TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Aksi Demo Ricuh, Mahasiswa Terluka, Gerbang Kantor DPRD Jateng Dijebol

Mahasiswa dan buruh tolak UU Omnibus Law

Sejumlah aparat kepolisian memperketat penjagaan saat demo menolak Omnibus law ricuh di Semarang. Istimewa

Semarang, IDN Times - Aksi unjuk rasa menolak pengesahan UU Omnibus Law di Kota Semarang berlangsung ricuh. Ribuan massa dari aliansi mahasiswa dan para buruh nekat merangsek masuk ke kantor Gubernur dan DPRD Jateng saat berusaha memprotes UU Omnibus Law disahkan. 

Baca Juga: Selama Dua Hari Ribuan Buruh Semarang Gelar Mogok Tolak Omnibus Law

1. Para pendemo yang berjumlah ribuan orang menjebol pagar kantor DPRD Jateng

Informasi yang dihimpun IDN Times, keributan berawal saat para pengunjuk rasa yang diperkirakan berjumlah 3.000 orang lebih berusaha mendobrak pagar gerbang kantor DPRD Jateng. 

Kekuatan massa yang besar akhirnya berhasil menjebol pagar besi meski mendapat penjagaan ketat dari aparat kepolisian.

"Kejadiannya ini masih berlangsung dan rekan-rekan mahasiswa tadi sudah berusaha menahan diri. Tapi akhirnya pagar kantor gubernuran (gerbang DPRD Jateng) jebol seperti kejadian demo kayak tahu lalu," kata Ignatius Rhadite, salah satu peserta aksi dari BEM Unnes kepada IDN Times, Rabu (7/10/2020).

2. Ada 1.000 buruh KSPI bergabung dengan aliansi mahasiswa

Demonstran menyerang barikade kepolisian saat unjuk rasa tolak Undang-Undang Cipta Kerja, di Depan Gedung DPRD Jawa Barat, Bandung, Jawa Barat, (6/10/2020). ANTARA FOTO/Arie Nugraha

Sekjen KSPI Jawa Tengah, Aulia Hakim, menyebutkan ada sebanyak 1.000 massa dari buruh yang telah memadati ruas Jalan Pahlawan atau berada di depan kantor Gubernur Jateng.

"Kita geraknya dari arah Mangkang. Terus gabung dengan mahasiswa di depan Gubernuran. Jumlah massa kita 1.000 orang," ujarnya dihubungi IDN Times secara terpisah.

Baca Juga: Pengusaha di Jateng Ancam PHK Buruh yang Ikut Mogok Tolak Omnibus Law

Berita Terkini Lainnya