Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Kudus, IDN Times - Sejumlah pedagang di pasar tradisional di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, masih kesulitan mendapatkan pasokan minyak goreng. Hal itu terjadi setelah harga jual minyak goreng diserahkan kepada mekanisme pasar dan tidak lagi sesuai harga eceran tertinggi (HET).
Baca Juga: Pencabutan HET Minyak Goreng Hanya Untungkan Pengusaha
1. Pesanan minyak goreng tidak ada tindak lanjut
Warga antre saat operasi pasar minyak goreng kemasan murah di Pasar Alang-Alang Lebar Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (12/1/2022). (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi) Salah satu pedagang sembako di Pasar Bitingan Kudus, Afidah mengatakan, sejak pencabutan HET minyak goreng kemasan, per Selasa (22/3/2022) dirinya baru mendapatkan stok sebanyak 10 karton. Masing-masing karton berisi 12 liter.
"Hanya saja dalam waktu dua hari sudah habis dibeli konsumen," katanya.
Afidah mengaku sudah memesan lagi minyak goreng kepada pemasok. Namun sejak sepekan terakhir, tidak kunjung mendapatkan pasokan sehingga pembeli yang mencari minyak goreng juga tidak mendapatkannya.
2. Stok minyak goreng tetap susah setelah HET dicabut
ilustrasi minyak goreng. (IDN Times/Alfi Ramadana) Untuk harga jual kepada konsumen, lanjutnya, mencapai Rp51 ribu untuk kemasan 2 liter. Pasalnya, harga kulakan per kartonnya Rp195 ribu berisi 12 liter.
Saat pemerintah menetapkan HET sebesar Rp14 ribu per liter, Afidah menyebut, pasokan minyak goreng di pasaran juga sulit. Saat ini, ketika harga jual diserahkan pada mekanisme pasar, ternyata kondisinya juga sama, tetap sulit.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
"Minyak curah yang awalnya mudah didapat, kini ikut-ikutan sulit barangnya. Hingga sepekan terakhir tidak bisa menjual minyak goreng," ujarnya.
3. Harga minyak goreng merek terkenal mahal
Minyak goreng satu harga (IDN Times/Vadhia Lidyana) Pedagang lain di pasar yang sama, Selasih menyatakan, masih memiliki stok minyak goreng kemasan 2 liter sebanyak empat bungkus karena dua kali mendapatkan pasokan. Masing-masing satu karton dan dua karton.
Tetapi, merek minyak goreng tersebut tidak seperti yang biasanya yang dijual di pasaran, karena harganya Rp49 ribu per bungkus ukuran 2 liter.
Merek minyak goreng yang biasa dijual, jelasnya, bisa mencapai Rp53 ribu ukuran 2 liter, namun hingga saat ini belum juga mendapatkan pasokan meskipun sudah memesan sejak dua pekan yang lalu.
Baca Juga: Sedih! Pedagang Semarang Puyeng, Minyak Goreng Mahal, Pasokan Seret