Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Fakta Morning Sickness, Gejala dan Penyebab yang Perlu Kamu Ketahui!

ilustrasi morning sickness (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Intinya sih...
  • Morning sickness bisa terjadi kapan saja, bukan hanya di pagi hari.
  • Lonjakan hormon HCG adalah penyebab utama morning sickness.
  • Bau makanan dan stres dapat memperburuk gejala morning sickness.

Morning sickness adalah salah satu 'bonus' kehamilan yang gak pernah diharapkan, tapi sayangnya, dialami banyak ibu hamil. Tapi, apa sih sebenarnya penyebab morning sickness dan apakah benar-benar hanya terjadi di pagi hari? Yuk, simak fakta-fakta di bawah ini biar kamu lebih siap menghadapi tantangan ini dengan tanpa perlu stres!

1. Morning sickness gak cuman di pagi hari

ilustrasi morning sickness (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Meskipun namanya morning sickness, jangan tertipu. Faktanya, mual dan muntah ini bisa menyerang kapan saja, siang atau malam. Rasa mual biasanya terjadi di trimester pertama, tetapi beberapa ibu hamil merasakan efeknya hingga akhir kehamilan.

Studi dari American Pregnancy Association menemukan bahwa 70-80% wanita hamil mengalami gejala ini. Nah, jadi jangan kaget kalau tiba-tiba merasa mual di sore hari setelah makan siang. Ini bukan tentang waktu, tapi lebih tentang perubahan hormon yang terjadi di tubuhmu.

2. Hormon HCG adalah biang keroknya

ilustrasi morning sickness (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Penyebab utama morning sickness adalah lonjakan hormon human chorionic gonadotropin (HCG). Hormon ini diproduksi oleh plasenta dan membantu mendukung perkembangan kehamilan. Tapi, efek sampingnya? Ya, kamu merasa seperti ingin muntah sepanjang hari.

Semakin tinggi kadar HCG, semakin parah gejala morning sickness yang dirasakan. Jadi, jika kamu merasa mual hebat, anggap saja itu pertanda baik bahwa hormon kehamilanmu bekerja dengan baik!

3. Bau makanan bisa memperburuk gejala

ilustrasi makan (unsplash.com/Pablo Merchán Montes)

Ibu hamil sering kali memiliki indera penciuman yang lebih sensitif. Bau makanan yang biasanya enak, seperti daging panggang atau kopi, tiba-tiba bisa bikin perutmu bergejolak. Bahkan, parfum favoritmu bisa jadi musuh nomor satu.

Sensitifitas terhadap bau ini juga disebabkan oleh peningkatan kadar estrogen selama kehamilan. Jadi, mungkin untuk sementara waktu, hindari dapur atau restoran yang menyajikan makanan dengan aroma kuat.

4. Stres bisa memperparah morning sickness

ilustrasi morning sickness (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Stres adalah salah satu faktor yang memperburuk morning sickness. Tubuh yang sedang mengalami banyak perubahan fisik, ditambah dengan stres psikologis, bisa memicu mual yang lebih parah. Ini seperti efek domino, semakin stres, semakin mual.

Relaksasi dan manajemen stres bisa membantu mengurangi gejala morning sickness. Cobalah latihan pernapasan, meditasi, atau sekedar istirahat sejenak ketika merasa mual semakin menjadi.

5. Morning sickness bisa menjadi Hyperemesis Gravidarum

ilustrasi morning sickness (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Dalam beberapa kasus, morning sickness bisa berkembang menjadi hyperemesis gravidarum, yaitu kondisi yang jauh lebih serius di mana muntah terjadi terus-menerus, menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan. Ini biasanya memerlukan perawatan medis.

Jika kamu tidak bisa menahan makanan atau minuman selama lebih dari 24 jam, penting untuk segera mencari pertolongan medis. Kondisi ini jarang terjadi, tetapi jangan diabaikan!

Menghadapi morning sickness memang gak menyenangkan, tapi ingat, ini adalah bagian alami dari perjalanan menjadi seorang ibu. Jika gejalanya tidak terlalu parah, kamu bisa mencoba cara-cara sederhana seperti makan makanan ringan, menghindari bau-bau yang bikin mual, dan tentunya, istirahat yang cukup. Namun, kalau gejalanya semakin parah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter ya, karena kesehatanmu dan si kecil adalah prioritas utama.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ignatius Drajat Krisna Jati
EditorIgnatius Drajat Krisna Jati
Follow Us