TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Vaksinasi di Semarang Dikeluhkan, Masalah Registrasi hingga Domisili

Masyarakat curhat di medsos

Ilustrasi petugas bersiap menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada penerima vaksin COVID-19 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Semarang, IDN Times - Masyarakat mengeluhkan layanan vaksinasi di Kota Semarang. Mayoritas mereka terkendala dalam hal administrasi mulai registrasi hingga perkara domisili.

Baca Juga: Dalam 24 Jam Pasien Meninggal COVID-19 di Semarang Capai 103 Kasus 

1. Warganet sampaikan keluhan vaksinasi di akun Instagram Dinkes Kota Semarang

Vaksinasi lansia di Sentra Vaksinasi BUMN di PRPP Jateng Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum).

Kesulitan itu disampaikan masyarakat di media sosial melalui akun resmi Instagram Dinas Kesehatan Kota Semarang @dkksemarang dalam sejumlah unggahan terkait pembukaan sentra dan pendaftaran vaksinasi.

Seperti yang disampaikan akun @guruhangkasa, ‘’Min saya sudah daftar Untuk 2 ortu pra lansia dan saya tapi kok nggak bisa 3 in 1 nya ya? Katanya ‘data tidak ditemukan’ untuk 2 pralansia nya. Itu harus bagaimana ya min? Terimakasih,’’ ujarnya dalam kolom komentar unggahan Vaksinasi 3in1 Pra Lansia.

Keluhan juga datang dari akun @septanino90 yang mempermasalahkan bahwa vaksinasi masih memprioritaskan warga ber-KTP Semarang, ‘’Kami yang bukan Warga Kota Semarang tapi ikut berkontribusi dalam pembangunan ekonomi di Kota Semarang bagaimana nasibnya? Melongo saja melihat rekan kami yang sudah di vaksin, harusnya program nasional pendistribusian juga nasional, tidak memandang identitas, maaf hanya menyampaikan pendapat, jika salah mohon dimaafkan, hanya salah satu bagian dari WNI, suwun,’’ ungkapnya dalam kolom komentar unggahan pembukaan Sentra Vaksinasi di UIN Walisongo dan Poltekkes Semarang.

2. Pelayan publik gagal vaksinasi karena tidak bisa registrasi

Ilustrasi restoran (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Pengalaman gagal mengikuti vaksinasi juga dialami Wati, perempuan yang bekerja di salah satu foodcourt di pusat perbelanjaan di Kota Semarang ini mendaftar vaksinasi secara kolektif di perusahaannya. Namun, saat jadwal tiba ia justru ditolak di lokasi vaksinasi RSUP Dr Kariadi Semarang.

‘’Setelah didaftarkan oleh perusahaan, saya dapat undangan suruh registrasi. Namun, saat proses registrasi tidak bisa, tapi ada keterangan jika gagal registrasi bisa langsung datang ke lokasi vaksinasi. Datanglah saya ke Kariadi sama teman-teman yang tidak bisa registrasi, tapi malah ditolak. Katanya undangan vaksinasi itu kadaluarsa. Padahal di undangan ada keterangan kalau kesulitan dalam registrasi akan dibantu di sana,’’ katanya saat dihubungi, Jumat (25/6/2021).

Tidak selesai pada kesulitan registrasi dan ditolak, Wati juga diminta oleh penyelenggara vaksinasi di RSUP Dr Kariadi untuk laporan ke tempat ia bekerja dan diminta untuk daftar lagi ke Dinas Kesehatan Kota Semarang.

‘’Intinya karena ribet dan suruh ngulang daftar dengan alasan undangan kadaluarsa dan kuota vaksin habis saya pulang, dan sampai saat ini belum daftar vaksinasi lagi,’’ katanya.

3. Layanan vaksinasi masih diprioritaskan pada warga ber-KTP Semarang

Vaksinasi lansia di Sentra Vaksinasi BUMN di PRPP Jateng Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum).

Sementara, meskipun Pemerintah Kota Semarang berupaya mempercepat proses vaksinasi melalui pembukaan enam sentra vaksinasi, tapi dalam pantauan IDN Times melalui akun Instagram Dinkes Kota Semarang @dkksemarang oleh admin dijelaskan memang vaksinasi masih diprioritaskan untuk warga ber-KTP Semarang. Kemudian, prioritas vaksinasi juga masih untuk kategori lansia (usia 60 tahun ke atas), pra lansia (usia 50 tahun ke atas), dan masyarakat umum usia 18-49 tahun (khusus di wilayah sebaran kasus COVID-19 tinggi).

Kendati demikian, pemberian vaksinasi gratis itu juga masih mempertimbangkan ketersediaan vaksin yang ada di Kota Semarang. Sehingga, masyarakat yang sudah mendaftar melalui victori.semarangkota.go.id harus menunggu pemberitahuan lebih lanjut untuk jadwal vaksinasi.

Terkait permasalahan tersebut saat dikonfirmasi Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam tidak ada jawaban.

Baca Juga: 5 Kecamatan di Semarang Masuk Zona Merah, Layanan Vaksinasi Dibuka

Berita Terkini Lainnya