TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Daftar Jalan yang Tutup saat Prosesi Dugderan Semarang Sambut Ramadan

Cek jam dan rute Dugderan di sini!

Kirab dan prosesi Dugderan di Kota Semarang. (dok. Pemkot Semarang)

Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang akan menggelar prosesi Dugderan untuk menyambut Ramadan, Selasa (21/3/2023). Dalam rangka kegiatan itu sejumlah ruas jalan akan ditutup dan dilakukan rekayasa lalu lintas.

Baca Juga: 7 Potret Gebyuran Bustaman, Tradisi Jelang Ramadan di Semarang 

1. Prosesi Dugderan digelar di 3 lokasi

Kirab dan prosesi Dugderan di Kota Semarang. (dok. Pemkot Semarang)

Prosesi Dugderan yang berupa pawai akan dilangsungkan di tiga tempat secara berurutan. Yakni, mulai dari halaman Balaikota Semarang, Alun-alun Masjid Agung Semarang, hingga lokasi terakhir berlangsung di Masjid Agung Jawa Tengah.

Penutupan jalan pun akan dilakukan di sepanjang Jalan Pemuda sampai dengan Masjid Kauman mulai pukul 13.00 WIB sampai dengan selesainya prosesi Dugderan. Sementara, rekayasa lalu lintas berlaku di sejumlah jalan antara lain, Jalan Indraprasta dibuat menjadi dua arah dari pukul 13.00 WIB hingga selesai. Kemudian, arus lalu lintas dari Jalan Gajah Mada akan dialihkan ke kiri ke Jalan Depok atau ke Jalan Pemuda dan masuk ke Jalan MH Thamrin.

2. Rekayasa lalu lintas di sejumlah jalan

Penutupan dan rekayasa lalu lintas dalam rangka kirab Dugderan Kota Semarang (dok. Pemkot Semarang)

Selanjutnya, arus lalu lintas dari Jalan Imam Bonjol (Stasiun Poncol) dialihkan tidak masuk ke Jalan Pemuda, tapi ke Jalan Indraprasta (dua arah). Sedangkan, arus dari Jalan Indraprasta dialihkan menuju jalan Imam Bonjol. Lalu, arus dari Tugu Muda menuju Jalan Imam Bonjol dialihkan ke kiri Jalan Indraprasta atau lurus ke Jalan Imam Bonjol (Stasiun Poncol).

Kepala Dinas Kebudyaaan dan Pariwisata Kota Semarang, Wing Wiyarso Poespojoedho mengatakan, rekayasa lalu lintas ini penting karena dalam pelaksanaan kirab budaya Dugderan nantinya tidak menggunakan kendaraan bermesin.

‘’Semuanya menggunakan transportasi tradisional dari Balaikota menuju Alun-alun Masjid Agung Semarang. Hal ini dimaksudkan selain untuk menjaga lingkungan juga mengulang memori kolektif tradisi Prosesi Dugder yang pernah diselenggarakan pada masa Bupati Semarang di era Kanjeng Raden Mas Arya Adipati Purbaningrat pada tahun 1881 M,’’ ungkapnya, Senin (20/3/2023).

Baca Juga: Gamelan Keramat Peninggalan Ki Ageng Pandanaran Dimandikan Jelang Dugderan

Berita Terkini Lainnya