Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Trope Terbaik dalam Anime Shounen, Ada Zero to Hero!  

Tanjiro Kamado adalah seorang underdog yang berubah menjadi pahlawan terkuat (dok. ufotable/Kimetsu no Yaiba)

Trope merupakan sebuah alat dalam pengembangan cerita fiksi. Jika diartikan secara literal, trope adalah cara mudah untuk mendeskripsikan situasi dalam cerita sehingga dapat dipahami oleh penulis maupun penikmat cerita fiksi. Dari sekian banyak cerita fiksi, trope juga digunakan dalam seri anime.

Setiap anime memiliki trope sendiri-sendiri, seperti seri romance yang sering mengusung trope terkenal enemy to lover atau friend to lover.

Di sisi lain, seri shounen juga mempunyai trope populer, seperti trope zero to hero. Dari banyaknya trope yang kerap digunakan dalam anime shounen, ada beberapa trope paling baik. Kira-kira, apa saja, ya? Berikut lima trope terbaik dalam anime shounen.

1. Kekuatan persahabatan adalah hal yang paling berharga

persahabatan antara murid-murid kelas 1-A di U.A. High School (dok. Bones/Boku no Hero Academia)

Sayangnya, trope kekuatan persahabatan yang ada dalam anime shounen ini kerap disalahgunakan atau digunakan sebab berlebihan sehingga menimbulkan reputasi yang buruk.

Salah satu pelanggar trope ini yang paling terkenal adalah Hiro Mashima dari seri Fairy Tail. Dia menggunakan kekuatan persahabatan untuk menyelamatkan para pahlawan dari sebuah pertempuran yang tidak dapat dimenangkan dengan strategi yang telah direncanakan atau dibuat-buat.

Di sisi lain, anime shounen lain mampu menangani trope ini dengan baik sehingga mengubah trope yang tampak murahan menjadi sesuatu hal yang paling berharga.

Kekuatan persahabatan adalah hal nyata karena orang-orang di dunia nyata mengandalkan hubungan pertemanan hingga dukungan emosional.

Trope ini bisa digunakan oleh karakter anime untuk menyelesaikan sesuatu sebab tidak semua memiliki kekuatan persahabatan.

2. Pahlawan shounen selalu mempunyai guru yang mengagumkan

Satoru Gojou (dok. MAPPA/Jujutsu Kaisen)

Setiap orang membutuhkan panutan, guru, ataupun mentor untuk mengajari sesuatu yang belum mampu mereka lakukan.

Mereka senantiasa membutuhkan bimbingan ketika berjalan di jalan yang telah mereka pilih.

Sama seperti penggemar anime, mereka juga memiliki seseorang yang mereka sebut guru sekolah, dosen perguruan tinggi, pelatih olahraga, dan rekan kerja senior untuk menjadi mentor mereka.

Jika dikaitkan dengan dunia nyata, trope karakter mentor dalam anime shounen tampak relevan. Wajar saja jika trope ini selalu bisa menghibur.

Beberapa contoh karakter mentor yang paling populer dari trope ini adalah Satoru Gojou dari seri Jujutsu Kaisen dan Kakashi Hatake dari seri Naruto. Mereka telah memainkan peran penting dalam perkembangan dari masing-masing murid mereka.

3. Kebangkitan underdog menjadi pahlawan terkuat

Tanjiro Kamado ialah contoh dari perwujudan zero to hero (dok. ufotable/Kimetsu no Yaiba)

Ada banyak alasan penting mengapa pahlawan fiksi dari anime shounen mana pun berasal dari orang lemah yang tertindas atau underdog. 

Salah satu hal paling ditunggu dari trope ini adalah kebangkitan mereka hingga menjadi sosok yang lebih pintar dan kuat dari waktu ke waktu. Mereka yang berasal dari trope ini selalu memiliki kebulatan tekad untuk bisa menguatkan mental dan fisik mereka.

Trope kebangkitan underdog juga mampu memberi semangat ataupun kekuatan sebab anime shounen diarahkan untuk penggemar berusia muda yang masih memiliki keterampilan dan pengalaman yang terbatas.

Dengan adanya trope ini, mereka mungkin bisa termotivasi ketika melihat protagonis shounen, seperti Tanjiro Kamado dari seri Kimetsu no Yaiba, Naruto Uzumaki dari seri Naruto, dan Ichigo Kurosaki dari seri Bleach yang bekerja keras dari zero to hero.

4. Rival yang kuat menjadi dorongan terbaik untuk pahlawan shounen

Shouto Todoroki, Izuku Midoriya, dan Katsuki Bakugo (dok. Bones/Boku no Hero Academia)

Trope kepemilikan karakter rival atau saingan sudah menjadi hal yang wajib dalam anime shounen.

Trope ini pun menjadi salah satu sifat terbaik shounen sebab trope ini selalu berhasil dalam memunculkan energi dan semangat kepada karakter pahlawan. Dengan adanya trope ini, mereka akan bersaing terus dengan rival masing-masing hingga tumbuh menjadi sosok yang lebih kuat tanpa mereka sadari.

Persaingan yang baik dan sehat akan memberikan motivasi kepada pahlawan shounen, bahkan mereka bisa menjalin persahabatan dengan rival masing-masing di saat-saat tertentu.

Sebagai contoh, Caesar Zeppeli yang tsundere memberikan dorongan kepada Joseph Joestar untuk berkembang di Hamon dalam seri Jojo's Bizzare Adventure. Sementara itu, Izuku Midoriya, Katsuki Bakugo, dan Shouto Todoroki juga sama-sama bertekad untuk mengalahkan satu sama lain sebagai siswa pelatihan dalam seri Boku no Hero Academia. 

5. Kekuatan mimpi selalu bisa menginspirasi

Monkey D. Luffy (dok. Toei Animation/One Piece)

Beberapa karakter penjahat anime shounen mungkin kerap mengolok-olok dengan sinis atau meragukan pahlawan yang mempunyai mimpi.

Namun, mereka selalu terbukti salah. Trope kekuatan mimpi yang ada dalam seri shounen mampu memberikan tujuan yang sentimental kepada pahlawan. Mereka mampu memberdayakan diri demi mengejar mimpi. Mereka akan memperbaiki diri sambil menggapai mimpi.

Sebagai contoh, Monkey D. Luffy dari seri One Piece ingin menjadi raja bajak laut di masa mendatang, sedangkan Izuku Midoriya dari seri Boku no Hero Academia memiliki tekad kuat untuk menjadi Simbol Perdamaian.

Trope kekuatan mimpi dalam anime shounen juga mampu memberikan dorongan kepada para penggemar untuk mengejar mimpi yang mungkin sempat ragukan, sebagaimana karakter anime favorit mereka.

Meskipun artikel ini membahas trope terbaik dalam anime shounen, sebenarnya tidak ada trope terburuk. Ada beberapa trope shounen yang telah ada sejak lama hingga sering digunakan dalam anime, seperti zero to hero atau sebaliknya.

Namun, hal yang lebih penting adalah cara memainkan trope, bukan trope itu sendiri. Sebagai contoh, lima trope shounen di atas mungkin sudah tidak asing di telingamu, tetapi beberapa anime mampu menyajikan trope tersebut dengan cara masing-masing, bukan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us