TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

100 Persen Tol Laut Belum Mudahkan Dunia Usaha Pelayaran di Jateng 

Menurut INSA masih ada hal yang belum siap di lapangan

Ilustrasi Kapal Tol Laut KM Logistik Nusantara 4. (dok. Kemenhub)

Semarang, IDN Times - Program tol laut yang digagas Presiden Joko "Jokowi" Widodo sudah berjalan delapan tahun. Kendati demikian, program tersebut belum 100 persen memberikan kemudahan bagi para pengusaha pelayaran di Jawa Tengah.

Baca Juga: Tarif Tol Laut Murah Tapi Terhambat Pendangkalan di Pelabuhan Kendal

1. Tol laut tidak semeriah saat launching

Kapal Tol Laut KM Logistik Nusantara 4. (dok. Kemenhub)

Ketua Indonesian National Shipowners' Association (INSA) Semarang, Hari Ratmoko mengatakan, semangat Presiden Jokowi meluncurkan program tol laut perlu disambut baik. Namun dalam perjalanannya, banyak hal yang belum siap baik secara konsep keseluruhan maupun teknis di lapangan.

‘’Tol laut makin ke sini tahun 2022 tidak semeriah seperti di awal launching (peluncuran). Masih ada kendala dalam pelaksanaan bagi para pengusaha pelayaran,’’ ungkapnya saat dihubungi IDN Times, Sabtu (17/9/2022).

2. Tidak ada muatan saat kapal kembali ke Jawa

Situs Resmi PT Pelayaran Nasional Indonesia (persero)

Bagi organisasi pengusaha perusahaan pelayaran angkutan niaga tersebut, tol laut memang memberikan kemudahan untuk menghubungkan dari satu pulau ke pulau lain. Kendati demikian, karena kondisi kapal dan pelabuhan tiap daerah berbeda, menjadi tidak menguntungkan bagi sebagian pengusaha atau perusahaan pelayaran.

‘’Seperti di Pulau Jawa, contohnya Jawa Tengah. Memang banyak kapal yang berangkat dari Pelabuhan Tanjung Emas membawa berbagai komoditas ke Indonesia bagian tengah dan timur. Kapal-kapal tersebut full saat berangkat, tapi saat kembali muatan kapal sedikit bahkan dalam keadaan kosong karena tidak ada komoditas yang dibawa ke Jawa,’’ kata Hari.

Situasi tersebut tidak menguntungkan bagi perusahaan pelayaran. Sehingga, perlu ada kebijakan terkait kemudahan usaha bagi pengusaha pelayaran.

‘’Load factor kapal masih rendah dari luar Jawa ke Pulau Jawa. Saat berangkat penuh tapi kembalinya tidak. Hal ini tidak signifikan bagi pendapatan kami karena kapal kembali dalam keadaan kosong tanpa muatan. Apalagi, saat ini harga BBM juga naik,’’ jelas Kepala Cabang PT Layar Sentosa Shipping Semarang itu.

3. Butuh kapal baru yang laik jalan mengarungi samudra

Kapal Tol Laut KM Logistik Nusantara 4. (dok. Kemenhub)

Kemudian, kemudahan lain yang diinginkan perusahaan pelayaran adalah memiliki kapal baru untuk berlayar mengarungi nusantara. Sehingga, masalah tersebut membutuhkan solusi dukungan pemerintah dan perbankan.

‘’Kami membutuhkan kapal baru yang laik jalan. Sebab, kapal yang sekarang ini sudah tua usianya. Usia kapal ini akan memengaruhi kemampuan kapal dalam berlayar,’’ ujarnya.

Baca Juga: 719 Peti Kemas Kena Banjir Rob Semarang, Ini Rincian Keringanan Biaya

Berita Terkini Lainnya