TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rapid Test di Pasar yang ada di Semarang, Dua Orang Reaktif COVID-19

Pemkot Semarang sudah lakukan 10.000 rapid test

Dinas kesehatan memeriksa suhu tubuh pengunjung di Pasar Karangayu Semarang. Dok. Satpol PP Kota Semarang

Semarang, IDN Times - Para pedagang dan pembeli di sejumlah pasar tradisional di Kota Semarang menjalani skrining rapid test dalam beberapa hari ini. Dinas Kesehatan Kota Semarang menemukan dua orang reaktif COVID-19 saat rapid test di Pasar Peterongan. 

Baca Juga: Rapid Test Ratusan Santri Temboro Asal Blora, 8 Terpapar Virus Corona

1. Dua orang positif COVID-19 ditemukan di Pasar Peterongan

ANTARA FOTO/Arnas Padda

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dokter Abdul Hakam mengatakan, pihaknya telah melakukan skrining dan rapid test di Tlogosari, Pasar Peterongan, dan Pasar Karangayu sejak Minggu (10/5) sampai Selasa (12/5). 

"Dari pemeriksaan tersebut ditemukan dua orang positif virus corona di Pasar Peterongan. Sedangkan, di Pasar Karangayu dan wilayah Tlogosari hasilnya non reaktif atau negatif," ungkapnya dalam keterangan resmi, Selasa (12/5). 

2. Rapid test digelar secara masif di pusat keramaian publik

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Pemkot Semarang masih melakukan rapid test di sejumlah area publik dan pasar tradisional saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) berlangsung. Upaya itu untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 di Kota Semarang. 

"Sejumlah tempat yang masih menjadi titik kerumunan di Kota Semarang, menjadi sasaran lokasi digelarnya uji rapid test seperti pasar rakyat, area fasilitas umum, juga jalur padat pengendara kendaraan bermotor. Adapun, rapid test dilakukan secara random atau acak kepada kelompok masyarakat yang berada pada area publik yang rawan," kata Hakam. 

3. Sebanyak 3.000 rapid test akan digelar untuk masyarakat umum

Rapid test massal di Makassar, Selasa (12/5). Humas Pemprov Sulsel

Hingga saat ini sudah 10.000 rapid test dilakukan di ibukota Jawa Tengah. Ke depan, ditargetkan ada 3.000 rapid test lagi yang akan digelar untuk masyarakat umum. 

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, melalui upaya skrining dan rapid test ini pihaknya dapat melakukan pemetaan wilayah secara lebih spesifik, apabila ditemukan ada yang berpotensi terkonfirmasi positif COVID-19.

"Seperti hari ini di wilayah Tlogosari, kami masih temui masyarakat tidak tertib menggunakan masker. Sehingga, kami langsung arahkan mereka untuk melakukan rapid test. Untungnya, semua yang dites hasilnya," terang saat melakukan pemantauan rapid test di wilayah Tlogosari.

Baca Juga: [BREAKING] Pasien Positif COVID-19 di Semarang Turun Jadi 55 Kasus

Berita Terkini Lainnya