HUT RI saat Pandemik, Millennial Harus Kreatif Jaga Protokol Kesehatan

Pemerintah juga berikan tunjangan veteran

Semarang, IDN Times - Para millennial di Kota Semarang diminta untuk berbuat sesuatu yang kreatif saat ikut merayakan HUT Kemerdekaan RI Ke-75. Sebab, peringatan hari kemerdekaan tahun ini berbeda dengan kondisi sebelumnya, lantaran berada di tengah suasana pandemik COVID-19.

1. Waktunya Millennial kreatif ciptakan lapangan kerja mandiri

HUT RI saat Pandemik, Millennial Harus Kreatif Jaga Protokol Kesehatanunsplash.com/@priscilladupreez

Herman Josep Soedjani, Ketua Legiun Veteran Kota Semarang mengatakan pandemik COVID-19 yang terjadi di tahun ini tak cuma berdampak terhadap seluruh aspek kesehatan yang dirasakan masyarakat. Tetapi, menurutnya juga mempengaruhi sifat kegotongroyongan  dan juga aspek ekonomi setiap daerah.

"Maka saat ini generasi muda harus berani mengambil peran yang strategis dalam menciptakan ide-ide kreatif agar dapat membuat lapangan kerja secara mandiri," kata Soedjani kepada IDN Times, Rabu (12/8/2020).

Baca Juga: 7 Pejuang Keturunan Tionghoa Ini Bertarung untuk Kemerdekaan Indonesia

2. Millennial diminta buat pekerjaan informal. Seperti ternak dan bertani

HUT RI saat Pandemik, Millennial Harus Kreatif Jaga Protokol Kesehatanilustrasi petugas menggunakan masker saat kurban Idul Adha. ANTARA FOTO/Siswowidodo

Ia mengatakan agar angka pengangguran selama pandemik dapat ditekan, maka para millennial perlu membuat kreativitas dengan membangun kelompok kerja. Ia mendorong adanya upaya perluasan sektor pekerjaan informal untuk membuka lapangan kerja yang baru.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

"Antara lain anak-anak muda yang ada sekarang bisa bentuk unit pekerjaannya sendiri di sektor informal. Bisa usaha ternak, bertani sehingga membuat bayak orang muda menjadi kreatif. Supaya kita juga jangan sampai larut pada masalah yang terjadi saat pandemik ini," kata Soedjani.

Dengan bergotong royong dan rela berkorban bisa membuat anak-anak muda tetap bersemangat meneruskan perjuangan dalam segala aspek kehidupan. "Anak muda harus tetap punya semangat tinggi, tetap kreatif tapi harus mengutamakan protokol kesehatan selama COVID-19. Tentunya tindakan yang mereka lakukan bisa jadi pemicu untuk memotivasi masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan," bebernya.

3. Di Semarang ada 282 veteran pejuang yang dapat santunan Rp1,8-2,6 juta

HUT RI saat Pandemik, Millennial Harus Kreatif Jaga Protokol KesehatanIlustrasi pejuang veteran bersiap ikut upacara hari kemerdekaan di Semarang.DN Times/Fariz Fardianto

Di Semarang sendiri, tambahnya saat ini ada 282 legiun veteran yang masih hidup. Meski begitu, mereka rata-rata hidup dengan taraf ekonomi menengah kebawah. "Anggota kita 282 orang. Usianya sudah 70 sampai 90 tahun," jelasnya.

Ia menuturkan para legiun veteran hidup dengan kondisi yang beragam. Menurutnya ada seorang legiun yang masih bisa tinggal di rumah sendiri dan membutuhkan perhatian dari pemerintah daerah. 

"Karena kan rumahnya harus direhab. Ada juga legiun veteran yang ikut anaknya. Ada yang ngontrak rumah. Beberapa masih ada yang menumpang di rumah saudara," kata Soedjani.

Pemerintah pusat, katanya setiap tahunnya sudah mengucurkan uang tunjangan bagi para veteran pejuang kemerdekaan. Ia menyebut tiap veteran pejuang mendapat tunjangan sebesar 50-100 persen.

"Tunjangan veteran ada yang menerima 100 persen, ada yang 50 persen. Nominalnya antara Rp1,8 juta-Rp2,6 juta setiap orang," tandasnya.

Baca Juga: Veteran Lampung: Nilai Kesetiakawanan dan Nasionalisme Kian Tergerus

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya