5 Cara Terbaik Membersihkan Luka Akibat Benda Berkarat, Antiseptik!

Luka akibat benda berkarat bisa berbahaya jika tidak segera ditangani dengan benar. Benda berkarat berpotensi membawa bakteri berbahaya, termasuk Clostridium tetani yang dapat menyebabkan tetanus.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui cara yang tepat dalam membersihkan dan merawat luka akibat benda berkarat agar tidak terjadi infeksi yang lebih parah. Berikut adalah lima cara terbaik yang dapat dilakukan untuk membersihkan luka tersebut yang dilansir dari Healthline.com:
1. Cuci luka dengan air mengalir

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencuci luka menggunakan air bersih yang mengalir. Air mengalir membantu menghilangkan kotoran dan bakteri yang menempel pada luka, sehingga mengurangi risiko infeksi. Gunakan sabun antiseptik yang lembut untuk membersihkan area luka dengan perlahan agar tidak menyebabkan iritasi lebih lanjut.
Hindari penggunaan alkohol atau hidrogen peroksida dalam tahap awal karena dapat merusak jaringan sehat di sekitar luka. Setelah luka dibersihkan, keringkan dengan kain bersih atau tisu steril sebelum melanjutkan ke langkah selanjutnya.
2. Hentikan pendarahan dengan tekanan ringan

Jika luka masih mengeluarkan darah setelah dicuci, hentikan pendarahan dengan menekan area luka menggunakan kain bersih atau perban steril. Tekanan ringan selama beberapa menit biasanya cukup untuk menghentikan pendarahan ringan hingga sedang.
Pastikan untuk tidak menekan terlalu keras agar tidak merusak jaringan luka lebih lanjut. Jika pendarahan tidak berhenti dalam waktu 10-15 menit atau justru semakin deras, segera cari bantuan medis untuk penanganan lebih lanjut.
3. Gunakan obat antiseptik

Setelah luka bersih dan pendarahan berhenti, oleskan obat antiseptik seperti povidone-iodine atau larutan antiseptik lainnya untuk membunuh bakteri yang mungkin masih tersisa. Antiseptik membantu mencegah infeksi yang bisa memperburuk kondisi luka.
Selain itu, penggunaan salep antibiotik dapat membantu mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi risiko infeksi. Oleskan tipis-tipis di atas luka sebelum menutupnya dengan perban steril agar tetap terlindungi dari kotoran dan bakteri luar.
4. Tutup luka dengan perban

Menutup luka dengan perban atau plester steril dapat mencegah masuknya kotoran dan bakteri dari lingkungan sekitar. Gunakan perban yang bersih dan tidak terlalu ketat agar sirkulasi udara tetap baik dan mempercepat penyembuhan.
Pastikan untuk mengganti perban setiap hari atau lebih sering jika luka menjadi basah atau kotor. Saat mengganti perban, periksa apakah ada tanda-tanda infeksi seperti kemerahan yang semakin parah, pembengkakan, atau keluarnya cairan berbau tidak sedap.
5. Dapatkan vaksin tetanus

Jika luka terjadi akibat benda berkarat, ada risiko terkena infeksi tetanus, terutama jika vaksin tetanus belum diperbarui dalam 5-10 tahun terakhir. Segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mengetahui apakah suntikan tetanus diperlukan.
Tetanus adalah penyakit serius yang dapat menyebabkan kejang otot dan komplikasi fatal jika tidak ditangani. Oleh karena itu, pencegahan dengan vaksinasi adalah langkah penting dalam menangani luka akibat benda berkarat.
Membersihkan luka akibat benda berkarat harus dilakukan dengan cepat dan tepat untuk mencegah infeksi serius. Dengan mencuci luka menggunakan air bersih dan antiseptik, menghentikan pendarahan, menggunakan antiseptik serta antibiotik, menutup luka dengan perban bersih, dan memastikan vaksinasi tetanus yang sesuai, risiko komplikasi dapat diminimalkan.