Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang mendorong seluruh perusahaan yang ada di Ibu Kota Jawa Tengah memiliki tempat penitipan anak atau daycare. Upaya ini untuk mewujudkan program ramah perempuan dan anak di Kota Semarang.
1. Daycare untuk cegah stunting
Ilustrasi balita (ANTARA FOTO/Auliya Rahman) Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, pihaknya mendorong seluruh perusahaan di Semarang menjadi ramah terhadap perempuan dan anak.
"Kami akan berkolaborasi dengan perusahaan agar mendirikan daycare (penitipan anak-red) bagi anak-anak yang ibunya bekerja di sini," ungkapnya, Senin (24/6/2024).
Menurut perempuan yang akrab disapa Ita, dengan adanya daycare di perusahaan ini menjadi salah satu langkah pencegahan stunting dan juga upaya pengawasan pertumbuhan anak-anak agar tetap sehat. Daycare di perusahaan juga jadi solusi tepat untuk orangtua yang sibuk bekerja.
"Apalagi banyak pekerja-pekerja pabrik ini kan perempuan, sehingga bagaimana anak-anak dari para pekerja perempuan ini bisa sehat meskipun ibunya sibuk bekerja," tuturnya.
Baca Juga: Jadi Tuan Rumah Harganas, Kota Semarang Usung Konsep Tangani Stunting
2. Semarang kantongi predikat Kota Layak Anak
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
illuatrasi orang tua dan anak bermain sepakbola (pexels.com/Gustavo Fring) Seperti diketahui, Pemkot Semarang melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang melibatkan perusahaan-perusahaan untuk turut mendukung Kota Layak Anak (KLA).
Kota Semarang sendiri sejak tahun 2023 telah memperoleh predikat Kota Layak Anak (KLA) Utama. Hal ini tentunya tidak lepas dari peran beberapa perusahaan di ibu kota Jateng yang ikut membantu dalam merealisasikan program ramah anak.
DP3A Kota Semarang bahkan telah mengundang Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) dalam kegiatan Penguatan Jejaring KLA di gedung Puspaga beberapa waktu yang lalu.