Lie Eng Hok, Pedagang Buku yang Dimakamkan di TMP Giri Tunggal Semarang

Lie Eng Hok wartawan yang berjuang melawan Belanda

Semarang, IDN  Times - Lazimnya seseorang yang dikebumikan di taman makam pahlawan biasanya sosok yang berjasa pada masa pergolakan bangsa Indonesia. Di masa kini, ada juga tokoh-tokoh yang dimakamkan di kompleks makam pahlawan karena mendapat penghargaan khusus dari pemerintah. 

Namun, siapa sangka ternyata ada seorang pedagang buku yang ikut dimakamkan di kompleks makam pahlawan. 

Ya, sosok pedagang buku yang dimaksud bernama Lie Eng Hok. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal Semarang atas inisiatif dari Kodam IV Diponegoro.

1. Satu-satunya orang Tionghoa yang dimakamkan di TMP Giri Tunggal

Lie Eng Hok, Pedagang Buku yang Dimakamkan di TMP Giri Tunggal SemarangMakam Lie Eng Hok salah satu pejuang Tionghoa yang berada di TMP Giri Tunggal Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Tarmin, seorang staf penjaga TMP Giri Tunggal Semarang saat berbincang dengan IDN Times mengakui bahwa letak makam Lie Eng Hok berada di sisi tengah TMP Giri Tunggal. 

"Memang Lie Eng Hok dimakamkan di sini. Dia satu-satunya orang keturunan Thionghoa yang dimakamkan di taman makam pahlawan Giri Tunggal. Dan kenapa Lie dimakamkan di Giri Tunggal karena statusnya sebagai pejuang perintis kemerdekaan," kata Tarmin, Kamis (11/8/2022). 

Baca Juga: Menyibak Keunikan Gisikdrono, Bekas Pantai Purba di Kota Semarang

2. Ahli waris Lie Eng Hok rutin berziarah setahun sekali

Lie Eng Hok, Pedagang Buku yang Dimakamkan di TMP Giri Tunggal SemarangProsesi pemakaman empat prajurit yang gugur dalam kecelakaan Heli MI-17 di TMP Tunggal Giri Semarang, Selasa. ANTARA/ I.C.Senjaya

Tarmin bercerita ada kalanya beberapa ahli waris menyambangi TMP Giri Tunggal untuk berdoa di pusara makam Lie Eng Hok. 

Berdasarkan pengakuan para ahli waris, kata Tarmin mereka tinggalnya tersebar di kawasan Pecinan Semarang. Tapi ada juga yang berdomisili di Jakarta. 

"Setahun sekali ahli warisnya Lie Eng Hok datang kemari. Yang rombongan keluarga dari Jakarta malah datang setahun sekali selain mendoakan di makamnya Lie, juga beberapa kali tanya siapa saja keluarga Lie yang tinggal di Semarang. Kayaknya mereka kepengin menjalin komunikasi lagi," imbuhnya. 

3. Lie Eng Hok tercatat sebagai pahlawan perintis kemerdekaan

Lie Eng Hok, Pedagang Buku yang Dimakamkan di TMP Giri Tunggal SemarangTaman Makam Pahlawan Nasional Utama di Kalibata, Jakarta (IDN Times/Sunariyah)

Saban tahun makam Lie Eng Hok rutin dibersihkan dan dicat ulang layaknya kuburan pahlawan lainnya. 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

IDN Times yang menengok makam Lie Eng Hok bisa melihat jelas pada pusaranya tertulis tanggal lahirnya yaitu 17 Februari 1893. Kemudian Lie wafat tanggal 27 Desember 1961.

Sedangkan dari catatan Dinas Sosial disebutkan jika Lie Eng Hok diberi penghargaan sebagai pahlawan perintis kemerdekaan Indonesia sesuai Surat Keputusan (SK) yang diterbitkan Menteri Sosial No.Pol 111 PK tertanggal 22 Januari 1959.

Awalnya jenazah Lie dimakamkan di area krematorium Kedungmundu. Tapi dari cerita berkembang diketahui bahwa jenazah Lie dipindahkan ke TMP Giri Tunggal setelah adanya pengesahan keputusan dari Pangdam IV/Diponegoro bernomor B/678/X/1986.

4. Lie Eng Hok merupakan wartawan yang ikut berjuang melawan Belanda

Lie Eng Hok, Pedagang Buku yang Dimakamkan di TMP Giri Tunggal SemarangDeretan koran terbitan Perang Dunia I dan Perang Dunia II yang dijual di Kota Lama Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto

Meski tidak terkenal seperti Monyinsur Soegijapranata, akan tetapi menurut Tarmin kisah perjuangan Lie Eng Hok kerap membuat banyak orang penasaran. 

Semasa hidupnya, Lie merupakan sosok pejuang yang begitu gigih melawan tentara kolonial Belanda. Lie merupakan wartawan surat kabar Sin Po tahun 1910. Selama menekuni dunia jurnalistik, Lie bersahabat dengan Wage Rudolf Supratman yang kelak menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya. 

Saat turut berjuang melawan kolonialisme Belanda, Lie sebagai wartawan juga menjadi seorang intel. Tugasnya menjadi informan bagi para pejuang. Seperti mengamati pergerakan tentara Belanda untuk kemudian dilaporkan kepada para pejuang. 

5. Lie Eng Hok jualan buku saat diburu Belanda

Lie Eng Hok, Pedagang Buku yang Dimakamkan di TMP Giri Tunggal Semaranginstagram.com/imelda_akmal

Atas keterlibatannya yang membantu para pejuang Indonesia itulah, Lie jadi buronan tentara Belanda. Saat bersembunyi di Semarang, Lie memilih berjualan buku bekas di Pasar Johar. 

Lambat laun kegiatan Lie yang berjualan buku dipergoki Belanda. Lie akhirnya ditangkap dan dibuang ke Boven Digul kisaran tahun 1927. Selepas dari Digul tahun 1932, Lie kemudian balik ke Semarang untuk melanjutkan usahanya berjualan buku.

"Banyak kok orang-orang yang datang ke Giri Tunggal sekedar foto ke makamnya. Atau tanya seputar perjuangannya Lie Eng Hok. Dari kisahnya, Lie Eng Hok semasa kemerdekaan jadi mata-mata. Kalau di Giri Tunggal selain Lie yang dari pejuang Thionghoa, juga ada dua habib yang dimakamkan. Terus kelompok pejuang Hizbullah juga dimakamkan di sini," akunya. 

6. Ada 2.400 makam di TMP Giri Tunggal

Lie Eng Hok, Pedagang Buku yang Dimakamkan di TMP Giri Tunggal SemarangSituasi makam pahlawan Palembang yang sedang dibersihkan (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Tercatat saat ini ada 2.400 makam di TMP Giri Tunggal. Tokoh yang dimakamkan di TMP Giri Tunggal terbagi beberapa kategori. Mulai perintis kemerdekaan, pejuang BKR, tentara pelajar, dokter sampai seorang pastor gereja. "Kalau pahlawan yang dimakamkan di Giri Tunggal ada satu yaitu Uskup Soegijapranata," kata Arif Hidayat, petugas kebersihan TMP Giri Tunggal. 

Baca Juga: Mantan Pejuang Dwikora Jadi Murid Kesayangan Maestro Pelukis Dullah

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya