Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tanda Pembalut Kamu Gak Cocok, Bisa Bikin Kulit Gatal dan Gerah!

ilustrasi pembalut (pexels.com/Cliff  Booth)
ilustrasi pembalut (pexels.com/Cliff Booth)
Intinya sih...
  • Kulit terasa panas dan gerah akibat bahan sintetis dan lapisan plastik dalam pembalut
  • Muncul ruam atau kemerahan di area lipatan paha karena gesekan antara kulit dan permukaan pembalut yang kasar
  • Gatal intens di area yang kontak langsung dengan pembalut bisa jadi tanda reaksi alergi ringan atau iritasi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pakai pembalut itu bukan cuma soal menyerap darah haid, tapi juga soal kenyamanan dan kesehatan kulit di area sensitif. Sayangnya, gak semua pembalut cocok untuk semua orang. Ada yang bikin gerah, gatal, bahkan iritasi tanpa disadari.

Kalau kamu sering merasa gak nyaman saat menstruasi, bisa jadi pembalut yang kamu pakai bukan pilihan terbaik buat kulitmu. Yuk, kenali tanda-tanda pembalut yang gak cocok sebelum masalah makin serius.

1. Kulit terasa panas dan gerah

ilustrasi ganti pembalut (pexels.com/Sora Shimazaki)
ilustrasi ganti pembalut (pexels.com/Sora Shimazaki)

Kalau setiap kali pakai pembalut kamu merasa area kewanitaan jadi gerah dan lembap berlebihan, itu bisa jadi tanda awal pembalutmu gak cocok. Bahan sintetis dan lapisan plastik dalam pembalut bisa menghambat sirkulasi udara. Akibatnya, kulit jadi gak bisa bernapas dan terasa seperti "dikukus".

Sensasi panas ini bisa makin parah kalau kamu pakai celana dalam ketat atau aktivitasmu padat seharian. Kulit yang lembap terus-menerus bisa jadi pemicu iritasi dan gatal. Jangan anggap remeh rasa gerah yang muncul setiap haid.

2. Muncul ruam atau kemerahan di area lipatan paha

ilustrasi area lipatan paha (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)
ilustrasi area lipatan paha (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

Ruam merah di sekitar selangkangan atau lipatan paha bisa jadi sinyal tubuh bahwa ada bahan dalam pembalut yang gak cocok. Gesekan antara kulit dan permukaan pembalut yang kasar bisa memicu peradangan ringan. Apalagi kalau kamu punya kulit sensitif, reaksi ini bisa muncul lebih cepat.

Ruam biasanya disertai rasa gatal atau perih saat disentuh. Kalau kamu sering mengalami ini saat haid, coba ganti ke pembalut berbahan katun atau tanpa pewangi. Kulitmu butuh perlindungan, bukan tantangan.

3. Gatal intens di area yang kontak langsung dengan pembalut

ilustrasi area kewanitaan terasa gatal (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi area kewanitaan terasa gatal (pexels.com/cottonbro studio)

Gatal yang muncul terus-menerus saat pakai pembalut bisa jadi tanda reaksi alergi ringan atau iritasi. Beberapa pembalut mengandung zat perekat atau pewangi yang bisa memicu dermatitis kontak. Gatal ini biasanya terasa di area yang langsung bersentuhan dengan permukaan pembalut.

Kalau kamu sampai harus garuk-garuk terus, itu bukan hal normal. Ganti pembalut ke versi yang lebih natural dan minim bahan tambahan bisa jadi solusi. Jangan tunggu sampai kulitmu luka baru bertindak.

4. Area kewanitaan terasa perih atau terbakar

ilustrasi area kewanitaan perih dan terasa terbakar (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi area kewanitaan perih dan terasa terbakar (pexels.com/cottonbro studio)

Sensasi perih atau seperti terbakar di area vagina saat haid bisa bikin kamu gak fokus seharian. Ini bisa disebabkan oleh bahan kimia dalam pembalut yang bereaksi dengan kelembapan alami tubuh. Beberapa pembalut mengandung gel penyerap atau plastik yang bisa memicu reaksi ini.

Kalau kamu merasa perih setiap kali pakai pembalut tertentu, jangan anggap itu hal biasa. Coba cari pembalut yang bebas dari pewangi dan bahan sintetis. Kulitmu berhak merasa nyaman, bahkan saat menstruasi.

5. Muncul bengkak atau benjolan ringan

ilustrasi pakaian dalam wanita (pexels.com/Kaboompics.com)
ilustrasi pakaian dalam wanita (pexels.com/Kaboompics.com)

Pembengkakan ringan atau benjolan kecil di sekitar area kewanitaan bisa jadi tanda tubuh sedang bereaksi terhadap bahan pembalut. Ini bisa terjadi karena gesekan berulang atau reaksi alergi terhadap zat tertentu. Meski gak selalu berbahaya, kondisi ini bisa mengganggu aktivitas harian.

Kalau kamu merasakan ada benjolan yang makin besar atau terasa nyeri, segera konsultasi ke dokter. Jangan tunggu sampai makin parah. Pembalut seharusnya jadi pelindung, bukan pemicu masalah.

6. Keputihan berubah dan bau tak sedap

ilustrasi pembalut (pexels.com/Kaboompics.com)
ilustrasi pembalut (pexels.com/Kaboompics.com)

Pembalut yang gak cocok bisa memengaruhi keseimbangan pH di area vagina, dan ini bisa bikin keputihan berubah. Keputihan jadi lebih kental, berbau, atau warnanya gak biasa. Ini bisa jadi tanda awal infeksi ringan akibat iritasi.

Kalau kamu mulai mencium bau tak sedap saat haid, jangan cuma ganti pembalut, evaluasi jenisnya juga. Pilih pembalut yang breathable dan bebas pewangi. Tubuhmu tahu apa yang terbaik, kamu tinggal dengarkan.

Menstruasi seharusnya nggak bikin kamu merasa nggak nyaman atau terganggu. Kalau pembalut yang kamu pakai bikin kulit gatal, gerah, atau muncul reaksi aneh, itu tandanya kamu perlu ganti pilihan. Dengarkan tubuhmu, dan jangan ragu untuk cari yang lebih cocok.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us

Latest Life Jawa Tengah

See More

5 Fakta Menarik tentang Air Putih yang Bikin Kamu Makin Takjub

08 Sep 2025, 13:00 WIBLife