TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Daerah Jateng Dilanda Banjir, Longsor dan Angin Kencang, Warga Cuma Bergeser 

Ribuan warga terdampak banjir

Warga melihat kondisi jembatan yang terputus akibat diterjang banjir bandang di Sukajaya, Lebak, Banten, Selasa (11/10/2022). (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Semarang, IDN Times - Tak kurang sembilan kabupaten/kota di Jawa Tengah dilanda bencana hidrometeorologi hanya dalam waktu kurang dari semalam. Dari pendataan yang petugas BPBD Jawa Tengah, bencana alam yang muncul hari Minggu (6/11/2022) berupa angin kencang, banjir dan tanah longsor. 

Baca Juga: RS Kariadi Semarang Minta Dikirimi 4 Vial Obat Penawar Gagal Ginjal Akut

1. Ada rumah rusak tertimpa pohon

Ilustrasi pohon yang tumbang (Dok. BPBD Purbalingga)

Kepala BPBD Jateng, Bergas Catur Penanggungan menyebutkan, meski dilanda berbagai bencana alam pihaknya tidak menemukan korban jiwa di sembilan wilayah.

"Lebih kerugian material. Seperti rumah rusak karena tertimpa pohon atau longsor. Tapi untuk rinciannya di masing-masing daerah," katanya, Senin (7/11/2022). 

2. Semarang dan Cilacap paling parah dilanda banjir

Ilustrasi. ANTARA FOTO/Hariandi Hafid

Menurut Bergas daerah yang dilanda banjir, angin kencang dan longsor antara lain:

  • Kabupaten Kendal
  • Kabupaten Cilacap
  • Kabupaten Kebumen
  • Kabupaten Grobogan
  • Kota Semarang
  • Kota Pekalongan
  • Kabupaten Jepara
  • Kabupaten Batang 
  • Kabupaten Demak.

Bergas menjelaskan, banjir yang paling parah melanda Kabupaten Cilacap dan Kota Semarang. Bahkan terdapat 2.713 warga Cilacap yang kebanjiran serta ratusan warga Kota Semarang juga dilanda banjir setinggi satu meter. 

"Dampaknya rata-rata hampir sama. Cuman yang parah di Cilacap dan Semarang. Soalnya di wilayah itu selain langganan juga bisa dibilang dampak yang terparah," ujar Bergas. 

3. Kepala BPBD Jateng klaim gak banyak warga yang mengungsi

ilustrasi Petugas BPBD PPU distribusikan makanan buat warga korban banjir (IDN Time/istimewa)

Bergas menyarankan kepada warga di lokasi rawan banjir dan longsor untuk mengamankan barang berharganya selama musim hujan. Warga, katanya, lebih baik rutin memantau informasi perubahan cuaca yang update melalui website maupun aplikasi milik BMKG. 

Adapun warga yang terdampak banjir maupun longsor, ia menambahkan tak ada satu pun yang mengungsi.

"Semarang sifatnya juga baru bantuan logistik. Karena ini sifatnya banjir langsung surut. Jadi enggak banyak pengungsian, warga sementara waktu hanya bergeser ke rumah saudaranya," kata Bergas. 

Baca Juga: Curah Hujan Diatas 150 Milimeter, 8 Wilayah Pansela Jateng Dilanda Cuaca Ekstrem

Berita Terkini Lainnya