Tuding Uang Saku PSK Sunan Kuning Ditilap, Aktivis Ancam Lapor KPK

Dijanjikan Rp10,5 juta, yang cair cuma Rp5,5 juta

Semarang, IDN Times - Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI) Jawa Tengah mengancam bakal melaporkan Dinas Sosial ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebab, mereka mencium adanya dugaan penyelewengan dana tali asih yang diberikan kepada para wanita tunasusila (WTS) di Lokalisasi Argorejo alias Sunan Kuning. 

 

1. Ada yang aneh ketika dana yang cair cuma Rp5,5 juta

Tuding Uang Saku PSK Sunan Kuning Ditilap, Aktivis Ancam Lapor KPKIDN Times/Istimewa

Gabriel, seorang pengurus OPSI Jawa Tengah mengaku ada gelagat yang janggal saat pencairan dana tali asih dilakukan oleh Dinsos Jateng dan Dinsos Kota Semarang. 

Awalnya, para WTS dijanjikan diberi uang saku Rp10,5 juta. Namun, kenyataannya uang yang diterima setiap WTS cuma sebesar Rp5,5 juta. 

"Ini yang membuat kami curiga. Lalu saat kita telusuri dengan mempertemukan pihak- pihak terkait, ," ujar Gabriel, Kamis (28/11). 

Baca Juga: Dijanjikan Rp10,5 Juta, PSK Sunan Kuning Cuma Dapat Uang Saku Rp5 Juta

2. OPSI mengaku sudah menelusuri aliran dana dari Kemensos

Tuding Uang Saku PSK Sunan Kuning Ditilap, Aktivis Ancam Lapor KPKIDN Times/Istimewa

Pihaknya mengaku telah menelusuri aliran dana dari program penutupan lokalisasi dari Kemensos. Lalu, katanya dari informasi yang ia dapatkan terdapat alokasi anggaran yang dicairkan untuk melakukan penutupan di Sunan Kuning. 

"Yang jadi tanda tanya besar, dananya itu lari kemana. Lha wong yang cair cuma Rp5,5 juta kok," imbuhnya. 

Baca Juga: Seorang PSK Sunan Kuning Tolak Tandatangani Pencairan Uang Saku

3. OPSI: Kita akan laporkan Dinsos ke KPK

Tuding Uang Saku PSK Sunan Kuning Ditilap, Aktivis Ancam Lapor KPKIDN Times/Fariz Fardianto

Mekanisme pencairan dana tali asih bagi para WTS pun, menurutnya harus melewati Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) yang bernaung dibawah Dinsos. 

LKS yang semacam LSM bentukan Dinsos ini yang berwenang memberikan dana tali asih kepada ratusan WTS. Dengan syarat, pengurus organisasi tersebut dikenal oleh penghuni Sunan Kuning. 

"LKS itu merupakan LSM yang bernaung di bawah Dinsos. LKS harusnya dikenal oleh penghuni Sunan Kuning terutama oleh mbak-mbaknya. Tapi kenyataannya, organisasi LKS yang ada di sana jutsru tidak dikenal sama sekali oleh warga sekitar," cetusnya. 

"Makanya, kalau ada temuan penyimpangan pencairan dana tali asih, kita akan melaporkan Dinsos ke KPK. Karena ini termasuk penyalahgunaan wewenang," pungkasnya. 

Baca Juga: Lokalisasi Gambilangu Kendal Ditutup, PSK Ini Pilih Jualan Sembako

4. Dinsos bantah salahgunakan dana tali asih

Tuding Uang Saku PSK Sunan Kuning Ditilap, Aktivis Ancam Lapor KPKIDN Times/Fariz Fardianto

Sedangkan, Muthohar, Kepala Dinsos Kota Semarang menampik anggapan adanya penyelewengan dana dalam pemberian uang saku bagi para WTS di Sunan Kuning.

Menurutnya yang ada justru semua WTS di Sunan Kuning, saat ini sudah menerima uang saku masing-masing senilai Rp5,5 juta. 

"Dana tali asih buat Sunan Kuning itu dicairkan lewat APBD Kota Semarang. Nilainya Rp5,5 juta bagi setiap WTS. Jumlah yang menerima ada 448 orang. Jadi tidak benar itu ada penyimpangan dana," ungkapnya saat dikonfirmasi IDN Times, Senin (2/12). 

Ia menambahkan yang dimaksud pencairan dana dari Kemensos itu, ditujukan bagi 200 WTS di Lokalisasi Gambilangu. Di lokasi itu, setiap WTS menerima Rp6 juta.

"Perlu kami luruskan kalau anggaran dari APBD dialokasikan buat Sunan Kuning. Sedangkan APBN melalui Kemensos dialokalisasikan untuk Gambilangu," tandasnya.

 

 

 

Baca Juga: Masih Punya Utang dan Anak Kecil, PSK Tolak Penutupan Sunan Kuning

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya