Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Jaga Mental Health di Tengah Politik yang Lagi Panas, Apa Aja?

ilustrasi perempuan khawatir (freepik.com/cookie_studio)
ilustrasi perempuan khawatir (freepik.com/cookie_studio)
Intinya sih...
  • Batasi konsumsi berita untuk menghindari doomscrolling dan stres berlebihan.
  • Latihan pernapasan dan mindfulness dapat menenangkan diri saat stres politik.
  • Sharing dengan orang terdekat, fokus pada yang bisa dikendalikan, dan ikut aksi positif sesuai kapasitas membantu menjaga kewarasan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Isu politik yang sedang panas di Indonesia bikin banyak orang merasa ikut terhimpit. Demo besar, berita bentrokan, dan perdebatan panas di media sosial gampang bikin energi mental terkuras. Rasanya, tiap buka timeline isinya kabar negatif yang bikin kepala makin penuh.

Kalau kamu merasa makin cemas, mudah tersulut emosi, atau justru capek banget tanpa sebab jelas, itu tandanya kondisi mentalmu terpengaruh. Tenang, ada cara-cara sederhana yang bisa kamu lakukan untuk tetap jaga kewarasan di tengah suasana politik yang bikin stres. Yuk, simak tips berikut ini!

1. Batasi konsumsi berita

ilustrasi perempuan sedang memandang layar ponsel (pexels.com/mikoto.raw Photographer)
ilustrasi perempuan sedang memandang layar ponsel (pexels.com/mikoto.raw Photographer)

Mengikuti perkembangan politik itu penting, tapi terlalu banyak bisa jadi bumerang. Fenomena ini sering disebut doomscrolling, yaitu kebiasaan terus membaca berita buruk hingga bikin hati makin gelisah. Akhirnya, alih-alih merasa terinformasi, kamu justru makin stres dan kehilangan fokus.

Cobalah tentukan batas waktu konsumsi berita, misalnya hanya dua kali sehari di jam tertentu. Setelah itu, berhenti dan alihkan perhatianmu ke aktivitas lain yang lebih menenangkan. Dengan begitu, otak punya waktu istirahat dari paparan negatif yang terus menerus.

2. Latihan pernapasan dan mindfulness

ilustrasi perempuan sedang meditasi (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi perempuan sedang meditasi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Salah satu cara paling cepat menenangkan diri menurut psikologi adalah dengan teknik deep breathing. Saat tubuh panik karena kabar buruk, sistem saraf kita otomatis jadi siaga. Dengan menarik napas pelan dan dalam, lalu menghembuskannya lebih lama, otak akan mengirim sinyal ke tubuh untuk kembali rileks.

Kamu bisa coba metode 4-7-8 dengan tarik napas dalam 4 detik, tahan selama 7 detik, lalu hembuskan perlahan dalam 8 detik. Bisa juga disertai mindfulness, yaitu menyadari napas dan sensasi tubuh tanpa menghakimi. Latihan singkat ini bisa dilakukan di mana saja, bahkan saat sedang scrolling berita di ponsel.

3. Sharing dengan orang terdekat

ilustrasi perempuan mengobrol (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi perempuan mengobrol (pexels.com/cottonbro studio)

Rasa cemas dan stres bisa jadi lebih ringan kalau dibagi dengan orang lain. Psikologi sosial membuktikan bahwa dukungan sosial berperan besar dalam menjaga kesehatan mental. Dengan curhat ke sahabat, pasangan, atau keluarga, kamu bisa merasa lebih dimengerti dan gak sendirian menghadapi keresahan.

Kalau gak nyaman bicara langsung, kamu bisa menyalurkannya lewat tulisan, seperti journaling. Cara ini membantu otak mengurai pikiran kusut yang sering bikin kita susah tidur. Jangan remehkan obrolan sederhana atau tulisan curhat, karena dampaknya bisa bikin hati lebih lega.

4. Fokus pada hal yang bisa dikendalikan

ilustrasi perempuan sedang olahraga (pexels.com/Alexy Almond)
ilustrasi perempuan sedang olahraga (pexels.com/Alexy Almond)

Mudah banget merasa frustrasi ketika melihat keputusan politik yang jauh dari harapan. Tapi psikologi mengajarkan konsep locus of control, yaitu rasa tenang muncul kalau kita fokus pada hal-hal yang memang bisa kita kendalikan. Daripada terjebak di hal-hal besar yang sulit diubah, lebih baik perhatikan langkah kecil yang ada di tangan kita.

Misalnya menjaga pola tidur, makan sehat, olahraga rutin, atau terlibat di komunitas positif. Hal-hal ini terlihat sepele, tapi sebenarnya sangat berpengaruh pada kesehatan mental. Dengan energi yang terjaga, kamu juga bisa lebih siap mengambil tindakan nyata ketika memang ada kesempatan.

5. Ikut aksi positif sesuai kapasitas

ilustrasi donasi (pexels.com/Julia M Cameron)
ilustrasi donasi (pexels.com/Julia M Cameron)

Kalau kamu merasa perlu menyalurkan keresahan, lakukan dengan cara yang sehat. Kamu bisa ikut diskusi komunitas, menulis opini di blog dan media sosial, atau sekadar membagikan informasi edukatif dengan bahasa yang santun. Dengan begitu, kamu tetap terlibat tanpa harus terjebak dalam energi negatif.

Bahkan, aksi kecil pun punya dampak besar. Misalnya ikut donasi, memberi edukasi sederhana ke orang sekitar, atau sekadar mengajak teman mengobrol soal pentingnya menjaga kewarasan di masa penuh konflik. Dengan cara ini, kamu bisa merasa berdaya tanpa mengorbankan kesehatan mental sendiri.

Mengikuti isu politik memang penting, tapi jangan sampai bikin mentalmu tumbang. Karena pada akhirnya, pikiran yang tenang adalah modal utama untuk bisa bertindak lebih bijak!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us

Latest Life Jawa Tengah

See More

5 Tanaman Hias Berbunga yang Cocok untuk Kado Spesial Sahabat

03 Sep 2025, 12:00 WIBLife