TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4.000 Putar Balik, Tapi yang Lolos Masuk Jateng Ada 661.920 Kendaraan

Dishub daerah diminta tes pemudik yang lolos. Yakin, bisa?

Petugas Kepolisian melakukan memutarbalikkan pemudik motor yang akan melintas di posko penyekatan mudik di Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (9/5/2021). (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

Semarang, IDN Times - Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Tengah mengklaim telah memaksa 4.000 lebih pemudik untuk putar baik ke daerah asalnya. Ribuan pemudik itu tidak bisa memasuki titik penyekatan di jalur Pantura ketika pelarangan aturan mudik pada 6--8 Mei 2021 kemarin.

"Selama ini pemudiknya rata-rata berasal dari Jawa Barat, Jakarta dan banyak juga dari Jawa Timur," ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jateng, Henggar Budi Anggoro saat dikontak IDN Times, Senin (10/5/2021). 

Baca Juga: Berkah Ramadan, 173 Warga Jateng Tidak Lagi Nyalur Listrik ke Tetangga

1. Sejak awal puasa sampai 5 Mei 2021 ada 661.920 nekat mudik dini

Sebuah bus umum antar provinsi yang datang dari Medan, Sumatera Utara menurunkan beberapa penumpang saat tiba di Terminal Type A Batoh, Banda Aceh, Aceh, Senin (11/5). (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Diluar itu, pihaknya masih menemukan 661.920 orang pemudik masuk Jateng selama awal Ramadan sampai 5 Mei 2021. Dari total pemudik sebanyak itu, separuh diantaranya sudah balik ke tanah perantauannya setelah menyambangi keluarganya saat akhir pekan. 

Henggar mengaku para pemudik yang berdatangan ke sejumlah kabupaten/kota tepergok pulang kampung lebih dini dengan menggunakan angkutan umum, kereta api dan pesawat terbang. 

2. Ada pemudik nekat nebeng muatan truk dan terobos saat hujan deras

IDN Times/Imam Rosidin

Menurutnya, jumlah tersebut diperkirakan lebih banyak lagi. Sebab banyak yang berasal dari luar Jateng yang naik motor dan mobil nekat diam-diam mudik melewati jalanan penghubung kampung, melintasi jalan raya saat dini hari maupun menumpang moda transportasi yang lebih besar. 

"Kedatangan pemudik sampai simpul titik penyekatan. Ada yang naik angkutan umum, kereta dan pesawat. Tapi jumlahnya bakal lebih banyak lagi karena banyak pemotor dan mobil yang menerobos, mereka mencari celah lengahnya aparat kepolisian. Malahan ada yang nyaru (red: berpura-pura) menumpangkan motornya ke dalam truk, pada masuk ke jalur tikus. Banyak juga yang masuk saat hujan deras karena di momen itu penyekatannya mungkin sedang tidak dijaga," akunya.

Baca Juga: Pedagang Takjil Jateng Dirazia, Botok dan Ikan Jambal Mengandung Formalin

https://www.youtube.com/embed/EXoKAQvml2I
Berita Terkini Lainnya