Perajin Etanol dan Tekstil di Bengawan Solo Kebingungan Olah Limbah
Banyak yang dibuang lewat anak sungai
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sukoharjo, IDN Times - Polres Sukoharjo mengundang perajin etanol dan tekstil bersama instansi serta pihak terkait membahas soal pencemaran Sungai Bengawan Solo.
Bersama polisi, mereka diajak untuk mencari solusi bersama terkait banyaknya limbah ke sungai tersebut, yang dilakukan juga melalui anak sungai.
Baca Juga: 5 Hari Setop Operasi, PDAM Blora Mulai Produksi Air Bengawan Solo
1. Pelaku usaha terkendala produk olahan limbah
Pertemuan mereka dirangkai dalam kegiatan Sarasehan Kamtibmas. Dengan pertemuan itu, diharapkan dapat muncul kesepahaman antara pengusaha dan pemerintah, terkait dengan investasi serta masalah limbah di sepanjang Sungai Bengawan Solo.
Salah satu perajin etanol di Mojolaban, Sabariyono mengaku terdapat 50 perajin etanol yang merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Sukoharjo. Sebagian besar dari mereka mengalami kendala pada produk hasil olahan limbah.
“Sudah ada upaya mengolah limbah etanol, dijadikan pupuk organik untuk memperbaiki struktur tanah yang rusak. Sudah ada dengan salah satu pabrik pupuk organik, namun terkendala pemasaran pupuknya,” jelas Sabariyono.
Baca Juga: Soal Pencemaran Bengawan Solo, Wabup Blora Tunggu Tindakan Dari Ganjar