TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gibran Muncul di Dugderan Semarang, Ajak Garap Situs Warisan Budaya 

Disahkan lewat MoU

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka melakukan kerja sama untuk menggarap situs warisan budaya, Selasa (21/3/2023). (dok. Pemkot Semarang)

Semarang, IDN Times - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menghadiri prosesi Kirab Budaya Dugderan di Kota Semarang, Selasa (21/3/2023). Kedatangan orang nomor satu di Kota Solo itu sekaligus melakukan kerja sama dengan Pemerintah Kota Semarang dalam pengembangan pariwisata dan budaya di kedua daerah tersebut. 

Baca Juga: 6 Tahun Ditata Ulang, Kota Lama Semarang Diklaim Geser Popularitas Borobudur

1. Kembangkan pariwisata dan budaya bersama

Kirab dan prosesi Dugderan di Kota Semarang. (dok. Pemkot Semarang)

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) itu dilakukan oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. 

MoU yang ditandatangani kedua kepala daerah itu terkait konsep kerja sama pengembangan pariwisata dan budaya antara kedua kota besar di Jawa Tengah. 

“Alhamdulillah, dugderan sudah bisa dilakukan secara penuh pada tahun ini. Selain itu, tadi ada kegiatan penandatanganan terkait pariwisata antara Pemerintah Kota Solo dan Pemerintah Kota Semarang,” ungkap perempuan yang akrab disapa Ita. 

2. Akan lakukan penelitian dan penggalian situs warisan budaya

IDN Times/Dhana Kencana

Kerja sama yang akan dijalankan mencakup penelitian dan penggalian situs-situs warisan budaya di Semarang dan Solo. 

“Kami juga akan bekerja sama dalam hal penelitian sejarah situs-situs warisan budaya dari Kota Semarang dan Solo. Sebab, sebenarnya sejarah Kota Semarang ini tidak lepas dari Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Mataram. Sehingga, kami nanti berencana akan membuat story telling antara keterkaitan Solo dan Semarang,” pungkas Ita.

Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyampaikan, harapannya agar ke depan sektor budaya dan pariwisata di kedua kota besar Jawa Tengah itu hidup dan saling mendukung karena terhubung dari sisi transportasi dan kebudayaan.

Baca Juga: 2 Tahun Vakum, Semarang Kembali Gelar Dugderan, Bakal Ada Bom Balon

Berita Terkini Lainnya