksi ikan tangkap mencapai 410.745,59 ton, sementara produksi perikanan budidaya mencapai 554.810,13 ton. 

Dari sisi ekonomi, nilai produksi perikanan tangkap tercatat sebesar Rp6,19 triliun dari pelabuhan perikanan di Jawa Tengah, baik milik Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pemprov Jateng, maupun pemerintah kabupaten/kota.

Pada 2024, tingkat konsumsi ikan di Jateng mencapai 40,14 kilogram per kapita per tahun, meningkat 7,84 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 37,22 kilogram per kapita per tahun.

Kampanye gemar makan ikan untuk memutus stigma negatif

IMG-20251111-WA0040.jpg
Seorang perempuan menunggu stand pameran makanan olahan ikan. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jateng, Endi Faiz Effendi mengatakan dengan gelaran pameran Central Java Fish Market paling tidak bisa meningkatkan partisipasi UMKM di bidang perikanan serta kampanye gemar makan ikan. 

Menurutnya, kampanye itu penting karena masih ada stigma negatif terhadap konsumsi ikan, mulai dari anggapan ikan memicu kolesterol, bau amis, hingga sulit diakses.

“Justru ikan adalah alternatif sumber protein bagi masyarakat. Jika harga daging, ayam, atau telur sedang tinggi, ikan seharusnya bisa menjadi pilihan,” ungkapnya. 

Perbaikan dermaga nelayan jadi keberpihakan sektor perikanan

Nelayan Intha di Danau Inle (Pexels/Yen Nguyen)
Nelayan Intha di Danau Inle (Pexels/Yen Nguyen)

Selain itu untuk terus mendorong konsumsi pihaknya memberikan fasilitas sarana prasarana usaha ekonomi masyarakat pesisir, pembinaan mutu dan keamanan hasil perikanan, pendampingan sertifikat kelayakan pengolahan (SKP), hingga rekomendasi SNI dan sertifikat hasil uji.

Endi juga mendorong diversifikasi produk perikanan, promosi lewat e-commerce, serta sosialisasi peraturan perundangan bagi pelaku usaha perikanan.

“Pak Gubernur juga menunjukkan keberpihakan terhadap nelayan dan produk ikan, antara lain dengan rehabilitasi breakwater, pengerukan di muara sungai dan di depan dermaga, serta perbaikan dermaga pelabuhan dengan total anggaran Rp60 miliar pada 2025,” tuturnya.

Pemberdayaan nelayan jadi visi misi gubernur

IMG-20251101-WA0107.jpg
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menyapa warga Kabupaten Tegal dalam dialog interaktif yang membahas kelangsungan UMKM. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Selain itu, Pemprov Jateng akan membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) yang dikelola BUMD, untuk memudahkan nelayan mendapatkan bahan bakar bersubsidi. Ia berkata program di bidang perikanan dan kelautan sesuai misi gubernur yaitu Ngopeni dan Nglakoni. 

“Di samping itu, juga diberikan asuransi kepada nelayan kecil. Tahun ini kuotanya sekitar 15 ribu. Jika meninggal, menerima klaim Rp120 juta, cacat permanen maksimal Rp60 juta, dan biaya pengobatan maksimal Rp12 juta,” kata Endi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Bandot Arywono
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us

Latest Life Jawa Tengah

See More

Aksi Nyata Emak-emak Giatkan Konsumsi Ikan Demi Generasi Sehat

11 Nov 2025, 14:51 WIBLife