Stunting di Batang Ditarget Turun 15 Persen, Nestle Bantu 259 Anak

Batang, IDN Times - Bupati Batang M Faiz Kurniawan mengatakan tahapan penanganan stunting terus digiatkan di wilayahnya dengan melakukan gerakan mengatasi stunting bersama sejumlah mitra perusahaan.
Faiz menargetkan saban tahun pihaknya menargetkan bisa menangani 500-700 anak stunting atau jumlahnya menurun 10-15 persen.
"Kita targetkan setiap tahun bisa turunkan kisaran angka 10-15 persen. Artinya paling tidak setiap tahun kita bisa intervensi 500-700 anak. Maka kita antisipasi dengan memberikan edukasi bagi bapak-bapak bagaimana anaknya biar tidak terkena stunting, pendidikan literasi juga kita berikan buat ibu-ibunya," ujar Faiz saat menghadiri kegiatan pemberian gizi yang diadakan Nestle di Aula Kantor Kecamatan Bandar Batang, Rabu (8/10/2025).
Bupati Batang libatkan pihak swasta untuk atasi stunting

Penanganan stunting di Batang selama ini diakuinya memang berjalan kurang maksimal utamanya dengan penggunaan APBD.
Namun ia berjanji berupaya meningkatkan pagu anggaran agar pola penanganan stunting bisa berjalan dengan baik salah satunya dengan melibatkan kegiatan intervensi yang digalakan perusahaan-perusahaan seperti Nestle.
"Jadinya kegiatan pencegahan stunting kita bisa intervensi dengan anggaran diluar APBD," ungkapnya.
Mengatasi stunting juga dengan edukasi dan penguatan literasi ke emak-emak

Secara khusus pihaknya mengapresiasi peran aktif Nestle dalam membantu mengatasi anak-anak stunting. Selama ini pihaknya mengatasi stunting dengan intervensi dengan memberikan bantuan asupan susu telur dan makanan kayak gizi lainnya dengan menggerakan ratusan kader Posyandu.
"Kita memang ada potensi angka stunting yang besar. Meski setiap tahun terus mengalami penurunan. Maka dengan adanya intervensi makanan berupa susu telur dibantu ratuan kader Posyandu di kelurahan, maka penurunan stunting akan lebih cepat," paparnya.
Kendati begitu, kasus stunting tidak akan berjalan maksimal jika hanya diberikan bantuan makanan. Melainkan pihaknya juga meningkatkan pemahaman dan edukasi serta memonitor tumbuh kembang anak setiap harinya.
"Sehingga betul gak pemberian programnya bisa terukur dan berhasil," akunya.
Nestle intervensi 259 anak stunting di 50 desa Kabupaten Batang

Sementara, dalam paparan kegiatan penanganan stunting di Aula Kantor Kecamatan Bandar, Nestle saban tahun senantiasa berusaha membantu Pemkab Batang. Tercatat bila tahun 2023 ada 203 anak stunting di Batang yang diintervensi, maka tahun ini jumlahnya bertambah jadi 259 anak.
Kejadian stunting pada anak merupakan suatu proses kekurangan gizi dan malnutrisi yang terlalu lama. Sebelum mengalami stunting, seorang anak mengalami berat badan surut sampai akhirnya anak tersebut menjadi jatuh ke stunting.
Pihak Nestle mengoptimalkan penurunan stunting dengan memberi intervensi gizi selama enam bulan. Selain intervensi gizi, Nestle juga mengedukasi para orang tua sekaligus memperluas ke ibu ibu hamil dan menyusui.
Adapun untuk pendampingan gizi di Kabupaten Batang secara total akan menjangkau 259 balita di 50 desa dan 4 kecamatan, dengan dukungan 66 kader dari 119 posyandu dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dan Pemkab.
Intervensi dilakukan melalui distribusi tambahan gizi berupa satu butir telur dan satu gelas susu tinggi kalori Dancow GroPlus setiap hari selama enam bulan untuk anak usia 1-4 tahun berisiko stunting. Selain itu, program juga mencakup edukasi mengenai gizi anak, pola asuh makan.
Lalu ada jajanan sehat dan keamanan pangan, penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pengukuran antropometri rutin, serta pemantauan bulanan bersama tim ahli Institut Pertanian Bogor (IPB).
Tak cuma Batang, program pendampingan gizi dari Nestle difokuskan intervensi dan edukasi gizi anak usia dini di Kabupaten Pasuruan dan Karawang.
Inisiatif ini dijalankan melalui kolaborasi lintas sektor antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, akademisi, kader, dan komunitas lokal.
Pendekatan ini diharapkan mendorong perubahan perilaku hidup sehat jangka panjang di tingkat rumah tangga. Secara keseluruhan, penanganan stunting menjangkau lebih 630 anak stunting serta melibatkan 1.350 orang tua, kader posyandu, dan ibu hamil dan menyusui di lebih 95 desa tiga wilayah tersebut.
Nestle dampingi keluarga penerima manfaat dan kader Posyandu

Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestlé Indonesia Sufintri Rahayu mengatakan, sebagai perusahaan Good Food, Good Life, pihaknya memanfaatkan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas hidup setiap individu saat ini maupun untuk generasi mendatang.
"Kami percaya gizi yang baik sejak usia dini merupakan fondasi penting bagi tumbuh kembang anak dan masa depan bangsa. Melalui pendampingan gizi, kami tidak hanya menghadirkan intervensi yang nyata, tetapi juga menggerakkan karyawan dari pabrik dan kantor pusat untuk mendampingi keluarga penerima manfaat serta kader posyandu. Kami berharap inisiatif ini dapat memperkuat peran keluarga, komunitas, dan pemangku kepentingan daerah dalam menciptakan generasi Indonesia lebih sehat, berdaya, serta mendukung pertumbuhan optimal anak," paparnya dalam keterangan yang diterima IDN Times.
Pemberian makanan tambahan diberikan selama 180 hari

Factory Manager Pabrik Nestlé Bandaraya Norman Tri Handono juga bilang selama 180 hari ke depan akan melakukan pemberian tambahan makanan, pemantauan peningkatan status gizi secara berkala, serta peningkatan kapasitas kader dan pengetahuan keluarga terkait praktik gizi seimbang.
"Tentunya, program ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan Pemkab Batang serta partisipasi aktif masyarakat. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan kerja sama yang terjalin dengan baik hingga hari ini. Kami berharap melalui program ini, kita dapat memberdayakan kader dan keluarga sebagai garda terdepan dalam pencegahan stunting," urainya.