5 Rekomendasi Buku Psikologi supaya Makin Paham sama Diri Kamu

- Buku "Seni untuk Bersikap Bodo Amat" oleh Mark Manson memberi motivasi untuk menghadapi hidup tanpa terlalu memikirkan ekspektasi orang lain.
- Novel "Laut Bercerita" karya Leila S. Chudori mengangkat nilai psikologi lewat cerita emosional tokoh utama pada era 1998.
- Buku "Filosofi Teras" oleh Henry Manampiring membahas stoisisme dan cara mengelola emosi secara kekinian dan relate dengan kehidupan anak muda zaman sekarang.
Kalau kamu sering overthinking, kepikiran kenapa orang bersikap buruk ke kita, atau mau lebih tahu soal diri kamu sendiri, berarti kamu sangat cocok membaca buku-buku yang direkomendasikan ini. Semua buku psikologi memang berat seperti buku kuliah, tetapi masih ada buku yang ditulis dengan bahasa ringan, bahkan lewat cerita fiksi.
Buku-buku ini wajib kamu coba supaya bisa menemukan masalah yang ada di pikiran kamu. Nah, ini dia 5 rekomendasi buku psikologi baik lokal maupun internasional yang bisa kamu baca.
1. Seni untuk Bersikap Bodo Amat

Buku ini jadi salah satu buku psikologi populer yang banyak digemari anak muda. Dengan gaya bahasanya yang santai dan penuh humor, Mark Manson mengajarkan kita cara menghadapi hidup tanpa harus selalu merasa tertekan dengan ekspektasi orang lain. Inti pesannya sederhana, yaitu kamu tidak harus peduli dengan semua hal, cukup peduli dengan hal-hal yang penting untuk hidupmu.
Buku ini memberi kita motivasi seperti “tidak apa-apa jika gagal, asalkan kamu tahu alasan kamu melakukannya”. Buku ini cocok buat kamu yang merasa lelah karena tuntutan hidup, supaya kamu bisa lebih santai tapi masih realistis dalam menjalani hidup.
2. Laut Bercerita

Meskipun ini novel, tapi banyak nilai psikologi yang bisa kamu dapatkan, lho. Novel karya Leila S. Chudori ini mengangkat trauma, kehilangan, dan perjuangan lewat tokoh utama bernama Biru Laut yang menjadi aktivis pada era 1998. Lewat sudut pandang si Biru dan adiknya, kamu akan merasakan emosi yang sangat dalam, dari ketakutan, kemarahan, hingga keputusasaan yang semuanya sangat manusiawi.
Buku ini mengajarkan kita tentang bagaimana seseorang bisa tetap kuat walaupun batinnya hancur. Sangat cocok untuk kamu yang menyukai cerita emosional dan ingin lebih peka sama pengalaman batin orang lain. Selain itu, kamu juga bisa belajar soal pentingnya empati dan perjuangan hak asasi manusia.
3. Filosofi Teras

Buku karya Henry Manampiring ini akan jadi perantara yang pas buat kamu yang ingin mulai belajar stoisisme atau filsafat hidup dari sudut pandang psikologi. Filosofi Teras membahas bagaimana cara kita mengelola emosi, menghadapi kegagalan, dan tetap tenang di tengah kekacauan hidup. Menariknya, Henry menulis buku ini dengan gaya bahasa yang kekinian dan sangat relate sama kehidupan anak muda zaman sekarang.
Di dalamnya juga banyak contoh sehari-hari yang akan membuat kamu merasa relate dengan buku ini, Misalnya soal overthinking, insecure, atau terlalu mikirin pendapat orang lain. Buku ini mengajarkan bahwa ada banyak hal yang sebenarnya di luar kendali kita, jadi tidak perlu diambil pusing. Cocok buat kamu yang sering merasa overwhelmed dan mau belajar cara hidup lebih tenang.
4. Man’s Search for Meaning

Ini salah satu buku psikologi paling berpengaruh sepanjang masa. Ditulis oleh Viktor Frankl, seorang psikiater sekaligus penyintas kamp konsentrasi Nazi, buku ini mengajak kita membahas soal makna hidup. Bukan cuma teori, tapi pengalaman hidupnya yang penuh penderitaan jadi bukti nyata bahwa manusia bisa bertahan asal dia punya tujuan hidup.
Buku ini mengajarkan bahwa penderitaan bukan akhir dari segalanya, tapi bisa menjadi jalan menuju pemahaman diri yang lebih dalam. Gaya penulisannya lumayan klasik, tapi isinya sangat menyentuh dan kuat sekali. Cocok buat kamu yang ingin cari arah hidup, atau sedang dalam masa sulit dan butuh semangat untuk bangkit.
5. Aku, Meps, dan Beps

Satu lagi novel Indonesia yang punya nuansa psikologis kuat. Bernard Batubara menulis tokoh utama dalam cerita ini yang mengalami depresi dan punya dua “tokoh bayangan” yang selalu muncul di kepalanya, Meps dan Beps yang mewakili sisi positif dan negatif dalam pikirannya. Ceritanya emosional, personal, dan sangat jujur mengenai pergulatan batin yang kebanyakan orang alami.
Lewat novel ini, kamu bisa belajar bahwa gangguan kesehatan mental bukanlah hal yang tabu. Justru penting buat dikenali dan dipahami. Buku ini bisa menjadi teman buat kamu dengan ceritanya yang relate seperti memiliki suasana berjuang secara emosional.
Lima rekomendasi buku psikologi yang bisa kamu baca. Tidak semuanya berupa buku teori berat, ada juga yang dikemas lewat cerita dan pengalaman pribadi yang menyentuh. Intinya, buku-buku ini bisa jadi cermin buat lebih mengenal diri, mengelola emosi, dan memahami orang lain. Siapa tahu, setelah baca kamu jadi lebih kuat mental dan makin dewasa dalam menjalani hidupmu.
Jadi, buku mana nih yang menarik buat kamu baca?