TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Tangani Stunting di Semarang, Siapkan Daycare dan Pendampingan Psikolog

Pemkot Semarang akan bangun daycare di kawasan industri

Ilustrasi Stunting (Dok. IDN Times)

Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang serius menangani masalah stunting atau gangguan tumbuh kembang anak karena kekurangan gizi. Tidak hanya dengan pemenuhan gizi pada anak tetapi juga pola asuh anak melalui penyediaan fasilitas daycare

Baca Juga: Targetkan Tuntas 2023, Penanganan Stunting di Semarang Fokus Sejak Ibu Hamil

1. Bangun daycare di Semarang Barat

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meninjau lokasi fasilitas daycare untuk penderita stunting di Kecamatan Semarang Barat, Selasa (7/2/2023). (dok. Pemkot Semarang)

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, pihaknya akan membangun daycare di Balai RW 7 Kelurahan Manyaran, Semarang Barat. Adapun, fasilitas tersebut ditargetkan bisa selesai pada pertengahan bulan Februari 2023 ini.

“Saya mentargetkan, tanggal 13 sudah mulai akan kelihatan. Karena rencananya, kami minta kepada Ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau Menteri PPPA untuk bisa meresmikan rumah ini dan juga dengan Bapak Kepala BKKBN,” ungkapnya di sela tinjauan ke lokasi, Selasa (7/2/2023).

2. Penderita stunting perlu pendampingan psikolog

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meninjau lokasi fasilitas daycare untuk penderita stunting di Kecamatan Semarang Barat, Selasa (7/2/2023). (dok. Pemkot Semarang)

Selain pemenuhan gizi, pendampingan psikologis untuk anak-anak sangat penting untuk menangani stunting.

“Kemarin ibu Megawati juga menyampaikan, selain asupan gizi juga perlu pendampingan dari psikolog. Anak-anak juga harus dicek IQ, EQ, dan motoriknya, sehingga perlu adanya pendampingan untuk mentalnya,” tutur perempuan yang akrab disapa Ita.

Pembangunan daycare di Kecamatan Semarang Barat sendiri bukan tanpa alasan. Data dari Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Semarang menunjukkan bahwa terdapat 15 anak stunting dan tiga perempuan hamil yang kekurangan energi kronis (KEK) dan anemia.

“Kita dapat data dari Dinas Kesehatan Kota, kebanyakan anak stunting di wilayah Semarang Barat adalah anak yang ibunya bekerja. Sekitar 15 anak yang stunting dan tiga ibu hamil yang KEK dan anemia,” jelasnya.

Baca Juga: Si Bening Dashat Jurus Penting Tangani Anak Stunting di Semarang 

Berita Terkini Lainnya