Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan Menata Meja Kerja yang Diam-Diam Menurunkan Produktivitas

ilustrasi meja kerja (pexels.com/Serpstat)
ilustrasi meja kerja (pexels.com/Serpstat)
Intinya sih...
  • Pencahayaan yang salah membuat mata cepat lelah
  • Meja yang terlalu penuh menghambat ruang gerak
  • Penempatan dekorasi meja yang tidak tepat mengganggu fokus
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menjaga meja kerja tetap rapi bukan sekadar soal estetika, tetapi berpengaruh pada cara otak memproses tugas harian. Banyak orang menyepelekan dekorasi meja dan cara menatanya, padahal tata letak yang kurang tepat dapat mengganggu fokus dan membuat waktu bekerja terasa lebih melelahkan. Meja yang terlalu penuh atau berantakan juga dapat memicu rasa stres karena mata dipaksa menangkap terlalu banyak benda sekaligus.

Beberapa kesalahan yang terlihat sepele seperti penempatan lampu, warna dekorasi meja, hingga posisi alat tulis ternyata mampu memengaruhi mood dan kecepatan bekerja. Tidak sedikit pekerja merasa lesu dan cepat terdistraksi tanpa menyadari sumber masalahnya berasal dari cara mereka menata meja. Hal ini bisa menurunkan produktivitas jangka panjang dan membuat energi terbuang untuk hal-hal yang tidak penting. Berikut lima kesalahan umum yang perlu dihindari agar meja kerja bisa mendukung kinerja harianmu.

1. Pencahayaan yang salah membuat mata cepat lelah

ilustrasi meja kerja (pexels.com/FOX ^.ᆽ.^= ∫)
ilustrasi meja kerja (pexels.com/FOX ^.ᆽ.^= ∫)

Banyak orang menganggap pencahayaan hanya soal terang atau redup, padahal jenis cahaya yang digunakan memiliki dampak besar terhadap kenyamanan bekerja. Meja kerja yang kurang cahaya alami dapat membuat mata cepat lelah karena harus beradaptasi dengan kontras yang tidak stabil. Jika cahaya lampu terlalu kuning atau terlalu putih, otak juga perlu menyesuaikan diri sehingga menurunkan fokus dalam jangka panjang.

Cahaya yang terlalu redup mendorong tubuh untuk merasa mengantuk lebih cepat, sedangkan cahaya yang terlalu terang bisa menimbulkan silau dan sakit kepala. Menata posisi lampu meja dengan benar dan memastikan arah cahaya tidak mengenai langsung ke mata dapat membantu menjaga energi tetap stabil. Memilih bohlam dengan tingkat kecerahan yang sesuai kebutuhan kerja dan menambahkan sedikit cahaya alami dapat menciptakan suasana yang lebih nyaman. Dengan begitu, kamu tidak perlu lagi merasa cepat letih saat bekerja di depan meja.

2. Meja yang terlalu penuh menghambat ruang gerak

ilustrasi meja kerja (pexels.com/Polina)
ilustrasi meja kerja (pexels.com/Polina)

Sering kali orang menganggap semakin banyak benda di meja kerja maka semakin mudah menjangkau kebutuhan kerja. Padahal, meja yang terlalu penuh membuat gerakan tangan menjadi terbatas dan membatasi area untuk menulis atau menggunakan laptop dengan nyaman. Ruang yang sempit juga membuatmu harus memindahkan barang lain setiap kali ingin melakukan aktivitas sederhana, sehingga waktu terbuang tanpa disadari.

Kebiasaan menumpuk dokumen, alat tulis, hingga barang pribadi di permukaan meja dapat menciptakan rasa sesak dan menurunkan semangat kerja. Membiasakan diri untuk menyimpan barang yang jarang dipakai ke laci atau rak terpisah dapat membantu menjaga permukaan meja tetap lapang. Saat meja lebih lega, kamu bisa lebih leluasa mengatur posisi perangkat kerja dan mengurangi risiko pegal pada lengan atau punggung akibat postur yang kaku. Lingkungan yang teratur seperti ini terbukti mendukung produktivitas jangka panjang.

3. Penempatan dekorasi meja yang tidak tepat mengganggu fokus

ilustrasi meja kerja (pexels.com/MARIA VICTORIA ECKELL)
ilustrasi meja kerja (pexels.com/MARIA VICTORIA ECKELL)

Dekorasi meja memang bisa menambah motivasi dan memberikan sentuhan personal, tetapi penempatan yang kurang tepat justru mengganggu konsentrasi. Menaruh terlalu banyak hiasan kecil atau menempatkannya di area pandang langsung dapat membuat mata sulit fokus ke pekerjaan. Warna dekorasi yang terlalu mencolok juga dapat menjadi sumber distraksi visual yang menurunkan kinerja.

Agar dekorasi meja berfungsi sebagaimana mestinya, pilih beberapa benda yang memiliki nilai emosional atau estetika yang menenangkan. Hindari menaruh hiasan berlebihan di sekitar layar komputer atau tempat menulis, karena dapat mengganggu pandangan saat bekerja. Menjaga keselarasan warna dan jumlah dekorasi juga penting untuk menciptakan suasana yang seimbang. Dengan cara ini, dekorasi tidak hanya mempercantik meja tetapi juga membantu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung fokus.

4. Posisi layar dan kursi yang tidak seimbang menyebabkan ketidaknyamanan

Ilustrasi meja kerja yang gelap (Pexels.com/Bich Tran)
Ilustrasi meja kerja yang gelap (Pexels.com/Bich Tran)

Banyak orang tidak memerhatikan tinggi layar komputer dan posisi kursi saat menata meja kerja, padahal hal ini berkaitan langsung dengan kenyamanan tubuh. Layar yang terlalu rendah membuat leher harus menunduk terus-menerus, sedangkan layar yang terlalu tinggi membuat bahu cepat tegang. Jika posisi kursi tidak mendukung postur duduk yang baik, kamu akan lebih mudah merasa lelah meskipun baru bekerja beberapa jam.

Menyesuaikan tinggi kursi agar siku sejajar dengan permukaan meja dan memastikan layar sejajar dengan mata adalah langkah sederhana yang sering diabaikan. Kamu juga dapat menambahkan bantalan punggung atau sandaran kaki untuk membantu tubuh tetap rileks saat duduk dalam waktu lama. Perubahan kecil ini tidak hanya membantu menjaga kesehatan tubuh, tetapi juga membuatmu lebih fokus karena tidak terganggu rasa pegal atau nyeri. Meja kerja yang ergonomis terbukti menjadi investasi penting untuk produktivitas.

5. Tidak menyediakan ruang untuk barang pribadi yang dibutuhkan

ilustrasi tanaman di meja kerja (pexels.com/Lisa Fotios)
ilustrasi tanaman di meja kerja (pexels.com/Lisa Fotios)

Bekerja di meja yang terasa terlalu steril atau hanya dipenuhi peralatan kerja dapat membuat suasana terasa kaku dan tidak menyenangkan. Beberapa orang lupa menyediakan sedikit ruang untuk barang pribadi yang dapat memberi rasa nyaman, seperti botol minum, foto keluarga, atau tanaman kecil. Ketika benda-benda ini tidak tersedia di tempat yang mudah dijangkau, kamu mungkin akan sering berdiri atau berpindah tempat hanya untuk mencari kebutuhan sederhana.

Memilih beberapa barang pribadi yang fungsional dan memberi rasa hangat dapat membuatmu lebih betah di meja kerja. Pastikan penataannya tidak mengganggu ruang gerak atau pandangan ke layar, agar tidak menjadi sumber gangguan baru. Barang-barang kecil ini mampu menghadirkan sentuhan personal tanpa mengorbankan kerapian. Dengan suasana kerja yang terasa lebih ramah dan akrab, produktivitas dapat meningkat karena kamu merasa lebih tenang selama bekerja.

Menata meja kerja bukan hanya soal estetika, tetapi juga bagaimana cara menciptakan ruang yang mampu mendukung performa sehari-hari. Menghindari kesalahan-kesalahan kecil seperti penempatan lampu, dekorasi, hingga posisi kursi dapat membantu menjaga energi dan konsentrasi. Dengan meja yang nyaman dan rapi, kamu bisa bekerja lebih efisien tanpa harus mengorbankan kesehatan maupun suasana hati.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us

Latest Life Jawa Tengah

See More

5 Cara Bergaya Hidup Hijau yang Bisa Menghemat Pengeluaran, Mau?

08 Okt 2025, 10:00 WIBLife